Chapter 2

6.4K 335 2
                                    

"ssstt...jangan banyak bicara,kau diam saja ya!"kata kakakku dengan senyum di wajahnya.

Aku hanya mengangguk lemah,tiba-tiba saja laki-laki itu menatapku sinis.senyuman yang menenangkan hati itu berubah menjadi tatapan sinis mengerikan.

"kalau ikut seseorang harus hati-hati donk! Jangan asal ikut gitu aja!"omel kakakku dengan tatapan sinis-nya.

"m...maksud kakak?"tanyaku dengan suara parau seperti orang yang sedang sakit parah,aku binggung kenapa kakakku tiba-tiba ngomel seperti itu.

"Wanita yang kau panggil miss faust kemaren adalah HANTU tau!"teriak kakakku.

"hantu?"tanyaku lagi sambil meyakinkan pendengaranku.

"yep! Hantu yang menyamar sebagai orang yang kau kenal"jawab kakakku.

"tapi dari mana kakak tau?"aku mulai curiga kepada kakakku,mungkin dia membuntutiku karena keluar malam.

"dasar bodoh,mana ada kakak yang membiarkan adiknya keluar malam bersama seorang wanita tua."jelas kakakku,tapi dia belum menjawab pertanyaan ku sepenuhnya.

"dengan kata lain,kakak membuntuti ku?"aku berusaha mencerna kata-kata-nya.

"bisa dibilang begitu"kakakku membenarkan.ternyata dugaan ku benar.

Tiba-tiba badan ku bergetar hebat,ruh ku seakan ingin pergi dari tubuhku.kulihat kakakku terkejut melihat keadaan ku.sepertinya aku kejang-kejang hebat.

"dokter!!!"teriak kakakku,segera seorang laki-laki berbaju putih masuk kedalam kamar ku dan berlari mendekatiku dengan panik.lagi-lagi semuanya hitam.

"vanesa"laki-laki itu kembali memanggilku sambil menodongkan tangan-nya.

"felix?"aku mencoba menyambut tangan-nya.

"vanesa,datanglah kepada ku...di kamar nomer 444"laki-laki itu menatap ku dengan penuh harapan,saat tangan kami bersentuhan tiba-tiba ada suara lagi yang sedang memanggil ku.

"kakak?"aku baru menyadari suara itu milik kakakku.

"jangan vanesa,jangan dengarkan dia.teruslah bersamaku vanesa"laki-laki itu menarik tangan ku.Seketika aku baru tersadar tentang kamar nomer 444.

"tidak!"aku berusaha melepaskan pegangan tangan-nya.

"oh vanesa,a wrong choice"tangan laki-laki itu tiba-tiba menghilang seperti angin,tubuh-nya menghilang secara tiba-tiba.

"felix!!!"teriak ku.tiba-tiba ruangan yang tadinya putih bersih berubah menjadi hitam kelam.

Dimana aku? Bukankah ini kamar 444? Kenapa aku ada di sini? Ugh,terlalu banyak pertanyaan yang menumpuk di benak ku.

"hei! Vanesa!"seseorang memegang tangan ku.

Oh My GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang