EPILOG

11.2K 660 27
                                    

Suara beberapa kendaraan yang membunyikan klakson, membuat suara yang begitu bising, mengganggu pendengaran pejalan kaki.

Untung saja pemuda yang satu ini sedang berada dalam stasiun, menunggu kereta yang akan ia naiki menuju sekolah barunya.

Semoga saja ia mendapatkan banyak teman di sekolah itu. Ya, semoga saja. Namun, mengapa kereta sangat lama?

Sesaat ketika ia berdiri, hendak melihat kereta, kereta datang dari arah kiri. Ia tersenyum, kemudian menunggu pintu kereta terbuka.

Ketika pintu terbuka, ia masuk ke dalam, mencari tempat duduk, namun sialnya semua terisi. Satu tempat duduk yang tersisa, kesempatan untuknya.

Bruk!

Sial!

Disaat yang bersamaan ia hendak marah dan tertarik dengan laki-laki yang berada di hadapannya.

"Kau ingin duduk?" ia mengangguk di saat laki-laki itu bertanya dengan nada beratnya. Laki-laki itu berdiri mempersilahkan dirinya menduduki tempat tersebut, "Kau murid baru?"

Ia tersenyum dan mengangguk canggung. Heol! Darimana laki-laki itu tahu?

Laki-laki itu melepas jaket baseball nya, memperlihatkan seragam yang ia kenakan, "Kita satu sekolah. Kau kelas berapa?"

"Aku kelas sebelas," ucapnya sembari menunduk.

"Itu artinya, aku seniormu. Siapa namamu? Wajahmu terlihat tidak asing bagiku," ucapnya dengan nada yang meneliti.

"Byun Baekhyun, panggil saja sesuka hatimu," Baekhyun menatap laki-laki di hadapannya, "Dan kau?"

"Park Chanyeol, tidak perlu memanggilku dengan embel-embel sunbae, Hyung lebih baik," Baekhyun mengangguk dan tersenyum.

Keduanya mengobrol, merasakan sesuatu yang membuncah dalam perasaan mereka masing-masing. Tatapan mereka, adalah tatapan dari kebahagiaan dalam masing-masing pihak, tidak ada yang dapat mengaturnya bahkan mengubahnya.

Karena ketika kau mencintai seseorang, kau akan merasakan dua hal yang begitu dalam. Antara kebahagiaan dan kesakitan. Ketika kau mencintai seseorang pula, kau akan merasakan kehilangan dan kebersamaan. Kau harus siap dengan rasa kehilangan, maka kelak kau akan menjadi lebih dewasa. Kau juga harus siap dengan rasa kebersamaan, maka kelak kau juga akan mendapatkan kebahagiaan dan kesakitan.

Karena cinta tidak dapat memandang siapa yang dicintainya dan siapa yang mencintainya. Biarkan kedua insan tersebut yang membuat sejarah baru bagi keturunannya kelak.

Cinta tidak selalu berujung pada kematian, tetapi ikatanlah yang selalu berujung pada kematian. Entah dalam batin, fisik, atau raga.

Maka dari itu, jika waktumu masih banyak, gunakan waktumu sebaik-baiknya. Jangan sia-siakan kesempatan yang berharga untuk hal yang tidak berharga

-IzanaMilord-

END.

Hepi ending guys, tapi kok aku terhura ya 😢 sudahlah, biarkan saja semuanya lewat. Btw, aku pake kata-kata terakhir itu buat buku lain juga, ada yang sama beberapa.

Thanks to you all yang selalu ikutin kisah tidak jelas ini 😥 akhirnya aku selesai dengan cerita ini wakakakak.
#curhatnihwoi

Udah deh, karena udah selesai cek ceritaa  cerita hunhan...

Cek work ku yang lain ya...

TBC

Edited: Friday, 23 June 2017

Missing You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang