Bagian 4

120 3 0
                                    

Cahaya matahari mulai memasuki ventilasi kamar Salsa,dengan malas dia mengangkat tubuhnya untuk mandi dan pergi sekolah.
Salsa memandang bayangan tubuhnya dari kaca setelah dia mengikat rambut dia langsung turun ke bawah .
"Salsa nggak sarapan?"tanya mama yang merupakan mama tirinya dengan lembut
"Nggak"jawabnya singkat
"Mama anterin ya ke sekolah? Sekalian mama mau belanja ke pasar"ucap mama tiri Salsa
"Kan udah Salsa bilang jangan pernah nganggap kalo ibuk itu mama nya salsa dan Salsa bisa pergi sendiri! "Ujar Salsa sedikit keras
"Salsa!!apa begitu papa ngajarin kamu?siapa yang ngajarin kamu nggak sopan seperti ini?"tegas seorang lelaki yang merupakan papa Salsa
"Hah?ngajari?papa yakin pernah ngajari Salsa , boro-boro mau ngajari... "
"Sudah la nak nggak bagus ngelawan orang tua"perkataan Salsa terpotong oleh ibu tirinya
"Awas!!"tegas Salsa melepaskan tangan ibu tirinya dari bahunya
"Salsa mau nanyak sama papa,apa yang udah papa ajari ke Salsa? "Ucap Salsa mulai serius
"Kenapa papa bingung?yang Salsa ingat cuma mama yang ngajarin Salsa bukan papa!"Seketika tangan papa Salsa mendarat ke pipi nya yang putih
"Aku ini papa mu Salsa"senggak papa Salsa emosi
"Papa?apa pantas di panggil papa? Orang yang selama ini nggak pernah ngajari kita apa-apa dan cuma mentingin urusan kerjanya daripada anaknya,orang yang nggak pernah ngasih sedikit kebahagian kepada anaknya, apa itu pantas dipanggil papa"jelas Salsa yang mulai mengeluarkan butiran air dari matanya
"Terkadang Salsa iri dengan teman-teman salsa yang selalu diperhatikan sama orang tuanya, ketika anak mereka sakit mereka selalu mengatakan ANAKKU APA KAU BAIK-BAIK SAJA ? Coba papa pikir papa pernah bilang itu ke salsa ?nggak kan pa bahkan papa nggak pernah nganterin salsa ke sekolah!"ucap Salsa panjang lebar dan terjatuh kelantai sambil menangis
"Salsa...salsa bangkitla nak"ujar papa salsa yang mulai menangis
Papa nya menolongnya berdiri kembali dan memeluk anak sematawayangnya itu
"Maafin papa ya " ucap papa nya dan menghapus air mata salsa
"Hmmmm"jawabnya singkat dan pergi melangkahkan kaki keluar rumah, Salsa tak pergi kesekolah, Salsa bertemu dengan Zidan dijalan
"Lo mau kemana?" Zidan bingung melihat Salsa yang tampak kehilangan arah
"Gue gak tau, gue lagi gak mau sekolah" ucap Salsa
"Sebenernya gue juga malas ke sekolah,gimana kalau kita cabut? Gue akan bawa lo ketempat bahagia"ajak Zidan
Salsa pun naik ke motor Zidan mereka berdua pergi ke sebuah taman bermain,karena masih pagi jadi masih sunyi mereka menaiki semua permainan dari yang biasa saja sampai membuat mereka hendak pingsan
"Wajah lo pucat dan" Salsa tertawa kekeh melihat wajah Zidan yang habis turun dari permainan histeria
"Gue mabuk,gue mau muntah" Zidan berlari menuju toilet sedangkan Salsa tertawa kekeh, preman sekolah ternyata bisa takut juga, Setelah selesai dari Zidan kembali menghampiri Salsa,tawanya tak dapat ketika melihat wajah Zidan lagi
"Apaan sih?Nggak lucu"wajah Zidan masih terlihat pucat dan berkeringat.Salsa mengambil tisu dari tasnya dan membersihkan keringat yang ada di wajah Zidan
"Wajah lo jelek banget sih kalo dipandangi "gurau Salsa untuk menghilangkan gugupnya
"Yaelah....ujung-ujungnya diejek juga "Salsa tertawa melihat ekspresi wajah Zidan
"Anterin gue pulang ya"Zidan hanya menjawab dengan anggukan
"Sekarang?"Tanya zidan
"Iya".jawab salsa
"baru jam segini,bolos itu pulanf nya lama,kalau enggak lo ketauan,begok banget sih lo"zidan ngomelin salsa
"Lo udah biasa bolos ya?Tanya Salsa
"Gue kan cowok jadi udah biasa, udah yuk kita cari tempat lain"ajak zidan
Zidan memegang tangan Salsa Dan salsa hanya tersenyum

STUDENT LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang