Di daerah di pusat kota Jakarta hiduplah sepasang kakak-beradik, nama nya Dendhi Yoanda dan Shania Gracia, mereka hidup berdua karena kedua orang tua mereka beserta kakak nya sudah meninggal karena kecelakaan empat tahun lalu, sehingga Dendhi harus bekerja. Keberuntungan menaungi Dendhi, ia bekerja sebagai Paspampres, jadi ia masih bisa untuk membiayai sekolah adiknya yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.
Di hari minggu pagi kakak nya baru saja pulang dari Banyuwangi hanya sekedar untuk melepas kerinduan dengan teman-temannya, namun tiba-tiba
"Kak.. kak... kak bangun dong?" adiknya tengah berusaha membangunkan kakaknya
"Apaan sih Gre? Ngantuk tau" ujar kakaknya yang tak mau beranjak dari tempat tidur nya.
"kak Dendhi jangan minta jatah makan lagi ke aku ya, aku nggak mau masak" ujar adiknya.
"Gre, ngancem nya nggak seru nih" ujar Dendhi yang terbangun dari tidur nya. Dengan malas ia menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya. Dengan semangat Dendhi keluar dari kamarnya. Di ruang tamu hanya ada Gracia yang sedang asyik menonton acara music di TV
"Ayo jogging Gre. Keliling perumahan" ajak Dendhi pada Gracia, adiknya.
"Ya udah deh, ayo" Gracia yang bersemangat, lalu meninggalkan kakak nya di belakang. Saat mereka sedang berjogging ria keliling kompleks perumahan. Handphone milik Dendhi berdering, ketika Dendhi melihatnya
"Melody Nurramdhani calling"
Langsung ia menerima panggilan itu
Dendhi : ada apa mel?
Melody : Kamu bisa ke kantor nggak sekarang, penting ini menyangkut keamanan keluarga Presiden
Dendhi : Ayolah Mel, aku baru aja pulang dari Timor Leste, kenapa nggak kamu kasih ke Rafles, atau Yoshi
Melody : cepet, aku kasih waktu kamu satu jam untuk nyampe di kantor.
"dasar nenek-nenek" umpat Dendhi dalam hati.
"Dapet tugas lagi ya kak?" tanya Gracia
Dendhi hanya mengangguk pelan
"ya udah, di lanjut in kapan-kapan aja lari nya" kata Gracia. Mereka lalu pulang, sesampainya di rumah, Dendhi langsung mengganti baju nya. Lima menit berselang ia sudah mengenakan Jas dan tanda pengenal pasukan pengaman Presiden.
"Gre, kakak berangkat dulu ya" ujar Dendhi yang memeluk Gracia dan mengelus pelan rambutnya
"Iya kak, hati-hati" ujar Gracia yang melihat Dendhi mulai berjalan keluar dari rumahnya
*Di Istana Negara*
Dendhi yang baru saja sampai langsung diarahkan ke ruangan Melody oleh ajudannya,
TOK.. TOK... TOK
"Masuk" ujar seseorang di balik pintu
"Ibu Melody, ada yang ingin bertemu anda. Tanda pengenal nya adalah DY075" ujar Ajudan nya itu
"Suruh masuk" ujar Melody kepada ajudannya
Masuklah Dendhi ke dalam ruangan Melody
"Ada apa mel, keliatannya kamu lagi panic banget tadi" ujar Dendhi kepada Melody
"Iya, kamu tau kan, beberapa waktu lalu presiden mengadakan kunjungan ke Spanyol" ujar Melody.
"Iya aku tau, dua hari yang lalu kan presiden berangkat. Kalo nggak salah Rafles, Yoshi, Michael, dan Ilham ikutan juga kan" kata Dendhi sambil mengingat-ingat
"masalahnya beberapa saat setelah pesawat presiden mendarat, mereka di serang sama orang. Perilaku nya aneh banget, Yoshi Michael dan Ilham meninggal karena kena Bazooka. Anak Presiden yang namanya Michelle di culik dan di bawa di sebuah desa terpencil di Spanyol, sedangkan presiden statusnya sampai saat ini nggak jelas" Melody menerangkan masalah yang di hadapi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie attack : Saving president Daughter
FanfictionNote : sebelum baca ini, mending kalian baca cerpen tentang Zombie Attack dulu deh, biar gak bingung. Thanks 😊 Perjalanan presiden dan anak nya ke spanyol beberapa hari yang lalu ternyata merupakan awal perjalanan baru Dendhi Yoanda, seorang anggot...