"Pagi, Man." Sapa Alex saat Manda baru saja keluar kamar hendak mandi.
"Eh?pagi Lex." Jawab Manda malu.
"Yaelah, Man. Masih aja malu sama yang kemaren ya?" Alex menyadari apa yang Manda rasakan.
"Ngapain tuh kalian kemaren? Mesum ya?" Ucap Bianca a.k.a Mama Manda.
"Ish, apaan sih Mam? Gajelas deh." Manda meninggalkan Bianca dan Alex.
"Kenapa sih dia? Lagi PMS ya, Lex?"
"Iya kali, Tan."
*****
Pelajaran Bu Kharisma (B.ing) kali ini kosong. Karena guru guru sedang mengadakan rapat.
"Eh, gakerasa ya! Lusa udah mau ada acara sekolah!" Ucap Raisa semangat.
"Acara sekolah apaan?" Tanya Manda polos.
"Bego banget sih lo. Lusa kan ada pensi! Masa lo lupa? Wah, masih muda aja udah pikun! Gimana tua nya?" Ucap Raisa sambil nunjuk nunjuk kepala Manda. Manda hanya memberi respond dengan menganggkat bahunya. Jelas Manda lupa. Yang ada dipikirannya saat ini hanya perlakuan Alex kemarin.
"Untung kita ga ikut ekskul apa apa! Jadi gausah ribet ribet nunjukin sesuatu buat demo ekskul!" Raisa mengelus dadanya. Memang, di sekolah ini yang ga ngambil ekskul sama sekali cuma Manda dan Raisa. Clara aja ikut ekskul volly.
"Elah, pake acara demo ekskul buat apaan coba." Ucap Manda. Raisa cengengesan. "Clara mana?" Lanjut Manda. "Kan gamasuk. Masih liburan dia." Ucap raisa sambil mengambil kutek dari dalam tasnya.
Dalam keadaan kelas yang amat sangat gaduh, datanglah Ibu Besar a.k.a KepalaSekolah. Kepsek langsung kaget ketika masuk ke kelas XI-1. Kelas yang gaduh,Kelas yang kotor,Kelas yang gak terawat. Untung aja kepsek kayaknya gapunya penyakit jantung.
"Hei kalian! Kenapa kelas jadi kayak kandang kambing begini hah?! Kandang kambing aja kalah sama kotornya kelas ini!" Ucap kepsek murka.
"Ah masa sih Bu." Sahut Manda santai.
"Hei kamu! Kamu pasti Amanda Gabriella kan! Anak yang paling sering keluar masuk BK! Anak seperti kamu tidak patut dicontoh!" Kepsek menatap manda tajam.
"Saya juga gapengen dicontoh, Bu. Saya ga pengen diikut ikutin. This is my style Bu. Oiya, Ibu hafal nama saya ya? Ah, jadi malu saya Bu." Bukan Manda namanya kalo takut dengan guru. Bahkan sama kepsek aja berani.
"Manda! Jangan buat saya marah!" Kepsek menggebrak meja.
"Saya ga bikin Ibu marah. Ibu sendiri yang begitu dateng kesini langsung marah marah. Tujuan Ibu kesini tuh apasih? Duhh, pusing pala barbie." Mendengar ucapan Manda, seisi kelas tertawa. Kepsek lebih memilih diam daripada harus berdebat lagi dengan Manda. Mungkin, Kepsek lelah.
"Begini, jadi untuk pentas seni lusa. Setiap kelas harus memberi perwakilan untuk acara Fashion Show. Perwakilan harus perempuan laki laki. Pakaian perempuan harus dress. Bebas model apa saja. Pakaian laki laki harus memakai jas hitam. Yah, pokoknya kayak couple couple gitu deh." Jelas Kepsek.
"Caelah, Ibu tau juga ternyata couple couplean" Ucap Manda.
"Stt! Diem kamu! Yasudah. Siapa yang mau menjadi perwakilan? Nanti saya data." Ucap Kepsek.
"Manda sama Alex aja tuh,Bu" Ucap Bagas. Manda dan Alex kompak langsung mempelototi Bagas.
Seisi kelas jadi kacau. Mereka meneriakan kata kata 'Manda Alex. Manda Alex'
"Cukup! Tenang! Baiklah. Perwakilan dari kelas XI-1 berarti Amanda Gabriella dan Alexander Syahputra ya. Baiklah." Kepsek langsung meninggalkan kelas.
"Apaan si lo semua? Mau gue gampar hah?" Ancam Manda. Bukannya takut, mereka malah tertawa mendengar ancaman Manda. Duh, sekelas isinya orang sableng.
"Iiihhh, takut ah ama kaka Manda." Goda Kevin. Manda memalingkan mukanya kedepan. Seisi kelas tertawa terbahak bahak termasuk Alex.
'Ish! Bikin bete aja si!!' Batin Manda.
Saat kelas sedang berisik. Eh, kelas ini emang selalu berisik. Datang Pak Sanusi.
"Pelajaran Bapak kan ya?" Tanya Pak Sanusi sambil membawa buku bukunya yang berat.
"Lah kagak Pak. Bapak ada pelajaran di sini besok." Ucap Kevin.
"Obegitu ya? Yasudah. Bapak salah kelas." Pak Sanusi meninggalkan kelas. Seisi kelas tertawa.
*****
Sekarang tiba saatnya pelajaran Pak Sulaiman. Pak Sulaiman mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia.
Pak Sulaiman tak kunjung datang. Kemana Pak Sulaiman?
"Anak anak! Diam! Bapak kesini membawakan kalian murid baru. Silahkan masuk. Perkenalkan diri kamu." Ucap Pak Sulaiman tanpa basa basi.
Seorang murid itu masuk kelas. Ciri cirinya, badan tinggi, mata berwarna coklat, Rambutnya berwarna hitam pekat, Lumayan ganteng lah.
"Hai, guys. Nama gue Wahyu Suryana Andriansyah. Kalian bisa panggil gue Surya. Trims."
'Surya? Plis. Mau apa lagi itu manusia aduuuhhh.' Batin Manda.
"Baik, Surya kamu bisa duduk di depan dia." Pak Sulaiman menunjuk ke arah Manda. Dia menyuruh Surya duduk di samping Nathalie.
"Lo kenaps?" Alex menyadari Manda yang daritadi kelihatan gelisah.
"Hah? Enggak kok enggak." Manda terkejut. Alex memandang wajah Manda penuh tanda tanya.
*****
"Man, gue gabisa pulang bareng. Gua mau latihan basket buat persiapan demo ekskul. Lo ngurus baju yang mau kita pake aja yaa." Ucap alex sambil membereskan buku bukunya.
"Yaudah, ntar gue pulang sama Raisa aja."
"Apaan lo? Gue dibawa bawa." Ucap Raisa.
"Bareng elah, Sa. Gue gaada barengannya." Mohon Manda.
"Gak. Gue ada janji sama Bagas. Lo gue anter sampe depan gerbang aja ya. Lo jalan kaki kek atau naik angkot." Raisa langsung memakai tasnya lalu keluar kelas. Manda hanya mengikuti Raisa dari belakang.
Raisa udah pergi. Dia pulang sama Bagas. Katanya sih, Bagas males latihan basket. Jadi langsung cabut.
Udah setengah jam Manda nunggu angkot. Padahal sekarang masih belum terlalu sore. Tapi angkot gak kunjung dateng.
"Man." Ucap seorang lelaki di sampingnya. Manda melebarkan kedua bola matanya.
"Padahal daritadi lo udah gue liatin. Masih ga sadar juga? Lo pasti lagi nunggu angkot kan? Sini daripada lama, mendingan gue anterin." Lanjut laki laki itu lagi. Manda masih melebarkan kedua matanya. Kaget.
"Ditawarin malah bengong. Udah ayo. Gue masih inget kok rumah lo!" Ucap laki laki itu.
-TBC-❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On!
Teen FictionManda yang diputusi Nando di tempat umum itu begitu benci dengan Nando. Namun, ada Alex teman masa kecil Manda yang selalu menjaganya. Ada juga Raisa dan Clara sahabat Manda yang selalu membantunya. Bagaimana cerita selanjutnya? Baca cerita perdana...