Chapter 15

15 1 0
                                    

Lagi, Lily tak mendengar ketukan di jendela kamarnya. Saat ini gadis itu sedang berjalan tak tentu arah di kamar asrama nya, merasakan sesuatu yang janggal sejak makan malam yang baru usai pukul tujuh malam.

Lily merasa semua ini salah, sangat salah. Tapi, Lily tak tau apa itu. Dan, sesuatu seperti mengatakan kalau mereka tak seharusnya pergi ke wall battle malam ini.

"Lily!" Hingga sebuah suara nyata memanggil Lily, membuat pikirannya hilang seketika.

Lily menoleh ke sumber suara, yang berasala dari jendela kamarnya dan di sana ada Gart yang sedang berdiri di kusen jendela kamar nya. Lily segera menghampirinya.

"Aku sudah mengetuk jendela mu berkali-kali. Ku kira kau sedang bersiap, jadi ku tunggu saja. Tapi tadi itu sudah terlalu lama, jadi ku kira sesuatu terjadi pada mu. Ku buka langsung saja jendela kamar mu ini." Jelas Gart panjang lebar, ingin mengomel tapi lelaki itu harus menjaga nada suara nya agar tak mengundak penjaga keliling seperti malam-malam yang lalu.

"Maaf kau sudah menunggu lama. Aku tak memdengar suara ketukan di jendela ku." Ujar Lily meminta maaf pada penyihir lelaki di hadapannya itu, matanya melihat kebelakang lelaki itu. "Di mana yang lain?"

"Mereka ada di bawah. Hanya kau saja yang belum ada." Jelas Gart langsung. "Cepatlah. Mereka sudah menunggu terlalu lama di bawah sana."

Setelah mengucapkan itu Gart langsung membalikkan tubuhnya, memberikan punggung nya untuk Lily gunakan. Lily tak bisa turun ke bawah melewati jendelanya.

Dengan enggan dan perasaan tidak enak Lily menaiki punggung Gart, dan berpegangan erat pada pundak Gart. Dengan gerakan cepat, Gart langsung melompat dari atas jendela ke bawah setelah sebelumnya lelaki itu menggunakan sihirnya untuk menutup pintu jendela kamar asrama Lily.

Sampai di bawah, Lily dapat melihat semua teman-temannya dan langsung turun dari punggung Gart setelah mengucapkan terimakasih di telinga lelaki itu.

"Kau lama sekali." Gerutu Gael sembari menggaruk tengkuk nya.

"Apa terjadi sesuatu di atas? Kenapa kami tak dapat mendengar apapun?" Tanya Zey melangkah maju.

"Tidak, tidak ada yang terjadi. Aku hanya sedikit melamun tadi. Jadi, aku tak mendengar kalau ada yang mengetuk jendela kamar ku." Jelas Lily sembari membungkukkan badannya. "Maaf kalian jadi menunggu lama."

"Tak apalah. Yang terpenting sekarang kita harus segera pergi ke wall battle." Ujar Wam melangkah maju menghampiri Lily dan merangkul Lily dengan senyumnya yang mengembang.

"Ya! Ayo kit--!"

Zey langsung menutup mulut Gael yang mungkin sesaat lagi kalau teriakan lelaki itu tak terhentikan akan mendatangkan penjaga keliling, dan mereka akan mendapatkan masalah baru.

"Kecilkan suara mu. Kau bisa mengundang penjaga ke sini." Peringat Wave pelan.

Gael yang mulutnya masih di tutup oleh tangan Zey hanya mengangguk cepat, dan adik perempuannya itu langsung melepaskannya.

"Huahhh!!! Bekapan mu membuat ku sesak bernafas!" Seru Gael yang mendapat tatapan horor dari Zey.

"Ku bilang kecilkan suara mu." Peringat Zey dingin membuat Gael kali ini benar-benar menutup mulutnya.

"Baiklah. Ini sudah terlalu lama dari waktu yang sudah kita rencanakan. Lebih baik kita segera berangkat." Ingat Calk yang sedari tadi hanya menatap bingung teman-temannya.

Mendengar ucapan Calk semuanya mengangguk dan langsung berangkat ke wall battle yang tak membutuhkan waktu lama.

Sesampainya di sana, ke delapan penyihir remaja itu berkumpul di bawah salah satu pohon besar yang ada di sana. Duduk melingkar sembari menunggu.

Gleam&Dreary [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang