Part 15

382 47 3
                                    


WARNING!
ADA PART DEWASA!
INGAT AKU UDA NGASIH TAHU OK!!





Jisoo~ah nanti kalau kamu sudah dewasa kamu harus menjadi anak yang baik dan berguna. Omma yakin jisoo akan berbeda dengan omma ini! Omma menginginkan yang terbaik untukmu nak. Jadi jangan tinggalkan omma sendiri araseooo...

"Bom~ah... baby bangun -- "

Jisoo~ah kamu harus kuat nak! Kamu harus bertahan nak, my baby jisoo.

"Bom~ah jebal jangan seperti ini baby please bangun.. -- "

Omma yakin dan percaya kamu selalu bersama omma dan tersenyum untukku mmm.. so please jangan pernah melenyapkan senyuman itu jangan tinggalkan aku jisoo~ah..

"Bom~ah..!! Baby bangun please!!"

Seunghyun sudah tidak tahu harus bagaimana. Dia mencoba membangunkan bom dari mimpinya itu, dia sangat khawatir karena dia mendengar bom menangis dalam tidurnya. Seunghyun menghapus air matanya dan berjongkok dipinggir ranjang bom, dia meraih tangan bom dan mengecup jemarinya satu persatu.

"Bom~ah jebal bangun! Ini aku seunghyun.. " dia menatap wajah bom yang saat ini mulai tenang, dia menghapus air mata di pipi bom dan membelai wajahnya dengan lembut.

"Jisoo~ah... --" tiba - tiba seunghyun tersiap saat bom tersadar. Dia langsung bangkit dan mengecup dahi bom.

"Baby tenang its me, seunghyun!" Bom perlahan melirik wajah seunghyun. Namun tiba - tiba tangan yang tadi seunghyun pegang kini melepaskan diri dan beralih menyentuh perutnya.

Bom mengernyitkan dahinya merasakan rasa hampa dalam perutnya. Lalu dia langsung menatap mata seunghyun kembali.

"Jisoo baik - baik saja bukan!" Tanya bom ragu, tapi seunghyun hanya membatu tak dapat memberikan jawaban apapun. Bom menarik narik baju seunghyun. "Seunghyun~ah my baby, jisoo apa dia baik baik saja? Jawab aku mengapa kau diam seperti ini?"

"Mianhae bom~ah!" Seunghyun menahan air mata yang sudah membendung didalam kelopak matanya.

"Mengapa kau harus meminta maaf katakan saja my baby jisoo baik baik saja!" Seunghyun tak mampu menahan air matanya dan akhirnya semuanya pun berjatuhan membasahi pipinya.

"Mianhae bom~ah uri jisoo telah tiada!" Bom menatapnya tak percaya.

"Kau tidak lucu! Berhenti bercanda seunghyun~ah!" Tapi seunghyun hanya mampu menangisi kenyataan pahit yang ada ini. Dan bom yang menyadari bahwa ini bukanlah suatu lelucon hanya berusaha berpikir bahwa seunghyun hanya bercanda walaupun sebenarnya dia bisa merasakan itu.

Mereka berada di sebuah Rumah Sakit yang bisa dibilang masih kecil di Busan. Setelah usaha mereka melenyapkan diri dari markas itu berhasil bom dan seunghyun tinggal disana. Karena pelarian itu bom mengalami pendarahan yang hebat sehingga membuatnya pingsan walaupun seunghyun sudah semaksimal mungkin untuk menyelematkan mereka tetap saja dia tidak bisa memiliki keduanya.

Seunghyun merasa dunianya hancur saat mendapatkan berita itu tapi dia merasa sangat lebih hancur saat melihat bom. Dia tahu dan tidak bisa melarang bom untuk tidak menangis atas kepergian bayinya itu.

"Bom~ah" seunghyun meraih tubuh bom dan mendekapnya erat.

"Seunghyun~ah jeball katakan ini hanyalah candaanmu?" Bom menangis dengen tersedu - sedu dalam pelukannya dan seunghyun pun sama.

"Mianhae bom~ah!"


**

"Ji?"

Tok tok..
Tok tok..

"Ji!"

Panggil dara mengetuk kamar jiyong berulang kali. Namun jiyong sama sekali tak berkutip dipinggir ranjangnya menekuk wajahnya dengan lemas. Dia masih belum menggunakan baju, dia sama sekali blank dan sangat bingung.

My Teacher is My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang