*Author's POV*
Luke yang duduk di sebelah Calum, bertopang dagu. Menatapi jalan yang setiap detiknya semakin gelap.
"Aku ingin kita menginap di villa dekat hutan. Dan aku harap kita ke supermarket terlebih dahulu" kata Carol membuat Calum dan Luke bertatapan pasrah.
"Aku bisa pergi sendiri jika kalian tidak ikhlas"
Luke langsung menengok ke belakang. "Ya. Tentu kita akan ke supermarket membeli beberapa kebutuhan kita untuk disana. Oke?"
Carol tersenyum manis. Lelaki itupun membalas lalu kembali menatap jalanan di depannya.
##
Calum dan Luke berjalan menyusuri mall dengan jenuh melihat keadaan disekitarnya. Mereka memutuskan berpisah sementara sehabis membeli kebutuhan pokok mereka.
Luke menarik baju Calum pelan dan menunjuk ke arah jam 10 membuat lelaki itu mengikuti arah yang Luke berikan.
Carol hanya terdiam di Starbucks dengan entah ia memesan minuman apa, dengan menatapi macbook miliknya dengan serius.
"Egh.. aku akui aku menjadi jenuh dengan gadis itu" kata Calum
"Aku tidak mengerti apa yang ia pikirkan" tambah Luke terdengar nada pasrah.
Tak lama kedua lelaki itu melihat Carol beranjak dari tempatnya dengan macbook yang sudah ia masukan ke dalam tas. Ia menuju ke tempat photo studio. Ya Calum dan Luke menuturinya.
"Ngapain dia?" Tanya Calum
"Deketin" Luke mendorong trolley yang ia bawa sedari tadi membuat Carol menengok.
"Hey.. kalian" sapa Carol.
"Kau tadi sedang apa ke photo studio?" Tanya Calum
"Mencetak foto" jawab Carol
"Foto apa itu?" Tanya Luke polos.
Carol hanya tersenyum lalu duduk dibagian depan trolley membuat Calum dan Luke bertatapan saling senyum.
Carol selalu melakukan itu jika gadis itu sedang senang. Dan itu berarti tandanya ia senang. Ia sering melakukan itu jika dulu Calum, Luke, atau Niall yang mendorong trolley nya seperti sekarang.
"Ayo jalan, Lukey" perkataan Carol membuat Luke tersentak dan segera mendorong trolley nya.
"Bagaimana bisa ia mengingat nama panggilanku?" Bisik Luke pada Calum.
Calum hanya bergidik ngeri sembari menatap Luke dan kembali menatap jalan.
"Kita langsung pulang sekarang?" Tanya Calum
Carol menggeleng. "Sekitar satu jam lagi. Tunggu semua foto itu di cetak. Dinner maybe? It's 8 o'clock" tawar Carol yang langsung disetujui oleh Calum dan Luke.
##
Carol menggulum senyum saat ia melewati toko buku.
"Aku tidak akan lama. Kalian ingin pergi keliling atau menunggu disini?" Tanya Carol yang lompat dari trolley itu.
"Disini saja. Jangan hilang" kata Luke membuat Carol tertawa.
"Kau idiot. Tentu tidak akan. Aku sudah besar tidak seperti saat aku masih kecil" Carol tersenyum lalu berlari.
Luke dan Calum bertatapan horor.
"Kok mendadak membahas masa kecil?" Tanya Luke.
Calum bergidik. "Gadis itu mulai aneh"
Tak lama Carol keluar dengan bungkusan yang entah isinya apa. Ia melempar bungkusan itu ke dalam trolley dan kembali duduk.
"Gantian, Calum. Pasti Luke lelah" kata Carol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia [sequel to strong little girl] On Edit
Fanfiction"Love person who amnesia is indeed a difficult thing" - Calum Hood "Love person who amnesia is same with you love inanimate thing" - Luke Hemmings