Jealous

26 3 0
                                    

Aku bahagia! senang sekali, kenapa? Karena Ahmed meminta Id Line ku! Lalu dalam sekejap, ada notif muncul di handphone. "Ahmed Latif add you as a friend", mataku terbelalak dan bibirku tak bisa berhenti tersenyum.

"Cieee yang lagi seneng"

"Apaansih Nad, biasa aja kok yey"

"Gausah boong deh, buktinya, lo senyum-senyum sendiri daritadi"

"Ya iyasih, tapi dikit doang heeee" bohongku.

"alah alesan aja lo, wkwkw besok gue ledekin Ahmed aahhh"

"Eh jangan! Ngaco lu!"

"Cie.. Syahnaz ngebelain Ahmed cieee"

Pipiku langsung merona, tapi mata ini berusaha menatap Nadia setajam mungkin untuk menutupi acuhku pada Ahmed.

***

Kira-kira sudah sebulan aku dekat dengan Ahmed, tapi aneh, perasaan ini masih bergejolak saat Isya berada didekatku.

Hari ini, Aku, Nadia, Reza dan Isya mengerjakan tugas kelompok dirumah Nadia, 80% dari total keseluruhan waktu dipakai untuk, ngobrol, bercanda, bernyanyi, dan sibuk dengan gadget masing-masing. Untungnya, tugas kelompok kami selesai tepat waktu.

Saat hendak pulang, Isya sempat pergi ke toilet dan meninggalkan handphone-nya di meja. Aku melihat handphone itu bergetar lalu layarnya menyala, terpampang background hitam dilengkapi inisial huruf "S" besar dibold dengan warna putih. Jujur saja, perempuan mana yang tidak "kegeeran" jika melihat inisial namanya terpampang di layar seorang yang diidam-idamkan? Aku berfikir 2x, mencoba myakinkan, apa ada perempuan lain berinisial "S" yang dekat dengan Isya? Dan benar saja, aku ingat hari itu, sekitar 3 hari yang lalu, seorang gadis me-nyolekku di kantin, Ia mengetahui namaku entah darimana, lalu mulai bertanya tentang kepindahanku kemari. Tapi, diakhir perbincangan, Ia memberikan suatu statement tepat disamping kupingku.

"Jangan deketin Isya! toh, lo ga cantik-cantik amat" kalimat itu mencengangkan, bagaimana bisa ia memerintahku seperti itu?!

"Oh iya, kenalin, gue Stella, salam kenal ya anak baru" dia mengucapkan kalimat terakhir seraya melangkah pergi. Aku mengernyit, kesal dan kaget bercampur satu. Untungnya, Nadia yang juga menyaksikan hal tersebut, langsung berusaha menenangkanku.

Ah iya! Jangan-jangan, inisial "S" di handphone Isya adalah Stella, si perepuan sialan itu. Tiba-tiba dadaku terasa sesak, rasanya sulit untuk bernafas, kenapa jadi begini? Aku tidak pernah se-kesal ini pada seorang makhluk adam. Moodku hancur dan aku malas berbicara sepanjang perjalanan pulang. "Mana mungkin Isya tertarik pada perempuan tengil itu? Gayanya saja sudah membuatku muak! Pasti gadis itu mahir dalam hal "berdrama" " rutukku dalam hati.

"Heh, kenapa lo Naz? Cemberut aja, perasaan tadi gak begitu tampang lo" ceplos Reza

"cemberut apaan? Muka gue emang begini kali"

"entar cantiknya ilang loh" kali ini tampang Reza terlihat meledek. Aku menoleh ke arahnya dan menutup muka Reza dengan satu tangan, lalu mendorongnya sedikit.

"Eh! Jangan dong! Aset nih"

Aku hanya menanggapi Reza dengan kerlingan, Isya yang sedari tadi bersama kami, tetap diam menatap jendela mobil.

***

Work work work work work work

He said me haffi

Work work work work work work

He see me do me

Dirt dirt dirt dirt dirt dirt

TLET.

"halo?, kenapa Nad?"

"Hai Naz! Gue mau ngajak keluar nih malem ini, makan seafood yuk"

"Ga ah, gue lagi males Nad"

"Lo kenapasih? dari tadi sore dimobil cemberut mulu!"

"engga.. Ga apa apa, tapi gue mau nanya dong Nad"

"Nanya apatuh?"

"Cewek yang namanya Stella Stella itu pacarnya Isya?"

"gatau gue juga, masih gossip gitu, Isya juga gapernah cerita apa-apasih"

"oh gitu, gossip gimana?"

"Iya, Isya kan Leader shuffle sekolahan, nah, si Stella ini Leader Modern Dance sekolah, kabarnya sih karna sering latian bareng, mereka jadi deket gitu, terus katanya sempet "kegep" jalan berdua, tapi Isya sering bilang ke gue sama Reza kalo itu  hoax doang, mereka gak pernah jalan berdua"

Aku sedikit lega, setidaknya gossip jalan berdua itu hanya hoax.

"ohh gituu, trs mereka masih deket sampe sekarang?"

"gue gatau Naz, Isya gapernah cerita tentang cewek sih"

"Ohhh gituu, iyadeh iya, makasih yaa infonya Nad wkwk"

"Kenapa lu tiba-tiba nanyain Stella sama Isya? Curiga nih gue"

"enggaa, cuma nanya doang kok serius"

"jangan maruk-maruk lo! Ahmed ya Ahmed, Isya ya Isya hahahah" kekehnya.

"dihh gaje looo! Udah ah gue mau makan dulu"

"jadi ajakan gue ga diterima?"

"besok ajadeh Nad, yayaya?"

"yaudah deh, dadah Syahnazzz"

"dah Nadiaa"

TLET.

moodku naik 75%

***

The Other OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang