Mulai sekarang, mungkin hidup mu akan berbeda dengan yang lalu. Kau akan sering tersakiti karna nya, tapi jangan ragu untuk meneruskan hidup, karena kebahagian akan selalu datang menghampiri - Correia Browne.
Kalau begitu mom, apakah suatu hari nant...
Tapi Emily malah berubah menjadi wolf nya, Rose karena berpikir Alric akan menyerang nya.
"Jangan mendekat!" Rose terlihat gelisah karena Alric malah mendekat kearah nya.
"Aku tidak pernah berpikir untuk menyakiti mu." ucap Alric dengan tenang.
"Kaki depan ku seperti nya patah." lanjut nya sambil berjalan lebih dekat.
"Dasar tidak tahu malu! Kau sudah mereject Emily dan Rose, jangan coba-coba untuk bersikap meminta tolong pada nya!" geram Efrain dengan gigi taring nya yang mencuat keluar.
"Aku tidak pernah mereject Emily dan Rose! Bryan lah yang mereject nya tanpa persetujuan ku! Kau tidak mengerti, aku juga tersakiti karena hal ini!" ucap Alric menggeram pada Efrain.
"Cukup! Jangan berkelahi lagi!" bentak Rose.
Lalu dia berjalan kearah tenda, masuk dengan cara mendorong pengait tenda.
Tidak lama kemudian, Emily keluar dengan hanya menggunakan gaun tidur pendek nya, sambil membawa air dan kain kering di tangan nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Efrain, masuklah ke dalam tenda. Aku sudah menyiapkan pakaian Carl di sana. Nanti aku akan bersihkan luka nya." ucap Emily sambil mengelus dengan pelan leher Efrain.
"Tapi kenapa kau pakai gaun tidur pendek ini! Aku tidak mau si otak udang itu melihat mu pakai ini!" ucap Efrain sambil mengarahkan moncong nya kearah Emily dengan sebal.
"Hei! Harus nya aku yang berbicara seperti itu! Emily adalah milik ku!" teriak Alric dengan marah.
"Dasar tidak tau malu!" bentak Efrain.
"Ingatkan aku, kapan Emily menjadi milik mu!" lanjut nya.
"Sudahlah, Ef. Aku harus membersihkan bekas darah nya." ucap Emily sambil sedikit mendorong Efrain agar masuk ke dalam tenda.
Sesaat setelah Efrain masuk ketenda, Alric meloncat kearah Emily hingga Emily jatuh telentang diatas rumput bukit.
"Ukhhh, apa yang kau lakukan! Menjauhlah, kalau dia melihat ini, dia akan marah" ucap sambil berusaha mendorong tubuh besar Alric.
"Kenapa? Aku adalah mate mu, kenapa harus dia yang marah karena hal ini?" ucap Alric dengan sedih.
"Ma-maaf, tapi kau bukan mate ku lagi." ucap Emily sambil mengepal kan kedua tangan nya disamping tubuh nya dengan mata berkaca-kaca.
"Tapi..."
"Menjauh dari ku! Menjauhlah! Gyyaaaa" jerit Emily sambil menggerak kan kepala nya kekiri dan kekanan.
"Emily!" teriak Carlton berlari keluar dari tenda dengan hanya mengenakan celana panjang. Kaget karena mendengar jeritan Emily.
Dia langsung marah melihat Alric yang mengurung Emily yang telentang dibawah nya.
