Alarm Hp milik Dendhi berbunyi, dengan malas Dendhi dan dua orang temannya bangun dari tidur nya.
"udah pagi nih, sekitar tujuh jam tidur. Udah seger ini badan" kata Dendhi
"Den, bentar lagi kita ke mana?" tanya Rafles.
Dendhi lalu membuka aplikasi Google Maps, dia langsung mengetikkan koordinat yang di berikan oleh Veranda
"Kita ke sini *nunjuk tempat*, di situ katanya Ve nanti kita akan di jemput, tempatnya kalo menurutku " kata Dendhi
"ya udah, kita jalan yuk" ajak Dendhi.
"yakin mau jalan?" tanya Rafles
"apa kamu nggak kelaparan?" tanya nya lagi
"agak laper sih" ujar Dendhi.
"kamu bangunin Michelle Den, aku mau bikin mie instan dalam cup dulu" ujar Rafles yang lalu berjalan meninggalkan Dendhi dan Michelle
"Michelle.. Michelle, bangun" katanya pelan sambil menepuk pipinya pelan.
"hmmmm.." Michelle masih menutup matanya.
"ayo bangun, sudah jam enam ini. Bentar lagi kita mau berangkat" kata Dendhi pelan
"iya kak" Michelle langsung bangun. Dengan mata yang setengah terbuka ia lalu duduk di samping Dendhi yang sedang duduk termenung.
"kak, kakak kenapa? Kok kayaknya lagi ada masalah?" tanya Michelle penasaran
"Iya, aku lagi ada masalah, simple sih. Aku cuman kangen adik aku doang kok." jawab Dendhi
"waaah... kakak punya adik?" tanya Michelle lagi
"iya, ini foto nya" ujar Dendhi yang lalu memberikan HP nya kepada Michelle. Terlihat foto adiknya di layar HP Dendhi
"kakak pasti beruntung banget yaa" ujar Michelle
"ah.. bisa aja" balas Dendhi singkat.
Suara langkah kaki mulai terdengar. Suara itu semakin lama kencang terdengar. Dendhi lalu mengambil pistol nya, Michelle bersembunyi di belakang badan Dendhi saking takutnya
"oiii... ini aku" ujar Rafles yang naik ke lantai dua
"ngagetin aja deh kamu Raf" kata Dendhi yang lalu menurunkan senjatanya.
"ini sarapan nya udah datang" kata Rafles sambil membawa mie dalam cup yang sudah matang.
"waaah... dari aroma nya udah menggugah selera. Jadi pengen langsung makan" kata Michelle.
DAAAR...
Suara ledakan terdengar. Mereka yang hampir saja memakan mie itu harus membatalkan nya
"Raf, kamu sama Michelle makan, aku bakal standby di depan" ujar Dendhi yang lalu turun dengan membawa semua persenjataan nya.
"Den. Mending kita calling an pake Voice call nya Skype" tawar Rafles
"oke."
Dendhi mulai berjalan menuruni lantai dua rumah itu, dengan hati-hati ia keluar dari rumah itu, menuju ke sumber suara. Di lihatnya mayat warga desa.
"Raf. Agak cepet makan nya. Aku punya firasat buruk" kata Dendhi
"oke. Kamu masuk dulu aja ke rumah" ajak Rafles
"nggak, kondisi nya kurang aman, warga desa masuk ke prangkap kita Raf, kamu duluan, kalo udah baru gentian kamu yang jaga, aku yang makan" kata Dendhi.
Dendhi mulai waspada dengan keadaan sekitar nya.
GREEEENG...
Warga desa membawa gergaji mesin tiba-tiba muncul dari semak-semak. Ia bersiap menyerang Dendhi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie attack : Saving president Daughter
FanfictionNote : sebelum baca ini, mending kalian baca cerpen tentang Zombie Attack dulu deh, biar gak bingung. Thanks 😊 Perjalanan presiden dan anak nya ke spanyol beberapa hari yang lalu ternyata merupakan awal perjalanan baru Dendhi Yoanda, seorang anggot...