13 - Sweet

1.5K 105 8
                                    

Hallo, maaf jarang post karna lagi mau persiapan UNAS. Doain ya :)

Happy reading!!

. . .

Kevin's POV

Saat bel istirahat berbunyi gue memutuskan untuk ke kelas Bella.

Ya, untuk menanyainya tentang keadaan Lucia.

"Udah cantik kok" kata gue menggoda.

Setelah memasuki kelas Bella. Gue melihatnya serius berkaca sambil merapikan tatanan rambutnya.

"Ehh Kevin, hay!" Jawab Bella sedikit salah tingkah.

Gue pun duduk di kursi sebelah Bella yang kosong, karna saat ini pemilik kursinya sedang tidak masuk.

"Emh, gimama Lucia?" Tanya gue, membuka pembicaraan.

"Udah agak baikan, dari semalem setiap 2 jam gue nyuapin dia segala macem. Dari buah sampe roti-rotian. Akhirnya dia marah-marah, katanya uda kekenyangan" kata Bella sambil tertawa.

"Tapi badannya masih cukup panas. Gue juga ngeliat dia gak bisa tidur tenang, gelisah mulu." Lanjutnya.

"Gue udah maksa dia untuk ke rumah sakit, tapi dia bilang gak perlu. Malah dia ngeledek gue berlebihan" kata Bella lemas.

"Kasian dia." Jawab gue singkat.

"Dia emang sering drop. Apalagi kalo kecapekan sedikit."

"Tuh anak emang gak ada cinta-cintanya ke badan dan kesehatannya." Bella menarik nafas panjang.

Kami terdiam. Sibuk dengan fikiran masing-masing.

"Vin?" Ucap Bella kembali setelah tercipta keheningan beberapa lama.

"Dia broken home."

Hah?

Gue sedikit kaget. Kemudian mengangguk paham, kenapa Lucia menjadi pribadi yang dingin.

"Gue sedikit miris liat dia. Kayaknya hidupnya gitu-gitu aja. Dia juga jarang berbaur dengan lingkungan, dan lebih memilih untuk membuat masalah-masalah disekolah"

"Gue udah mencoba mengenalkan dia tentang kehidupan, dan ngenalin dia ke beberapa kenalan gue. Tapi dia tetap dingin, dan gak ngebiarin siapapun masuk ke kehidupannya dengan mudah"

"Dia tinggal di keluarga yang kaya. Ayahnya salah satu pemilik perusahaan terbesar se Jakarta"

"Tapi kayaknya dia gak menikmati hidupnya sama sekali. Dia cuma mengurung diri dikamar. Keluar pun cuma kesekolah atau kadang gue ngajak dia ke mall hangout. Itupun setelah gue paksa mati-matian" jelas Bella panjang lebar.

Gue cuma mengangguk, bingung dan sedikit khawatir.

"Lo suka ke dia?" Tanya Bella tiba-tiba, dan berhasil membuat gue gelagapan.

Setelah berfikir sebentar gue menjawab.

"Gue belom yakin, tapi kayaknya iya."

Senyum Bella mengembang.

"Gue harap lo bisa ngasih warna di kehidupan Lucia. Bagaimanapun dia harus ngerasain indahnya jatuh cinta dan indahnya hidup ini" ucap Bella.

First BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang