Tuhan, masih menunda.

Tiada lagi angin malam di jendelamu.

Banyak hal hal yang mengecewakan. Namun itu bukan sebab yang kukuh untuk mematikan kehidupan.

Sukar, amat payah sekali cinta itu membahasakan dirinya bagaimana. Yang terkecewa dan dikecewakan, masing masing membawa hati untuk pergi.

Adakalanya, pagi mendatangkan rindu yang memeluk kekasih terakhir, juga malam gelap seperti layar kepada kisah silam putih. Apakah, wujudnya cinta itu melalui airmata yang deras atau keteguhan hati yang menunggu masa untuk runtuh?

Jawapannya, kau sudah menutup jendelamu, dan duduk berdua di dalam kulkas bersama kekasih terkinimu.