Part 2

841 28 9
                                    

"Elah, lo masih aja ngarepin si Nando." Alex melihat sinis ke gue.

"Apaandah lo, siapa juga yang ngarepin Nando." Gue membantah perkataan Alex. Ya jelas lah. Masa gue ngarepin cowo kaya dia sih? Tapi, emang sih gue masih ada sedikit rasa sama Nando. Ini napa gue jadi curhat?

"Yaelah. Lo gabakal bisa boong sama gue, Man. Kita temenan udah dari lo masih ingusan." Ucap Alex sambil nunjuk nunjuk di depan muka gue.

"Dih, lo juga dulu ingusan kali.
Lagian siapa juga si yang boong. Jangan sotau dah." Bantah gue 'lagi'.

Ketika Alex mau nyerocos lagi, Raisa langsung bilang

"Udah deh lo berdua jangan kayak bocah. Tiap hari kerjaannya berantem mulu. Cape gue liatnya."

"Kalo cape, ya gausah diliat lah, Sa." Ucap Clara polos. Raisa hanya menatap sinis ke Clara. Clara hanya menunjukan muka polosnya.

Di tengah tengah pertengkarang yang konyol itu, Nando senyum ke gue. Gue pun bales senyum ke dia.

Gue pun bertanya tanya dalem hati. 'Ngapain nando senyum ke gue? Apa dia masih ngasih harapan ke gue?' Ah, Enggak lah! Dia udah mutusin gue gitu aja. Masa gue masih berharap sama dia? Gue pun akhirnya malah ngelamun.

"Man, lo udah ngerjain pr?" Tanya Raisa membuyarkan lamunan gue.

"Hah? Pr? Yang mana?" Gue.

"Dih, pr ips. Jam pertama dodol." ucap Raisa

"Elah, jaman amat ngerjain pr!" Gue mengabaikan perkataan raisa.

"Lo dihukum sama Bu Siti sukurin lo." Sela Alex

"Yang ga ngerjain pr juga gue. Ngapa lo yang ribet?" Kata gue. Alex hanya menghela napas panjang.

"Kan gue gamau lo dihukum sayang." ucap Alex.

"Dih, punya nyawa berapa lo manggil gue sayang?" Kata gue sambil memalingkan muka gue dari alex.

"Cie yang blush. Makin akrab aja lo berdua hahaa!" Kata naufal sambil memperhatikan gue dan alex. Kenapa Naufal bisa di sini? Ntahlah, mungkin dia nyasar atau salah kelas.

"Apadah. Lo juga ngapain ke sini? Nyasar?" Tanya gue ga nyantai.

"Kampret. Duit jajan lo ketinggalan bego. Lo ga sadar?" Ucap naufal. Gue menggelengkan kepala lalu ngecek kantong gue. Ternyata emang bener gaada duit jajan disana.

"Lo main ambil aja si duit gue." Ucap Gue.

"Dih, gue malah mau ngasih ke lo dodol. Nih."  Naufal menyerahkan duit jajan gue.

Kriiinggg Kriiingg *suara bel masuk*

"Udah ya gue mau ke kelas" ucap Naufal lalu pergi.

****

"Anak anak, buka pr ips kita." Ucap bu siti. "Apa ada yang tidak mengerjakan? Yang tidak mengerjakan silahkan kedepan!" Lanjut bu siti.

Gue pun maju kedepan. Gue kira cuma gue yang maju kedepan. Ternyata ada seorang cowok. Alex? Bukannya dia ngerjain?

"Manda dan alex? Kenapa kalian gak ngerjain pr?" Tanya bu siti. Gue dan alex hanya terdiam.

"Saya lupa bu."  Ucap Gue.

"Saya juga bu" ucap Alex.

"Kalian tugas bisa lupa! Uang jajan aja gak lupa!" Bu Siti marah.

"Saya tadi uang jajan ketinggalan bu. Dianterin sama kaka saya." kata gue. Alex langsung nyikut gue.

"Kamu ini kalo dikasih tau malah ngejawab aja. Sana berdiri di luar kelas!" Bu Siti. Gue dan Alex hanya mengangguk pasrah.

****
"Lex, lo bukannya udah ngerjain pr?" Tanya gue. Alex cuma mandangin muka gue. Gue cantik ya? Iya emang.

"Yee malah diem aje lo!"

"Gue cuma gamau princess gue berdiri sendirian di luar kelas hehe." ucapan alex sukses bikin gue blushing.

"Apaan sih lo lex" gue mukul lengan alex pelan. Alex cuma senyum senyum ke gue.

Beberapa menit kemudian~

"Lex gue cape." Manda

-T B C-

Move On!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang