5 - Hukuman yang Menyiksa

1.9K 80 3
                                    

Kevin's POV

Deg-deg'an? Jelas. Itu yang gue rasain. Baru kali ini gue berjalan ke ruangan BK.

Selama gue lahir di dunia ini, gak pernah sekalipun gue dipanggil ke BK. Emhhh... sekarang sebenernya gue gak dipanggil sih. Cuma gue mau nemenin cewek dingin disamping gue ini. Batin gue sambil menoleh kesamping

"Takut?" Kata tu cewek. Lucia namanya, gadis cantik tetapi dingin yang baru gue kenal.

"Yaiyalah, baru kali ini gue ke BK" Kata gue sambil menebarkan senyum, gue gak mau terlihat pengecut di depan cewek ini.

Toh dia yang cewek aja, beranggapan "udah biasa". Masa gue baru sekali udah mundur?

"Silahkan, gue masi ngizinin lo pergi kok. Gue bisa sendiri." Kata tu cewek dengan entengnya, keliatan banget tu cewek uda sering masuk BK.

Dari dari lagaknya yang nyantai banget, kayaknya dia gak ada rasa takut sama sekali.

"Enggak gue mau nemenin lo" kata gue enteng sambil berusaha menggodanya. Namun dia hanya melihat lurus, tanpa mempedulikan ucapan gue. Bahkan senyum pun enggak.

Ni cewek bener-bener unik. Batin gue.

. . .

Lucia's POV

"Enggak gue mau nemenin lo" goda Kevin.
Sedikit, namun sangat terngiang di kepala gue.

Setiap kata dari mulutnya, selalu mengingatkan gue ke Kelvin. Bahkan kata-kata tadi berhasil ngebuat hati gue terbang sampai menghilang.

Luciaa, sadar Lucia! Lo gak boleh bawa perasaan, dia gak lebih dari cowok-cowok lain yang kebetulan lewat di hidup lo. Cuma lewat lucia!
L    E     W     A     T.

Bukan untuk menginap, apalagi menetap dihati lo! Batin gue.

Gue berusaha menutupi perasaan gue. Gue hanya melihat kedepan dan berharap dia gak tau kalo gue lagi terbang, gara-gara ucapannya.

. . .

Akhirnya kita sampai di depan BK, tanpa berkata apa-apa gue membuka pintu BK. Dan diikuti dengan Kevin.

Kita hanya membisu. Karna gue masih teringat kata-katanya tadi.

Dan mungkin karna dia takut menghadapi "BK pertamanya".

"Ini dia biang keroknya!" Ucap Bu Narti tajam, sambil nunjuk gue.

Disana gue ngeliat hanya ada Bu Narti, Bu Eka guru BK, dan Bu Siska kepala sekolah.

"Kok ada Kevin?" Tanya Bu Siska kepala sekolah.

Gue menoleh kesamping, "iya Bu, saya datang disini mau menjelaskan sesuatu." Kata Kevin masih menunjukan senyum santainya, walaupun gue tau dari matanya yang dalam. Dia sangat nervous.

Gue tau nih anak baru, tapi sebegitu terkenalnya dia? Sampai Bu Siska pun keliatan lembut waktu berbicara dengannya. Batinku

"Kalian berdua duduk dulu." Kata Bu Siska ramah. Lagu gue menoleh ke arah Bu Narti.

Matanya seakan-akan berkata "Bu Siska baik banget sih ngadepin ni dua anak kurang ajar, padahal mereka udah salah besar." tebakku. Namun apa daya, Bu Narti yang jabatannya lebih rendah dari Bu Siska hanya bisa menatap tajam kearah kita.

First BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang