Part 12

451 41 4
                                    

Seseorang berjalan ditengah koridor itu sepertinya sedang mengikuti seseorang. Langkahnya terbilang lemas dan sudah rentan, dia tak tahu apa yang ia lakukan ini benar atau tidak tapi menurutnya ini yang terbaik. Percakapan rahasia itulah yang membuat dia kini melakukan aksi ini,

"yuuuu stupid!!! Apa kau katakan, bocah?? Apa kau ingin mati? Mengapa kau bisa membiarkan masalah ini berlarut larut? Apa saja yang kau dan yang lainnya lakukan?

....

"tidak usah banyak alasan!! Sekarang kau tangkap penyusup itu sebelum aku memanggang kalian semua!

....

"Ingat yuuu sengrat!! Kau harus melakukan ini dengan benar atau aku akan menghabisi saudara kembarmu itu!! Kau kira aku tidak tahu jika terget kita ini berteman dekat dengan adik kembarmu itu? Ha... kau masih beruntung karena aku tidak menggunakannya! Jadi ... lakukan dengan benar."

"Fucking shittttttt!!! Bagaimana bisa masalah ini terjadi? Aku masih belum bisa menemukan cara untuk menangkap anak itu dan sekarang ini semua terjadi!"

Komandan memegangi dadanya dan beranjak pergi secepatnya setelah dia mendengar percakapan Letnan Teddy itu. Dia segera pergi ke dalam ruangannya dan memanggil seseorang.

"Teddy? Apa yang dia lakukan? Jangan katakan jika dia berkhianat?" Komandan YG duduk lesu dibawah kursinya dan menutup wajahnya meresapi dan memikirkan apa yang sedang terjadi. Apa ini lelucon? Pikirnya menertawakan sesuatu yang baru ia ketahui itu. Walaupun percakapan itu tidak terdengar jelas dan akurat tapi karena itulah komandan YG mengetahui jelas jika sedang terjadi pengkhianatan dalam organisasi, tapi yang Komandan YG sesalkan adalah... mengapa dia harus Teddy?

Anak buah yang sudah dia anggap seperti anaknya sendiri?

Tiba – tiba pintu ruangannya terbuka,
"Komandan apa anda memanggil saya?" Komandan YG menatapnya dan menyuruhnya untuk duduk terlebih dahulu.

"Mino~ah...!"

"Ndeh.. komandan!"

"Ini adalah X – mission!" Komandan YG menatapnya serius, Mino mengangguk.

"Aku akan mengumpulkan timku, apa yang harus aku lakukan? Dead or live? Atau hanya sekedar info dan mengikutinya?"

"Dead or live???  he should be live. sebelum itu aku ingin kau mengumpulkan bukti dan semua data!"

"Ok, Nama?"

"Teddy!" Mino tersenyum dan mengangguk yakin. 

Komandan YG, yap, Komandan YG tengah mengikuti Teddy. Keadaan tengah gelap dan suara sudah sangatlah tak ada maka dari itu Komandan sangatlah berhati – hati supaya pengintaiannya tidak terbongkar.

Setelah mendengarkan percakapan itu dan melihat dia sedang mengendap – ngendap ditengah malam ini komandan menjadi penasaran apa yang sedang dia lakukan. Walaupun keadaan markas organisasi keamanannya sangatlah ketat tapi jika dengan orang dalam yang sudah tahu segalanya maka Teddy sangatlah aman, pasti tak akan ada yang mencurigainya. Komandan YG disepanjang jalan mengutuk dirinya, dia merasa bodoh karena baru bisa mengetahui ini semua. Dia juga bertanya – tanya sebarapa lama ini sudah berlangsung? Apakah selama ini pengabdiannya hanyalah kebohongan saja?
Konsentrasi komandan hampir terjebak dengan pemikirannya itu hingga kini dia kehilangan jejak Teddy.

"dimana dia?" Komandan menerawang kedepan namun tak ada jejak apapun.

Setelah dia yakin Teddy hilang komandan pun kembali keruangannya dengan rasa sesal bercampur kekesalan.

My Teacher is My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang