Subpartnya ambigu banget ya?
Tapi, baca aja. Lagi pengen update cepet hehe
----------------------
4 - Kondom siapa ini? -
"Dasar teman lo!" Shasi tersentak kaget dan menatap kesal ketiga manusia yang berdiri di depannya dengan tampang marah di wajah masing-masing. Syifa, cewek itu kesal terhadap Shasi karena suatu hal, "Lo katanya belum ngerjain sosio, terus tadi kenapa ngumpulin, hah?"tanya cewek itu.
Sekarang, waktu istirahat yang seharusnya Shasi isi dengan memakan bekal yang telah di sediakan oleh Bundanya, tapi ketiga manusia yaitu Syifa, Bayu, dan Arkan langsung mencegatnya dan menyembunyikan kotak bekal Shasi di dalam ember yang berada di belakang kelas. Shasi sekali lagi menghela nafas, "Kemarin, gue emang bilang kalo gue belum ngerjain. Tapi, gue sama sekali nggak bilang kalo gue bakalan nggak bikin itu tugas, 'kan?"tanya Shasi.
"Iya, sih! Ah, auah, gue mau ngerjain itu tugas aja mendingan."sungut Bayu, yang di setujui langsung oleh Syifa. Kedua orang itu mencari tempat duduk yang pas agar bisa menyelesaikan tugas dengan nyaman, tentram, adil, dan makmur. Shasi menaikkan dagunya, "Lah, lo ngapain di sini, Ar?"tanya Shasi, yang bingung karena Arkan masih berdiri di sampingnya.
"Nggak ngerjain tugas itu?" Arkan menggeleng, "Gue udah ngerjain kapan tahu, haha." Shasi hanya ber'oh'ria saja. Arkan sudah mengerjakan tugas itu, tapi kenapa hanya dirinya saja yang di hakimi oleh Bayu gila dan Syifa idiot itu? Kenapa Arkan tidak? Shasi menatap jahil Arkan.
"Jangan ember deh, Sha. Diem-diem aja, gue lagi males dengerin bacotan mereka." Seperti sudah tahu apa yang akan di lakukan oleh Shasi, Arkan langsung menghalangi cewek itu. Alhasil, Shasi tertawa mendengarnya, "Lo cenayang, ya? Tahu aja apa yang bakalan gue lakuin, haha."balas Shasi, masih tertawa.
Arkan mengambil posisi duduk di tempat Syifa. Sedangkan, Shasi berdiri, membuat Arkan kebingungan, "Lo mau kemana, dah? Gue aja baru duduk, seenggaknya temenin gue dulu, kek!"cerocos Arkan, kesal. Ya, gimana nggak kesal? Cowok itu baru mendudukkan bokongnya yang sudah lelah untuk berdiri, tapi di saat dia duduk, Shasi malah berdiri. Cewek itu maunya di apain, ya?
"Ciyee, pengen banget gue duduk di samping lo, ya?"tanya Shasi, menaikkan alisnya secara bergantian. Arkan mendengus, tapi kemudian dia berkata sambil tersenyum lebar, "Gue maunya lo duduk sama gue di pelaminan, Sha." Shasi membelalak kaget.
Please, Ar, jangan bikin gue baper!
Arkan tertawa karena Shasi mematung bak patung yang hanya bisa diam saja. "Jangan baper, cuma di gituin doang, langsung baperan." Arkan terus tertawa hingga semua orang di kelas langsung menatap Arkan dengan tatapan aneh, mereka semua berharap ketua kelas itu kemasukan lalat di dalam mulutnya lalu mati seperti salah satu episode di Spongebob.
Shasi menarik nafas dalam-dalam, "Gue kasih lo dua pilihan, Arkan Faisal. Lo minta maaf atau Bayu yang bakalan nanganin lo selanjutnya. Uhm, pilih yang mana, Mas?" Arkan merinding, pasalnya nada bicara Shasi terdengar mistis sekali seperti pembawa acara di salah satu variety show di channel yang kebanyakan film india itu lho.
"Oke, gue minta maaf." Arkan bukannya lemah terhadap kaum hawa, dia hanya takut saja jika harus berhadapan dengan Bayu yang memegang sabuk hitam di taekwondo. Bayu juga pernah beberapa kali ikut tawuran, tak ayal Arkan harus mikir dua kali jika berhadapan dengan sosok Bayu Kurniawan itu.
Shasi tersenyum lebar dan menepuk pelan kepala Arkan, lalu berjalan ke belakang kelas untuk mengambil kotak bekalnya yang dimasukkan Bayu ke dalam ember berwarna hitam. Shasi mengambil kotak bekalnya yang bermotif kepala doraemon berwarna dasar ungu muda. Dia buka kotak bekalnya dan wow! Kosong. Tidak ada isinya sama sekali. Shasi mendongak dan menatap Gufron dan Ali yang kebetulan berada di dekatnya. "Lo berdua makan apaan?"tanya Shasi, memicingkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHA
Teen FictionShasi suka sama Arkan Arkan suka sama Shasi juga Tapi dua orang berdiri di tengah mereka Bayu yang menyukai Shasi Dilla yang menyukai Arkan Lalu bagaimana jadinya? --------------- First story in wattpad masih belum sempurna karena tidak ada manusia...