BAB 3

7.6K 723 9
                                    

Maaf yaa... lama revisi... aku lagi buat satu cerita juga soalnya hehe...

Kuy baca...
.
.
.
.

Park Chanyeol, kini pemuda itu tengah menatap dua manusia yang sedang bermesra-mesraan di kantin sekolah. Membuat Chanyeol jengah dengan perilaku keduanya dan pergi.

"Kau ingin kemana?" tanya sang dominan.

Dan tentu saja akan dijawab, "Menghindari kalian, bisa-bisa aku mati didiamkan," ucapnya, sebelum lanjut melangkahkan kaki panjangnya.

Chanyeol menjauhi kedua insan sembari menggeleng dan bibir yang komat-kamit. Sebetulnya Chanyeol tahan jika berlama-lama di hadapan para pasangan, namun tidak dengan manusia yang menjadi dominan sahabatnya.

Park Chanyeol cemburu.

Heol! Chanyeol menyatakan itu sekarang. Mungkin memang sudah saatnya untuk melupakan Kyungsoo dan berpindah hati, mencari pasangat lain yang tidak akan membuatnya selalu cemburu dan merasa perlu kasih sayang.

Otaknya terlintas wajah seorang namja yang baru saja ditemuinya dua hari yang lalu.

Dengannya?

Eh?!

Apa-apaan ini?! Kenapa aku berpikiran untuk berpasangan dengannya?!

Chanyeol menghembuskan napasnya gusar dan mengacak rambutnya frustasi. Jangan sampai Chanyeol menjadi sepasang kekasih dengan Namja bermarga Byun itu. Chanyeol tidak ingin menyakitinya, lagipula Byun Baekhyun bukanlah tipe seorang Park Chanyeol.

Apa yang aku pikirkan? Mengesalkan!

===

"Baekhyun, ada apa denganmu?" Luhan bertanya sembari menurunkan wajahnya untuk menatap Baekhyun yang kini hanya menatap buku tulis di hadapannya, "Tidak biasanya kau seperti ini?"

Baekhyun masih tidak mendengarkan, ia hanya fokus dengan ucapan sang dokter dua hari yang lalu.

"Baekhyun!" Luhan sedikit mendorong tubuh mungil milik Baekhyun.

"Ada apa?"

"Kau tidak mendengarkanku? Kau sangat aneh akhir-akhir ini, ada apa denganmu?" tanya Luhan menatap khawatir pada Baekhyun, "Bahkan jika ketiga sejoli itu ingin membullymu, kau hanya akan diam dan melewati mereka."

"Kau berbeda, Hyunnie, ada apa? Dan juga mengapa sekarang kau memakai topi?" Baekhyun mendecakkan lidahnya sebal. Cerewet sekali sahabatnya ini.

"Aku akan cerita," ucap Baekhyun. Luhan bersiap-siap mendengarkan, namun Baekhyun kembali sibuk dengan pikirannya. Ketika ia mengerti keadaan, Baekhyun memutar kedua bola matanya, "Nanti saja, sekarang sedang pelajaran!" Luhan mengangguk.

"Arraseo! Tapi kau harus berjanji!" Baekhyun hanya mengangguk menanggapi ocehan Luhan yang sangat cerewet.

Tunggu!

Luhan cerewet?

Sejak kapan?

===

Baekhyun menceritakan seluruh kejadian. Membuat Luhan membulatkan kedua onyx miliknya yang berwarna hitam pekat, "Kenapa kau tidak bercerita tentang penyakitmu?!"

Missing You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang