Author's POV
Setelah berciuman hangat, Kevin dan Lucia keliling kota di Amerika. Musim sedang gugur, jalanan indah seperti hati mereka.
Bunga-bunga berguguran, berwarna kuning keemasan menari di mana-mana.
Mereka berjalan kaki sambil bergandengan tangan, merasakan bagaimana rasanya jika "dunia milik berdua"."Kamu kok berani?" Tanya Kevin tiba-tiba. Entah sejak kapan kata Lo-gue berubah menjadi aku-kamu.
"Berani apa?" Lucia bingung.
"Ya berani nyamperin aku kesini."
"Kamu gak suka?"
"Bukan gitu, tapi kan kita udah gede. Udah 20 tahun lebih, kalau aku udah nikah gimana? Terus kamu patah hati, bunuh diri disini?" Ledek Kevin.Lucia hanya cemberut menanggapi ucapan Kevin.
Kevin tertawa sambil mencubit pipi Lucia.
"Bercanda sayang" kata Kevin.
"Nyebelin..""Emh, Aldo sekertarismu itu pacar Bella. Masih inget Bella kan?"
"Seriuss??" Kata Kevin kaget.
"Kamu gak tau? Ya emang baru-baru aja sih, baru 3 bulanan."
"Aku tau sih dia pacaran sama orang Indo yang namanya Bella, tapi aku gak tau kalau Bella Sahabat kamu. Waww, dunia sempit ya."
"He'em, aku juga tadinya gak tau. Aku dikasih tau Bella kalau Aldo sekertaris kamu. Kita sama-sama shock"
"Ini uda jalannya, terbukti kan kita emang jodoh?" Kata Kevin sambil melet.
"Emang aku mau?" Kata Lucia membalas melet, dan berlari meninggalkan Kevin.
"Dasar ya kamu, Lucia tunggu... Awas ya kamuu, nakal ihhhhh."
Lalu mereka saling mengejar dan berakhir dengan pelukan romantis di bawah daun-daun yang jatuh berguguran.. . .
Apartement Kevin
"Kenapa sih aku gak tidur di hotel aja?" Tanya Lucia, setelah mereka mengambil semua barang bawaan Lucia dan check out hotel.
"Kita udah LDR 5 tahun, terus cewek aku lagi nengok aku ke Amerika. Masa aku tega bikin dia tidur di Hotel sendirian." Goda Kevin."Dasar kamu ya, emh.. kamu tinggal di Apartement sendirian?" Tanya Lucia setelah melihat apartement yang kosong.
"Ayah aku udah meninggal Lucia, jadi sekarang aku yang megang semua saham perusahaan. Karna itu aku harus segera menikah, supaya punya anak dan bisa nerusin perusahaan ini"
"Beneran? Sejak kapan?" Tanya Lucia kaget.
"1 setengah tahun yang lalu, Ayah serangan jantung"
"Maaf" Lucia merasa bersalah.
"Ini emang berat banget buat aku, aku selalu ngerasa sendirian dan tertekan. Tapi aku harus kuat, apalagi sekarang aku punya kamu. Wanita yang aku cinta" kata-kata Kevin berhasil membuat pipi Lucia memerah."Kamu sekarang cantik."
"Dulu jelek?"
"Enggak, kamu gak pernah jelek. Dulu cantik aja, sekarang cantik banget"
Lagi-lagi pipi Lucia memerah.
"Bersih-bersih gih, kamar kamu ini kamar aku ini. Jadi kalau ada apa-apa panggil aja" kata Kevin sambil menunjuk kamar yang bersebelahan.
"Yaudah, aku mandi dulu ya"
"Bentar!" Kata Kevin sambil menarik tangan Lucia, dan memeluknya dengan erat.
"30detik aja, aku masih kangen kamu, masih kangen suaramu, kangen nafasmu, kangen bau tubuhmu, kangen semuanya tentang kamu. Aku sayang kamu Lucia, kita bareng-bareng lagi ya. Jangan pernah ada perpisahan lagi ya diantara kita. Kita udah hebat bisa melewati masa-masa sulit itu, dan kembali bersatu. Aku gak bisa hidup tanpa kamu, aku butuh kamu Lucia." Kata Kevin sambil mencium puncak kepala Lucia.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Boyfriend
RomanceMencintaimu adalah sebuah kebodohan yang selalu aku lakukan. Mencintaimu sama saja membunuh diriku secara perlahan. Akankah cinta ini berujung kepada kebahagian ? Ataukah malah berujung kepada tangis penyesalan ? -Dhila