Anggapan Sang Waktu

602 147 44
                                    

Sudah sebulan.
Sudah sangat lama bagiku, namun mungkin tak begitu dengan anggapan sang waktu.

Kau sedang apa disana?
Kataku sambil berusaha memperlihatkan senyumku (yang dulu) selalu kuberikan padamu.

Kau dulu pernah berkata zaman sekarang sudah canggih jadi seolah-olah dengan adanya teknologi, menurutmu jarak dan waktu tak akan mengusik perasaan kita.

Namun kali ini berbeda sayang, sangat berbeda bagiku. Mungkin tidak denganmu. Ah entahlah. Yang aku perlukan lebih dari sekedar komunikasi lebih dari kabar darimu yang jauh disana.

Aku perlu dirimu.

Dirimu yang selalu bisa membuatku tersenyum bahagia.

Dirimu yang selalu menjadi semangat hidupku.

"Haloooo Kakkkkkkkkkkkkkkk Sammmmmm..."

Oh Tuhan kali ini doaku benar benar terkabul karena tiba tiba Kak Sam menghubungiku.

"Halo sayang, gak usah teriak kayak gitu juga kakak udah bisa denger kok. Haha pasti udah kangen banget sama kakak ya? Ayoo ngaku."

"Aaaaa Iya kangenn bangett Kak Sam."

"Kangen kangen, dapet juara berapa dikelas?? Kan baru rapotan. Awas jelek ya."

"Yah kakak saya kan bilang kangen kok malah nyambung ke pelajaran :( ah kakak. "

"Iyaa kakak juga kangen kok makanya...."

Belum selesai dia melanjutkan perkataannya aku langsung memotongnya.

"Kakak bohong ah buktinya tadi engga bilang kangen."

"Kalau kakak enggak kangen ngapain kakak nelpon kamu sekarang? Ayo jawab dapet juara berapa ? Jangan jangan nilainya jelek ya? Wekkk."

Katanya mengejekku

"Kak Sam gak seru banget tiba tiba langsung nyambung ke juara, dapet juara 10 kak dikelas, lumayan kan kak gak jelek jelek amat?"

Jawabku kepada Kak Sam sebenarnya aku malu dengannya karena dulu dia selalu meraih juara umum 1 di sekolah dan aku cuma bisa masuk 10 besar dikelasku.

"Rajin rajin belajarnya ya tingkatin terus prestasinya dik, harus jadi juara umum 1 kayak kakak dikk ayooo semangat."

Seandainya anggapanku sama dengan anggapan sang waktu, mungkin rinduku ini dapat tertolong.

-To be continue-

Terimakasih sudah membaca tulisan saya, jangan lupa vote dan comment ya :)

Kamu Yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang