Terlalu memikirkannya

426 16 14
                                        

      Semenjak itu,aku mulai menjauhi mu,sedikit demi sedikit aku melupakannya. Tapi kadang-kadang di saat aku mulai melupakannya aku selalu ingat dengan senyumannya.
      Sesaat kemudian aku mendengar bahwa Reyhan,telah putus dengan pacarnya. Entah apa yang harus ku rasakan Bahagia ataukah Sedih. Aku bingung dengan diriku sendiri. Apa yang harus kurasakan??
Aku selalu memikirkannya aku tak bisa melupakannya.
          Hari ini hari Sabtu,aku merasa tidak enak badan,hari ini aku tidak makan pagi padahal aku biasanya aku makan pagi. Entah mengapa aku tidak enak badan. Ataukah aku terlalu memikirkannya?ataukah tidak?aku tak mengerti itu semua. Sampai di sekolah aku duduk termenung di bangku sekolah ku,aku rasa aku tak mau berbicara sekalipun. Lalu Caca menghampiriku dan berkata
"Kenapa kau Fing..?apakah kau sakit?". Saat Caca bertanya tidak ada pelajaran yang berlangsung. Lalu aku menjawab "aku enggak papa kok",Caca lalu menjawab
"Apakah kau tidak enak badan?Ayo ke UKS saja bersamaku". "Aku disini saja" ucapku,lalu teman-teman ku yang lain menghampiriku dan menanya apakah aku sakit,aku tak menyangka bahwa teman-teman ku sangat begitu baik. Lalu Caca kembali bertanya
"Apakah kau sudah makan pagi fing..?", "belum" ucapku. Lalu salah satu dari teman ku pergi ke kantin untuk membelikanku sebungkus nasi. Lalu sebungkus nasi itu di berikan padaku agar aku tidak lemas lagi. Aku menolak nya,sesaat kemudian aku bersender di bahu Caca. Ternyata aku tak sadarkan diri. Lalu teman-teman ku menggotong ku menuju UKS. Saat sampai di UKS aku sadar. Aku melihat semua teman-teman ku ada di UKS bahkan beberapa gurupun berada di UKS.
Ya di UKS!aku bingung mengapa aku disini. Yang kurasakan aku merasa sangat dingin tetapi badan ku sangat panas. Lalu guru-guru ku menyarankan agar aku di bawa ke Puskesmas. Lalu teman-teman lelaki ku menggotong ku menuju Puskesmas. Jarak sekolah ku menuju Puskesmas tidak jauh hanya di seberang jalan. Lalu aku di bawa ke Puskesmas. Aku di bawa ke ruangan UGD. Aku juga sadar bahwa Reyhan juga menggotongku. Aku merasa sangat lemas bahkan aku juga tidak mampu berdiri.
      Kemudian aku di suruh makan oleh guru
Bahasa Indonesiaku. Lalu aku ditanya mengapa aku bisa tak sadarkan diri. Aku juga bingung mengapa aku berada di Puskesmas ini. Mungkin karena aku terlalu kecapekan ataukah karena aku terlalu memikirkan sesuatu. Entah aku juga tak tahu. Akhirnya aku makan sesuap nasi itu. Tak lama kemudian ibu ku datang sepertinya dia sangat panik dan akan meneteskan air matanya. Begitu pula dengan teman-teman ku mereka juga meneteskan air matanya. Aku terharu melihatnya aku pun juga ikut menangis. Beberapa saat kemudian seorang perawat menghampiriku dan berkata bahwa aku harus di infus agar aku tidak lemas lagi. Sebenarnya aku menolak tapi apa dayanya diriku aku sangat lemas. Akhirnya aku di infus saat aku di infus aku menangis karena aku tak pernah di infus sebelumnya. Setelah infus itu di pasang di tangan kiriku,lalu aku di bawa ke ruang rawat tak jauh dari UGD. Aku menuju ruang rawat tak berjalan tapi aku duduk di kursi roda karena keadaan ku yang tidak memungkinkan.

BIMBANG??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang