3❤

3.6K 191 8
                                    

Sebelum baca inget di vote dulu guys. 😊
-
-

"Ahh, wasseo,,?"
/Ah kau sudah datang,/

-
-

Daniel kini duduk di sofa, yeoja paruh baya itu kini membawakan secangkir teh hijau panas kesukaan daniel ke atas meja dan kini berdiri tidak terlalu jauh dari posisi daniel yang sedang merenggangkan tubuh nya di sana.

"Bagaimana perjalanan nya tuan muda,,"

"Sangat melelahkan bi, apa lagi dengan dua orang yang sekarang ada di depan sana,, ckckck benar benar melelahkan,,"

Daniel mengambil cankir dan meminum nya perlahan lahan, dia langsung memejam kan matanya saat dia mencium aroma teh hijau yan sangat jya rindukan dengan cairan panas itu masuk ke dalam mulut nya dan mengalir pelan melewati lehernya.

"Hahhh, Aku sangat merindukan teh ini,,,"
"Makasi ya bii,, teh ini membuat ku kembali tenang,,"

"Sama sama tuan, Kamar tuan muda sudah saya rapikan. kalau begitu saya permisi dulu,,"

Yeoja paruh baya itu menunduk hormat ke arah daniel lalu melangkah kan kaki nya ke arah dapur. Menyiapkan makan malam untuk daniel.

Daniel bangkit dari duduk nya lalu beralih masuk ke dalam kamar nya yang letak nya ada di lantai dua. Kamar itu masih sama seperti dulu. tidak ada yang berubah sedikit pun semenjak dia meninggalkan busan 5 tahun yang lalu.

"Sukurlahhh......Semua masih sama,,"

Daniel tersenyum saat namja itu masuk dan menutup pintu kamar nya, menatap sekeliling kamar nya dengan seksama. Mata daniel menjelajah seluruh sudut per sudut di kamarnya. Mencari sesuatu yang paling iya rindukan.

"Fyuhhhh,,,"

Daniel mengela nafasnya lega saat akhirnya dia melihat sebuah foto yang masih terpajang dan tersegel rapi di sana. Ternyata eomma nya tidak membuang foto itu, batin nya.

Daniel mendekat ke ke sebuah meja di mana ada sebuah foto berbingkai kecil di atasnya meja khusus. Daniel mengambil foto itu dan mengelus nya beberapa kali.

"Haruskah aku menjenguk mu,,?"

-

Daniel kini berjalan di lapangan hijau dengan bunga di tangan nya. Daniel menatap ke sekeliling nya dengan seksama. Sudah lama sekali dia tidak ke sini. Batin daniel.

"Annyeong---,,"

Daniel kini berdiri di sebuah bukit kecil dengan wajah yang sulit di artikan. Dia menunduk lalu memberi hormat. Ga lama daniel menaruh bunga yang di bawah nya di atas batuan berwarna silver.

"----appa,,"

Daniel tersenyum ke arah batu nisan yang menampakan foto ayah nya di sana. Daniel merubah posisi nya menjadi duduk dan bersandar di batu nisan itu.

"Bagaimana kabar appa,,? Baik baik saja kan di sini,,?" Daniel menatap langit. "Maaf karena aku tidak menjenguk mu selama bertahun tahun,," air mata nya perlahan turun melewati pipinya.

"Ahh matta... Apa setiap hujan dan salju turun appa selalu kedinginan,,? Atau saat cuaca terik appa kepanasan,,?"

Daniel berbalik lalu menatap kembalibatu nisan yang ada di samping nya. Mengelus foto ayah nya yang ada di batu nisan itu beberapa kali.

"Hiksss---Aku merindukan mu appa,,"

Daniel memejam kan mata nya lalu menunduk sambil memegang batu nisan appa nya dengan tangan kirinya. Walau sudah bertahun tahun appa nya meninggalkan nya tapi jujur saja kalau daniel masih sangat merindukan appa nya.

I HATE YOU DAD [Kang Daniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang