Bi dam nampak melepaskan genggaman tangannya pada lee hwa, entah kenapa lee hwa merasa kecewa akan hal itu, bi dam pergi bersama gadis itu
" Gungjo mama anda tidak apa - apa ?!" Tanya dayang han
" Aku baik - baik saja " kata lee hwa
" Aahh.. Gadis itu selalu saja membuat keributan " seorang lelaki paruh baya nampak membuka suaranya " anda baik - baik saja nona ?!"
" Aku baik - baik saja " jawab lee hwa sekali lagi
Lee hwa nampak memandang muram ke arah bi dam dan gadis tadi pergi
" Gungjo - mama.... Kita kembali ke istana, hujannya sudah reda "
" Baiklah... Ayoo "
Lee hwa mengambil jangot - nya dan menyelimutkannya ke tubuhnya dan pergi dari kedai tersebut,
Tak berapa lama lee hwa pergi bi dam nampak kembali
" Kau cari siapa ? Mereka sudah pergi " kata sang paman yang melihat bi dam nampak melihat sekeliling seperti mencari - cari seseorang
" Haah.. Aku merasa bersalah padanya " kata bi dam seraya duduk di sebuah kursi panjang
" Kau mengenal gadis itu ? Haahh... Bagaimana bisa ada gadis secantik itu di kota ini, bicaranya sangat lembut, paman tidak pernah melihatnya disini sebelumnya, apa orang tuanya seorang pedagang ?!"
" Dia sangat istimewa paman, gadis yang istimewa " jawab bi dam, senyumnya merekah ketika membicarakan lee hwa
" Apa kau menyukainya ?!" Selidik sang paman
" Bagaimana aku bisa lancang menyukainya... Hatiku... Benar - benar lancang "
Sang paman nampak tersenyum,
*****
Lee hwa nampak bersama putra mahkota di pavilliun, mereka tengah asyik mengobrol pagi itu
" Orabeonim... Boleh aku bertanya sesuatu ?!"
" Eemm ... Katakan saja " jawab sang kakak dengan mulut penuh
" Apa maksudnya binyeo dari seseorang yang istimewa itu artinya berbeda daripada binyeo dari seseorang yang tidak ada artinya ?!"
Lee gu nampak berhenti mengunyah dan menatap adikknya diam
" Kau tidak tau ?!"
Lee hwa menggeleng, lee gu nampak mengunyah kembali dan menelan makanannya
" Dengar... Haahh... Aku heran kenapa kau begitu polos padahal kau sangat menyukai sastra, begini... Saat aku memberi sapu tangan dan pengawal istana memberi sapu tangan mana yang lebih berharga ?!"
" Tentu orabeonim "
"Lalu... Jika aku memberimu binyeo dan dayang han memberimu binyeo, mana yang akan kau simpan "
" Tentu binyeo dari dayang han "
" Jadi... Kau tau kan sekarang "
" Aahh... Jadi jika aku memberinya binyeo maka binyeo dari-ku tidak akan di simpannya ?!" Lee hwa nampak polos
" Aehhh " sang kakak nampak frustasi " kau ini polos sekali, jika seorang laki - laki memberimu binyeo itu artinya kau istimewa "
" Tentu saja aku istimewa, aku putri negeri ini "
" Ya dewa... Kenapa aku punya adik sebodoh ini " lee gu menengadahkan tangannya ke atas " bukan begitu, tapi karena laki - laki ini menyukaimu, menyukaimu, mencintaimu "
" Suka ? Cinta ?" Lee hwa nampak terkejut
" Emm... Kau mengertikan sekarang, tapi... Kau belum memberitahuku siapa ubi manis yang membuatmu susah tidur itu ?!"
" Jadi dia menyukai nona itu ?!" Gumamnya " dia sudah mempunyai seorang gadis yang disukainya ?!"
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
AT THAT TIME [ TAMAT ]
Historical Fictionlee hwa adalah seorang putri istana yang begitu menyebalkan, setidaknya itu yang para ongju katakan tentangnya... saat ia bersama para ongju melihat festival lampion di luar istana, ia bertemu dengan seorang pemuda yang membantunya mengantungkan lam...