Dendhi berada di dekat sebuah ruangan isolasi yang di jaga dengan ketat oleh ganados. Tak dapat dipungkiri bahwa dia mulai kecapekan.
"Sial, kapan ini semua selesai. Aku kangen makan nasi" gumam nya pelan.
Dia lalu melihat sebuah sandi yang berada di tanah.
"Dia ada di dalam, hati-hati dengan ganados nya, burung hantu"
Dendhi yang melihat sandi itu hanya bisa tersenyum sedikit.
Dia lalu melihat amunisi yang ada di tas ransel nya. Dia lalu menghela nafas nya berat.
"Semoga ganados-ganados itu bisa mati dengan amunisi yang terbatas ini" gumam Dendhi pelan.
Sekilas dia melihat tangki bertuliskan "FUEL".
"Semoga tepat sasaran" ujar Dendhi yang lalu menodongkan pistol nya.
DAAAR...
Sebuah ledakan besar terjadi tak jauh dari tempat Dendhi berdiri.
Dendhi lalu masuk ke dalam ruangan isolasi itu.betapa kaget nya Dendhi melihat Michelle yang berada dalam salah satu tabung isolasi.
"Sial, apa yang di lakukan dia kepada Michelle?" Tanya Dendhi. Dia lalu berlari mendekati tabung itu. Namun tiba-tiba saddler datang dan memukul Dendhi. Dia terpental hingga membuat kaca tabung isolasi itu retak. Dendhi lalu mengerang kesakitan ketika Saddler mengarahkan tangan nya ke Dendhi.
"What have you done to her?" Tanya Dendhi dengan berteriak.
"None of your business" Balas Saddler yang terus mengarahkan tangan nya ke arah Dendhi.
Namun tiba-tiba deretan tembakan dari senapan TMP terdengar nyaring. Terlihat seorang wanita dengan senapan TMP yang berasap.
"Den, sekarang" teriak wanita itu kepada Dendhi, Dendhi lalu menekan tombol hijau, dan tabung itu terbuka. Michelle bisa terjatuh kalau Dendhi tidak sigap menahan tubuhnya.
"Ayo pergi" Ujar Dendhi menarik tubuh Michelle menjauh dari tempat itu hingga.
Dendhi dan Michelle berlari menjauhi Saddler, Viny terus menembaki saddler, namun seperti nya tembakan beruntun dari Viny tidak berdampak apapun kepada Saddler. Viny lalu melihat tumpukan tabung berisi bahan bakar yang berada tepat di atas pintu yang baru saja di buka oleh Dendhi dan sebuah pendingin ruangan berada tak jauh dari tangki tabung berisi bahan bakar itu.
"Aku nggak punya pilihan" gumam Viny.
Viny lalu menembaki drum itu, drum itu meledak dan menjatuhkan pendingin ruangan itu.
"Kak, aku sen..." Ucap Michelle terpotong
"Jangan banyak bicara dulu, kita harus menjauh dari sini." Potong Dendhi. Dendhi dan Michelle lalu keluar dari ruangan isolasi itu. Dendhi lalu melihat sebuah menara dan terdapat ruangan di atasnya.
"Apa kamu bisa jalan sendiri?" Tanya Dendhi pada Michelle, di jawab anggukan lemah Michelle.
Mereka lalu berjalan ke arah menara itu. Hingga sampai tepat di bawah menara itu, mereka lalu menaiki lift dan sampai persis di depan ruangan menara itu.
"Tunggu di sini, kalau sudah aman, aku bakal nyuruh kamu masuk" suruh Dendhi.
Dengan senapan kriss di tangan, Dendhi lalu membuka pintu itu, tak ada seorang pun di sana.
"Masuk" perintah Dendhi kepada Michelle.
Michelle pun menuruti perintah Dendhi, dia masuk ke dalam ruangan itu, ruangan itu penuh dengan makanan, amunisi dan air minum kemasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie attack : Saving president Daughter
Fiksi PenggemarNote : sebelum baca ini, mending kalian baca cerpen tentang Zombie Attack dulu deh, biar gak bingung. Thanks 😊 Perjalanan presiden dan anak nya ke spanyol beberapa hari yang lalu ternyata merupakan awal perjalanan baru Dendhi Yoanda, seorang anggot...