16. Isi Hati

17.1K 1.6K 218
                                    

Hai selamat malam. Maaf kalau saya dan ChristianJCB update telat. Om ganteng saya lagi sedang dalam keadaan dimana dia belum bisa melanjutkan cerita ini. Kita doakan semoga urusannya segera terselesaikan. Amiiin :( :(

Vote,komen dan lain-lainnya selalu kami tunggu.

Selamat membaca

Salam kami

Malagoar & ChristianJCB

.

.

.

.

.

.

.

Anthoni membuka mata ketika dia merasa hangat sinar matahari menusuk-nusuk dinding kelopak matanya. Dia mengerjap, dan pemandangan kamar kosnya melayang-layang di kornea Anthoni. Lelaki mungil itu menggeliat. Tubuhnya udah enakan, meski kepalanya masih terasa berat. Dia mau kuliah aja lah hari ini. Anthoni bangun dari tidurnya. Mengucek-ucek mata. Menoleh ke belakang ketika mendengar pintu kamar mandi terbuka, dan mata lima watt Anthoni melebar drastis.

Drastis. Sekarang biji kelereng imut itu berpijar seribu watt. Bahkan lebih. Katakan dia lebai. Emang. Anthoni emang nggak bisa dipisahkan dengan kata lebai. Apalagi dalam keadaan sekarang ini. Di mana pemandangan terindah tiada tara menyalami iris gelap Anthoni. Di mana keindahan ujung sayap Mikail menetes sedikit ke haribaan pemuda sedikit mesum itu.

Theo ... keluar dari kamar mandi...

Itu memang berita biasa....

Yang bikin luar biasa dan seketika Anthoni seperti diserang demam lagi adalah....

Theo....

Nggak pakai baju....

Nggak pakai celana....

Nggak pakai....

Sempak....

Theo... totally bugil. Telanjang. Polos. Dengan anu pohon kelapa yang ... wow banget....

"Lo kenapa?" tanya Theo menyalak. Berjalan biasa menuju almari, dengan anu yang bergoyang kiwar-kiwir.

Anthoni melongo.

Theo memilih baju. Membuat bakpao rasa lain yang kelihatan kenyal, padat, sekal, putih dan sangat ranum itu terpampang nyata di hadapan Anthoni. Si imut sesak napas. Mencengkeram dada kanannya. Kemudian bergumam, "Subhanallah ... subhanallah ... subhanallah...."

"Gimana ama demam lo?" Theo kembali bertanya, menyambar sebuah sempak berwarna hitam dari tumpukan sempaknya. Lalu sedikit menunduk untuk memakai celana dalam tersebut. Demi dewa-dewi yang menguasai bumi dan langit. Demi Sun Go Kong dan Biksu Tong... Anthoni kehilangan arwahnya saat itu juga. Belahan sil---it Theo terlihat demi apaaahhh.... terlihaaaat.... jelaaaasss...

Ohmahgad... Anthoni pingsan. Tapi bangun lagi saat Theo membalik badannya sebelum tuh sempak mengurungi pohon kelapanya secara sempurna. Mungkin baru sampai di betis, membuat barang ajaib di selangakangannya terekspose nyata.

Pohon kelapa milik Theo sungguh memesona. Cokelat muda. Penuh bulu-bulu. Dengan kepala unyu yang seketika ingin banget Anthoni mik SKM (Susu Kental Manis) dari sana. Melihat barang berharga dalam keadaan dizoom itu adalah anugerah. Ah ... Anthoni pokoknya gak jadi deh mau jadi homo muslimin kalau setiap hari diasupi nutrisi penggairah hati seperti ini.

Teach Me to Love as (Gay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang