Sign of Taurus :
Crush Saga
Kelas X-3 SMU 9 Pemurus Dalam sedang dilanda bencana cinta! Kalimat tersebut terpampang sebagai sebuah judul di sebuah artikel pendek yang dipajang di mading sekolah. Anak-anak kelas lain berebut membaca artikel yang bahkan tidak diketahui siapa penulisnya itu. Bencana seperti apa? Isi artikel menyebutkan nama lima anak yaitu Leo, Gita, Sammy, Henni dan Choky. Diketahui Leo menyukai Gita dan Henni. Sayang, Gita telah menyukai Sammy, Henni pun lebih memilih Choky. Apa sesederhana itu? Tidak. Karena ternyata Sammy malah menyukai Henni. Dan Choky diam-diam naksir Gita.
Hasilnya, kelima anak itu kelabakan menghadapi gelombang pertanyaan yang diajukan anak-anak pada mereka. Semua memiliki pertanyaan yang sama. Apa isi artikel itu benar?
Leo dan Choky melarikan diri ke belakang sekolah untuk menghindari para pencari kebenaran tersebut. “Kenapa kisah asmara kita menjadi konsumsi publik?” Leo terengah-engah, dia membungkuk kelelahan, “Kira-kira siapa orang kurang kerjaan yang membuat artikel itu?”
“Jangan tanya aku!” Choky mendengus. “Gara-gara artikel tersebut Gita jadi memandangku dengan pandangan aneh. Artikel yang merugikan!”
“Jadi benar kau juga menyukai Gita?” sodor Leo.
“Kau juga kan?” balas Choky.
Keduanya saling melotot.
“Berarti semua hal di artikel itu benar?” Choky mengucek rambutnya. “Semua panah itu benar?”
“Aku tidak tahu dengan yang lain, tapi perasaanku—benar.” Leo jujur meski ragu membuka diri pada Choky.
Reaksi Choky sesuai perkiraan Leo. “Aku takkan membiarkan kau memiliki Gita. Aku duluan menyukainya! Sebagai sahabat sudah sewajarnya kau mengalah.”
“Kau buta ya?” Leo menggelengkan kepala dengan pasrah. “Orang yang disukai Gita kan Sammy, sebesar apapun rasa yang kita miliki untuknya.”
Choky memasang wajah masam. Tak menerima fakta tersebut. “Tapi Sammy suka pada Henni. Kurasa yang mengacaukan rantai hubungan ini adalah dirimu. Bila kau tak ada, aku bisa mendapatkan Gita, dan Sammy mendapatkan Henni.”
Meskipun tidak menyangka Choky bakal mengesampingkan persahabatan mereka, Leo berkata, “Jangan berharap aku mau menyerah.”
“Hooo… aku juga tidak akan tinggal diam!”
“Oke,” tandas Leo. “Berarti kita saingan! Aku pasti akan mendapatkan Gita.”
“Kau bermimpi!”
***
Gita memilin rambutnya dengan gelisah. Sammy dan Henni duduk di sebelahnya. Mereka mengunci pintu kelas setelah mengusir anak-anak lain yang sebelumnya tanpa kenal lelah mengerubungi mereka bagai lebah.
“Parah. Benar-benar parah,” keluh Henni. “Anak-anak mengikutiku kemana-mana. Dan kemanapun aku pergi semua orang bertanya dengan antusias, ‘Siapa yang kau pilih—Choky, Leo atau Sammy?’” Sammy tertawa pelan namun terdiam ketika dipelototi Henni. Henni lalu mencibir, “Tidakkah kau sadar pihak yang paling dirugikan di sini adalah para cewek? Kalian para cowok sudah biasa atau malah mungkin senang menggembar-gemborkan cewek yang kalian suka; cewek yang kalian incar; mantan-mantan; dan petualangan cinta kalian, seakan-akan semua itu adalah prestasi membanggakan!”
“Tidak semua cowok begitu kok.” Sammy menggumam sepelan mungkin.
Henni menegaskan, “Sementara kami para cewek harus pintar-pintar menyembunyikan perasaan. Tidak tahu harus berbuat apa. Menyatakan suka pada cowok yang disukai juga tidak bisa.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Magic ~ensikLOVEdia~
RomanceMidnight Magic, sebuah tradisi lama yang dimiliki Bayu bersama ibunya di tengah malam buta dimana keduanya menikmati cerita-cerita cinta terbaik ditemani secangkir susu cokelat, mempererat hubungan antara seorang anak dan ibu. Setelah kepergian sang...