Haruskah secepat ini?

595 178 15
                                    

"Aaa adik gak ngerti kak." kataku sambil meletakkan pulpen yang kupegang dengan wajah yang pasrah dan lesu.

"Liat deh rumusnya gimana." jawab Kak Sam sambil menunjuk rumus fisika dibukuku dan memberikan pulpen yang tadi  sudah kuletakkan.

       Aku tak bisa membayangkan jika tak ada Kak Sam siapa yang akan membantuku menyelesaikan semua tugas tugasku. Karena selama ini Kak Sam selalu membantuku menyelesaikan tugas tugasku. Bahkan lebih dari itu siapa yang akan menemani hari-hariku jika tak ada Kak Sam.

"Kak nanti rencana mau kuliah dimana?"

"Rencananya sih mau di Jerman dik." katanya sambil tersenyum.

         Oh Tuhan, mengapa dia harus kuliah sejauh itu, apakah di Indonesia kekurangan unversitas untuknya?

Setelah sekian lama aku tenggelam dalam masa laluku, masakah aku harus berpisah dengannya secepat ini?

"Kenapa gak mau di Indonesia aja kak? Di Indonesia juga banyak universitas yang bagus?"

"Saran orang tua kakak dik, selain itu nambah pengalamanlah study di negeri orang."

"Harus di Jerman?" kataku menatapnya dan memastikan bahwa semua ini hanya bercanda.

"Haha kenapa ? Kamu takut ya pisah sama kakak? hayoo.... "
katanya sambil menunjuk- nunjuk ke arah wajahku.

"Trus siapa dong yang bantuin adik buat PR ?" kataku dengan wajah yang memelas.

"Jaman canggih lah dik, udah ada line, fb, bbm, skype."

"Ya tetep aja kangenlah kak." kataku sambil melanjutkan mengerjakan PRku


"Gak apa Nathalie, kamu gak akan kehilangan kakak." jawab Kak Sam sambil tersenyum lalu mengusap kepalaku.

Semenjak saat itu, aku kembali dihantui masa laluku.

         Apakah dia hanya datang dan membantuku untuk bangkit dari kuburan masa laluku hanya untuk sekejap?

        Apakah dia datang hanya untuk menambah kesedihan di masa laluku?

-To be continue-

Terimakasih sudah membaca tulisan saya, jangan lupa vote dan comment ya :)

Kamu Yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang