Part 14

363 48 16
                                    

Maaf bila ada salah - salah kata.
Enjoy guys..
Please budidayakan VOMENNT!! huhu... ^-^♡♡

"Dee?" Jaejoong yang berdiri didepan pintu kamarnya langsung menarik dara kedalam pelukannya saat dia membukakan pintunya.

"Jae weoh?" Dara mencoba melepaskan pelukannya namun jae malah mengeratkannya.

"Dee aku mohon jangan seperti ini?"

"Seperti apa jae? Kau berlebihan!" Jaejoong pun melepaskan pelukannya namun kini tangannya sedang berada pada wajah dara, dan tengah membelainya pelan.

"Dee aku tahu kamu sedang cemas tentang keberadaan sahabatmu itu tapi jangan mengurung diri seperti ini! Aku sangat tahu sifatmu dee! So please kali ini biarkan seseorang masuk dan membantu hatimu untuk kuat!" Dara menundukan kepalanya mendengar perkataan jae yang sebenarnya benar.

Tapi dia tidak mau, dara merasa dirinya mampu menghadapi semuanya sendiri. Lagipula tak ada yang harus dikhawatirkan dia yakin kalau sahabatnya itu mampu melewati semuanya.

"Jae?" Dara menatap wajahnya.

"Mm?" Jaejoong masih membelai wajah dara.

"gomawo.. !" Dara menggantungkan perkataannya.

"Untuk apa?"

Sebelum itu dara tersenyum dan memberikan satu kecupan di pipi jaejoong.
"Gomawo.. untuk selalu menjadi sahabatku dalam suka maupun duka!"
Jaejoong menjatuhkan lemas tangannya yang sedari tadi berada pada wajah dara.

Sahabat?

Jaejoong menutup matanya mencoba menenangkan pikirannya.

Tiba - tiba sebelum dia mampu mengeluarkan suara seseorang yang tak diduga keluar dari kamar dara dengan keadaan masih topless.

Dia berjalan menghampiri mereka yang masih terdiam menyaksikannya disana. Dara disitu merasa tak karuan, dia merasa kesal dan kecewa karena mengingat hal bodoh yang ia lakukan bersamanya namun juga sedih melihat wajahnya yang saat ini acuh tak acuh kepadanya.

Sedangkan jaejoong tak percaya dengan apa yang dia lihat. Muncul segala pikiran kotornya kepadanya dan entah mengapa tangannya sudah terkepal kuat ingin sekali memukulnya.

"Noona aku tunggu di kamarku!" Dengan tenang jiyong mengatakan itu dan berlalu meninggalkan mereka tak sadar telah membuat satu macan ingin menerkamnya saat ini juga. Dara membisu dia merasa ambigu.

Jaejoong yang sudah tak tahan langsung mengikutinya dari belakang.

"Yaa... kau kira kau akan pergi kemana hah? Yaaa... bocah sialan!!! Apa kau tuli? Apa yang kau lakukan dengan penampilan itu di kamar dara?" Jaejoong menahan tangan jiyong dan langsung menambatkan satu pukulan keras di pipi jiyong. Dara yang tadi diam melihat mereka kini berlari ke arah jiyong dan berteriak kepada jae.

"Yaaa... jae apa yang kau lakukan?" Dara menyentuh wajah jiyong namun anehnya jiyong memalingkan wajahnya dari dara seakan menghindarinya.

"Kau gila dara? Apa aku tengah bermimpi hah? Apa kau dan bocah itu?? Wow daebak... aku tak percaya ini!!"

"Apa yang kau pikirkan itu sangat tidak masuk akal dan tidak beralasan jadi stop jae.. please aku lelah!" Jaejoong sejenak menatap mata dara kemudian membalikan tubuhnya untuk meninggalkan mereka.

Jiyong bangkit dan tanpa kata berjalan ke arah kamarnya. Dara tak paham dengan tingkahnya itu namun sebelum itu dia mempunyai masalah besar yang harus ia pikirkan.

God dia baru saja bercumbu dengan jiyong. Dan itu merupakan kesalahan terbesar dan terbodoh yang ia lakukan. Sekarang situasi akan semakin rumit.


My Teacher is My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang