BAB 1

11.6K 909 29
                                    

"Jangan!" seorang namja dengan postur tubuh mungilnya berteriak sehingga seluruh kelas dan luar kelasnya dikerumuni oleh banyak siswa, "Kumohon, kembalikan!"

Byun Baekhyun.

Terkadang orang-orang memanggilnya yeoja karena postur tubuh mungil dan juga wajah manisnya, dan terkadang orang-orang memanggilnya namja karena dadanya yang rata dan rambutnya yang pendek.

Baekhyun tidak sendiri, ia kini sedang bersama dengan ketiga murid lainnya. Salah satu dari mereka adalah ketua geng.

"Byun Baekhyun," seorang namja dengan rahang tegas memanggilnya dengan nada yang parau, "Apa kau menginginkan semua barang yang kau punya kembali?" Baekhyun mengangguk, "Ambil!"

Baekhyun mengambil barang-barang miliknya yang berserakan di lantai. Matanya memanas, apa dirinya memang sehina ini? Lalu apa gunanya ia hidup di dunia? Untuk menjadi kelinci yang terus-menerus berurusan dengan tiga ekor serigala?

Dengan sengaja, salah satu dari mereka bertiga yang mempunyai lesung pipi menendang buku tulis yang hendak diambil Baekhyun. Tangis yang sudah ditahannya sejak tadi mengalir begitu saja, diiringi dengan isakan kecil.

"Menangis?" seorang dari mereka bertanya dalam nada mengejek, "Kau ini yeoja yang berubah menjadi namja, huh?"

"Pertama kalinya aku melihat seorang namja menangis," ucap si lesung pipi. Sang ketua hanya menatap Baekhyun dengan wajah datar. Seakan ingin kembali beraksi, namun terhenti karena melihat Baekhyun menangis.

Baekhyun tertunduk, air mata yang mengalir jatuh ke lantai untuk kesekian kalinya, "Sudah, kita pergi, lain kali saja kita ganggu dia!" ucap sang ketua dengan nada tegas.

Kedua teman sang ketua tertawa dan meninggalkan Baekhyun. Namun, ketika mereka bertiga hendak keluar, seorang namja dengan postur tinggi tubuh yang hampir menyamai mereka dengan senagja menubruk kan badannya ke arah sang ketua. Alhasil, sang ketua tertubruk tubuh namja yang tingginya hampir sama.

"Hei, kau, berhenti!" desis sang ketua dengan nada geramnya, "Park Chanyeol, ku bilang berhenti!!"

Namja dengan nama Chanyeol tadi berhenti dan membalik kan tubuhnya, menatap ketiga anak berandalan tersebut, "Maaf, aku hanya ingin mengambil buku milikku, aku meninggalkannya di meja," ucapnya dengan santai sambil tersenyum.

"Ini bukan kelas kita, Park Chanyeol!!" Chanyeol memperhatikan keadaan sekitar dan menatap sang ketua beserta kedua temannya.

"Ah, kau benar! Ku kira ini kelas kita," ucap Chanyeol dan membalik kan arah tubuhnya, ia melihat Baekhyun yang masih merapikan barang-barang miliknya tanpa mempedulikan keadaan sekitar, "Aku akan menolong Hobae kita dulu, Lee Donghae."

Chanyeol tersenyum menatap Donghae, sang ketua, dan kembali menatap Baekhyun. Ia menghampirinya dan berlutut, "Kau aman untuk sekarang, ayo rapikan semuanya."

DEG!

Baekhyun terkejut dengan suara berat yang mempunyai kharismatik kuat. Ia melihat wajah Chanyeol dengan mata yang berair, hidung memerah dan bibir yang ia gigit, guna menahan isakan dan tangisannya.

"Dan untukmu, Lee Donghae," Chanyeol membantu Baekhyun berdiri setelah merapikan barang-barang Baekhyun, "Jika aku melihat kau mengganggu anak ini lagi, aku akan menjadi manusia pertama yang melihatmu berhenti bernapas dan manusia pertama yang membuatmu berhenti bernapas."

Park Chanyeol keluar dari kelas dengan menggeret Donghae agar mengikutinya, "Ingat saja!"

Setelah itu koridor mulai sepi karena Donghae dengan kedua temannya sudah diusir Chanyeol dan Chanyeol juga pasti kembali menuju ruang musik.

Sekali lagi, ia menyelamatkanku.

===

Chanyeol menatap kedua manusia yang sedang bermesra-mesraan di depannya, "Apakah kalian bisa untuk tidak berbuat seperti itu di depanku?"

"Memangnya aku melakukan apa?" sang mata bulat bertanya dengan nada polos juga wajah yang datar, "Inilah sepasang kekasih, Yeol!" timpal seorang lagi.

Kim Jongin dan Do Kyungsoo. Dua sejoli yang sangat lama untuk menjadi sepasang kekasih. Mereka memulai hubungan sejak masih duduk di bangku sekolah dasar kelas lima. Mereka sudah tujuh tahun berpasangan. Bayangkan saja, mereka benar-benar ditakdirkan untuk berjodoh.

"Carilah pasangan."

Bagaimana?

"Seperti aku dan Jongin."

Aku menyukaimu Kyungsoo-ya.

Chanyeol mendecih pelan dan segera meninggalkan tempat itu. Lebih baik menyendiri daripada harus merasakan sesuatu yang membuat dadanya nyeri, pikirnya dengan positif.

Chanyeol memutuskan untuk menyendiri di atap gedung sekolah. Ia sendiri, benar-benar sendiri.

Ia melihat pemandangan hijau dari hutan dekat sekolah, taman dan juga mobil yang melintas di luar are sekolah terlihat dari atap. Namun, pikirannya kini menyambut sebuah wajah manis.

Wajah namja yang pernah ia tolong, bahkan baru sepuluh menit Chanyeol menolongnya. Wajah yang begitu manis, Chanyeol bahkan tidak yakin bahwa ia adalah namja.

Omong-omong soal dia, cepat atau lambat, Chanyeol pasti akan mengetahui namanya, dengan segera.



Edited: Rabu, 31 Mei 2017

TBC

Missing You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang