Part 10 : First meeting with Sunflower

190 12 8
                                    

*Di Jakarta*

Hari beranjak malam, Gracia berada di kamarnya. Ia memikirkan banyak hal, Sofia salah satunya. Ia masih tak mengerti apa salahnya hingga Sofia menjauhi nya. Suara bel di depan rumahnya membuat lamunan dari Gracia buyar. Setengah berlari dia turun dari kamar nya menuju ke ruang tamu untuk membuka kan pintu nya.

"Haii.." Sapa seseorang setelah pintunya terbuka.

"Iii...iya, cari siapa ya?" tanya Gracia.

"Kamu Shania Gracia?" tanya seseorang itu.

"Iya, kakak siapa ya? Tau rumahku dari siapa ya?" tanya Gracia penasaran.

"Aku Jessica Veranda kamu bisa panggil aku Ve, aku salah satu temen Dendhi, tapi beda Divisi aja. Kasarnya Dendhi kerja di lapangan, sedangkan aku kerja di balik monitor computer" jawab Ve panjang.

"oh." Jawab Gracia singkat.

"kakak emangnya nggak kerja jam segini?" tanya Gracia.

"nggak, ada temen kakak yang gantiin kakak, kakak kerja nya pagi sampai jam lima sore, sekarang kan udah jam tujuh malam, jadi udah ganti shift sama temen kakak" kata Ve.

"ooh." Balas Gracia singkat.

Suasana kembali hening. Tidak ada omongan dari mereka. Gracia masih sibuk dengan pikirannya, sedangkan Ve kehabisan topik pembicaraan, Ve hanya melihat-lihat ruang tamu dari Gracia sampai perhatiannya terfokus dengan foto Dendhi, Gracia, dan Frieska.

"Maaf Gra.." ucap Ve terpotong.

"Panggil aja Gre kak" ucap Gracia.

"Okay, Gracia, eh.. Gre. Wanita yang ada di tengah kalian itu siapa?" tanya Ve.

"Itu kakak aku kak, namanya kak Frieska." Balas Gracia

"Kok aku nggak pernah liat ya?" tanya Ve

"Dia... Dia sudah tenang di alam sana" Balas Gre sedih.

"eh.. maaf Gre, aku nggak bermaksud" kata Ve sambil menutup mulutnya.

"Nggak apa-apa kok kak. Santai aja" ujar Gracia menahan supaya air matanya tidak jatuh.

"Kalau boleh tau meninggalnya kenapa ya?" tanya Ve penasaran.

"Kakak pernah denger peristiwa di Kalibaru, Banyuwangi?" tanya Gracia.

"Pernah sih, dari rekan kerja aku" jawab Ve.

"Aku sama Kak Dendhi itu salah satu saksi hidup dari kejadian itu." Kata Gracia.

Sontak mata Ve terbelalak. Ia menutup mulutnya, pertanda ia sangat kaget dan tak percaya.

"Kak Frieska meninggal supaya kita bisa keluar dari Kalibaru" ujar Gracia. Tak terasa air matanya keluar lagi karena mengingat kejadian empat tahun yang lalu.

"I'm so sorry Gre. Aku nggak bermaksud untuk mengungkit kejadian itu lagi" ujar Ve. Sepertinya ia tahu kehilangan orang tua.

"Gak apa-apa kok kak" balas Gre.

"Ooh iya kak, aku boleh minta ID LINE atau Skype?" tanya Gracia.

"Boleh kok. Ini catat ya" ujar Ve yang lalu memberikan HP nya kepada Gracia, setelah dia selesai mencatatnya, dia lalu mengembalikan nya padanya.

"Makasih kak" kata Gracia. Ve hanya membalasnya dengan senyuman kecil.

"Kamu udah makan belum?" tanya Ve.

"Belum sih kak. Kenapa emangnya?" tanya Gracia.

"Makan yuk." Ajak Ve. Gracia terlihat memikirkan ajakan dari Ve.

Zombie attack : Saving president DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang