Sign of Scorpio : Thank U, I Hate U

2.5K 92 19
                                    

Sign of Scorpio :

Thank U, I Hate U

Ada yang tersedak di kantin. Teman di sebelahnya mengusap punggung cowok yang tersedak itu. Siswa-siswi lain di sekitar mereka mengernyit jijik, melihat mie goreng yang tersembur dari mulut si cowok.

“Lue? Nolak dia?” tanya Ozzy, cowok yang tersedak.

Bondan, masih mengusap punggung Ozzy, mengangguk.

“Dimana kurangnya Am—“

“Stop!” Bondan menepuk punggung Ozzy. “Dilarang menyebutkan nama korban. Gunakan inisial.”

“OK. OK. Dimana kurangnya A.J.?”

“Terlalu tinggi.”

“Kalau M.O. yang lue tolak kemarin?”

“Terlalu pendek.”

“Trus K.U. yang lue tolak minggu lalu?”

“Terlalu jelek.”

“Nah D.D. yang lue tolak bulan lalu?”

“Terlalu cakep.”

“Lalu cewek yang kayak apa yang bisa memenuhin semua kriteria aneh lue?!”

Bondan menerawang, “Yang seperti Kak Aida.”

Buh!!!” repet Ozzy. “Dia lagi. Akibat terkontaminasi sosok cewek itu lue udah nolak puluhan cewek laen. Tunggu…” Ozzy mengeker wajah Bondan. “Padahal kalau diliat-liat, gue lebih keren dari lue. Tapi kenapa cewek-cewek pada suka sama lue.”

“Kata kakekku, kami ini keturunan Cassanova.”

Bweh!” Ozzy berlagak muntah, yang ditimpali oleh derai tawa Bondan.

Bondan telah menjadi semacam legenda baru di SMU Garuda. Menginjak kelas 12, cowok ini belum pernah pacaran sekalipun padahal lumayan banyak cewek yang naksir dia, beberapa di antaranya nekat nembak duluan. Emansipasi, itu alibi mereka. Namun semua ditolak Bondan. Lalu apa sih yang menarik dari dirinya? Coba kita lihat. Dia nggak cakep-cakep amat, hanya memenuhi standar ‘enak dilihat’. Yang menjadi poin plusnya adalah posisinya sebagai pembetot bass di band sekolah. Sejujurnya dia juga nggak mahir-mahir amat mainnya. Tapi kadang ada cowok yang nggak perlu susah payah buat narik perhatian cewek karena memiliki aura pesona tersendiri. Dia salah satunya.

Aida. Nama ini yang menjadi penyebab Bondan menolak semua cewek yang mendekatinya. Cewek yang lebih tua lima tahun ini dikenal Bondan pertama kali di sebuah pameran empat tahun lalu saat dia masih SMP. Pertemuan demi pertemuan menumbuhkan rasa itu. Bondan mengagumi kedewasaan Aida. Kematangannya dalam berpikir. Serta ketenangannya dalam bertindak.

Rencananya sore ini Bondan akan menyatakan cintanya. Dengan alasan ada hal mendesak yang ingin Bondan sampaikan secara langsung, Aida bersedia ditemui. Dia menunggu di gerbang kampus Aida. Wilayah itu tak ubahnya pasar kaget kecil. Sepanjang pagar terdapat jejeran lapak dan rombong yang menjual beragam barang dan makanan. Barang yang dijual mayoritas adalah dvd, mp3 dan vcd bajakan. Sedangkan makanan yang tersedia bukanlah jenis makanan berat. Yang tersedia di sini adalah bakso, batagor, mie ayam dan siomay. Tanpa tempat duduk biar mudah kabur kalau ada razia dadakan kamtib. Setelah mendapat SMS dari Aida bahwa kuliah jam terakhirnya agak molor, Bondan memutuskan menghabiskan waktu dengan melihat-lihat setiap lapak dan rombong. Tidak berniat membeli. Di sebuah lapak terlihat lima wanita beragam umur sedang menjual boneka-boneka yang ditaruh dalam satu kotak besar. Wanita yang paling muda berteriak bagai penjual obat keliling, “Boneka murah… Boneka murah…! Cuci gudang! Kesempatan sekali seumur hidup!”

Midnight Magic ~ensikLOVEdia~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang