Bagian 12

56 2 0
                                    

Ternyata ada sekelompok polisi datang memasuki club itu.
Zila menarik tangan Salsa untuk lari dari club itu, mereka masih merasa bingung kenapa polisi datang ke club itu.Salsa menarik tangan seseorang untuk bertanya sebelum pergi keluar
"Maaf, ada apa ya?"tanya Salsa kebingungan
"Kalo nggak salah sih katanya club ini dibangun tanpa izin dan razia sih katanya, udah dulu ya mbak"lelaki itu langsung pergi keluar bersama wanita yang dari tadi dipeganginya .
Semua orang berusaha keluar dari club itu begitu pula dengan Salsa dan Zila,Salsa sempat terjatuh karena terlanggar oleh kerumunan orang.
Semua orang menunduk ketika mendengar suara pistol dari salah satu polisi yang ada disitu,para polisi menghampiri orang-orang yang masih bertahan didalam club itu termasuk Zila dan Salsa. Mereka berdua dibawa kedalam mobil polisi, Zila dan Salsa sempat meronta-ronta dihadapan polisi yang menangkap mereka
"Pak salah kita apa?"tanya Salsa dengan lantangnya
"Kamu dibawah umur makanya kita bawak kekantor polisi"jawab polisi yang memeganginya.
Para polisi membawa mereka ke kantor polisi, mereka berdua dimasukkan ke penjara sementara.
Wajah-wajah menyesal terpapar dari setiap wajah yang ada didalam penjara itu, ada yang menangis, ada yang menghentak-hentakkan kepalanya ke dinding beda halnya dengan Salsa dan Zila mereka malah bermain batu, gunting, kertas di disitu.
"Satu dua tiga"tangan dari Salsa dan Zila mulai mengeluarkan apa yang mereka inginkan
"Gue menang "ujar Zila ketika mengetahui kalau dia mengeluarkan gunting dan Salsa mengeluarkan kertas,dan langsung saja Zila mencubit pipi Salsa hingga merah
"Sumpah, sakit banget!"Salsa kesakitan ketika pipinya dicubit oleh Zila dan memegangi pipinya
"Kalian!Salsa, Zila sudah bisa keluar" pandangan mereka langsung berpindah kearah polisi yang sedang berada diluar pagar,polisi itu membukakan pagar untuk mereka,dengan berat hati mereka keluar dengan wajah cemberut,
Mereka merasa lebih baik didalam daripada harus pulang kerumah.
Salsa dan Zila keluar, mereka melihat banyak orang - orang tua yang tengah berusaha menebus anak mereka.
"Salsa!!!"jerit seorang lelaki ,Bola mata Salsa memandangi ke kiri dan kanan ,dia sama sekali tak menemukan lelaki yang memanggil namanya tadi .
Tanpa disadarinya seseorang menarik kerah bajunya dari belakang dan tangan seseorang itu mendarat dipipi Salsa.Dipandang Salsa geram kearah lelaki itu sambil memegangi pipinya.
"Hah...papa"ucap Salsa gemetar
"Dasar perempuan jalang!!"teriak papa Salsa di hadapannya dengan lantang
"Kalian yang buat aku gek gini, kalian nggak pernah kasi perhatian ke aku!!"teriak Salsa balik sambil menahan tangisnya dan ayah Salsa menampar nya lagi,semua pandangan beralih kearah keluarga Salsa, mereka memandang keluarga Salsa dengan tatapan mencibir.
"Kau bilang kau ibuku,buktikan sekarang kalo kau ibuku ?"Salsa menghampiri ibu tirinya yang dari tadi terdiam disamping papanya.
"Ha?sudahla jangan marahi dia mas"ibu tiri Salsa sempat gelagapan menjawabnya.
Disisi lain Zila sedang berusaha kabur dari enam bodyguard yang pasti sudah dikirimkan ayahnya,Zila sempat memandang iba kearah Salsa.
"Kalian yang nebus gue? "Tanya Zila dingin kepada para bodyguard itu
"Iya,bapak menyuruh kami untuk mengantar kau pulang kerumah"ucap salah satu bodyguard itu .
"Beri gue waktu sebentar,gue mau bantu sahabat gue dulu, tunggu gue diluar"suruh Zila dan hati para bodyguard itu sedikit terbuka lalu salah satu bodyguard mengangguk.
Zila duduk menunggu perdebatan keluarga nya du kursi tunggu.
''Ayo kita pulang"paksa ayah Salsa sambil menarik tangan Salsa disitu Zila memandangi Salsa yang dari tadi menahan tangisnya.
"lebih baik disini daripada pulang kerumah !"Salsa melepas genggaman kuat ayahnya .
Salsa menarik tangan Zila dan langsung lari pergi keluar bersama. Para bodyguard Zila mengejar mereka berdua , mereka sempat kelelahan disaat para boduguard itu menambah kecepatan larinya ,tak ada cara lain selain bersembunyi ,Zila memandang ke kiri kanan untuk mencari tempat persembunyian
"Itu"Zila menunjuk kesalah satu Taman bermain disitu, mereka berlari kearah terowongan yang ada didalam .
Mereka masuk kedalam untuk bersembunyi, Salsa menutupup mulut Zila dengan tangannya disaat Zila ingin bersin. Bersin Zila tertunda dan mereka berdua menarik nafas dari hidung dan mengeluarkannya dari mulut,Setelah tau para bodyguard itu sudah hilang Batang hidungnya barulah Salsa dan Zila keluar untuk menghirup udara segar
"Lo baik-baik aja kan?"tanya Zila ke Salsa
"Hmm sedikit sesak sih karena lari tadi"jawab Salsa membungkukkan badannya
"Lo sih ngapain juga pake acara lari"ujar Zila dan menghembus poni nya yang tidak ada
"Udah sekarang kita mau kemana?"tanya Zila
"Mana aja deh"jawab Salsa dan langsung berjalan meninggalkan Zila
"Hoy...tunggu!"teriak Zila yang sudah tertinggal.
Mereka berdua menyusuri jalan dimalam hari,takada seorang pun di jalan hanya mereka berdua dan takada pula yang memulai percakapan karena merasa bosan Salsa akhirnya memecahkan keheningan
"Wali lo rame amet yang datang, mau demo atau mau minta sembako"gurau Salsa
"Aishhh,udah deh cukup hanya diem dan terus jalan"Zila memainkan jarinya untuk menunjukkan terus jalan
"Hujan..."ucap Salsa sambil tersenyum ketika mengetahui bahwa Jakarta sedang dilanda hujan yang lumayan deras
"Gue kepinggir sana ya, hp gue nih"Salsa hanya mengangguk .
Perasaan Salsa seakan menjadi tenang ketika tubuhnya diguyur air hujan, rasa cintanya terhadap hujan sangat besar, dia merasa ingin menari dibawah hujan.
Direntangkan tangannya dan diangkat Salsa kepalanya untuk memandang langit malam yang mendung,air mata Salsa menetes bersama air hujan pecah sudah rasa marah dan sakitnya.
"Aku sangat mencintai langit,dia tak pernah egois disaat seseorang sedang sedih dia akan mencurahkan hujan nya untuk menangis bersamaku,my best friend is sky and rain"ucap Salsa pelan dan senyuman Salsa mulai tampak.
"Salsa, Zidan nelfon nih!!"teriak Zila dan Salsa segera menghampiri Zila
"Halo,Salsa"sapa Zidan
"Apa?"tanya Salsa singkat
"Ada yang ingin gue bilang sama lo"ucap Zidan yang tampak mulai serius
"Hmm,apa?"tanya Salsa balik
"Maaf,gue minta maaf"Hati Salsa seakan luluh kepada pacar barunya ini
"Iya"jawab Salsa singkat
"Dateng ke alamat yang aku sms in, oke bye"Salsa mematikan telfonnya dan meminjam hp Zila untuk mengirim pesan kepada Zidan.
Tak sampai 20 menit ,Zidan sudah berada di hadapan merka berdua
"Lama ya?"tanya Zidan
"Banget"jawab Zila dingin
"lo nggak bawak mobil?"tanya Zila dan Zidan hanya menggeleng
"Terus gue pulang naik apa?"ekspresi Zila seketika berubah ketuka mengetahui Zidan tak membawa mobil
"Lo yang pulang sama Zidan,gue nanti dijeput sama bokap"ucap Salsa
"lo berduakan pacaran !"Zila memandang Salsa heran
"Iya memang , tapi gue dijeput bokap"Salsa memperjelas perkataannya
"Kamu nggak papakan?"tanya Zidan
"Iya nggak papa,udah deh pulang sana"usir Salsa kepada mereka ,tetapi sebelum mereka pergi Zidan melepas jaket kulit yang digunakannya untuk dipakaikan ke Salsa
"Aku jalan ya"Salsa hanya mengangguk mengiyakan.
Salsa berjalan ke rumahnya sendiri yang ternyata jarak rumah dari taman tadi tidak jauh.Salsa sampai kerumah dengan selamat ,dia memandang seisi rumah ,tak ada tanda-tanda seorangpun,Salsa yakin orang tuanya pasti belum kembali .
Salsa mengganti baju dan segera tidur di tempat tidur yang sangat lembut itu ,ditenggelamkannya wajahnya kebantal dan lama kelamaan Salsa merasa mengantuk dan akhirnya tertidur .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STUDENT LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang