Part 10

1.7K 193 9
                                        

Yonghwa pov
Bulan baru tanpamu benar-benar hampa.. tak bisakah kau kembali Park Shinhye? Kita bisa mulai dari awal.. aku tahu kalau kau sudah tau semuanya.. Minhyuk menceritakan semuanya padaku bahkan tentang kalian yang sudah seperti kakak adik. Tak bisakah aku minta maaf? Bahkan kau tak pernah mengabariku setidaknya beri aku nomer barumu supaya aku bisa menghubungimu..
Hari ini aku naik bus kesekolah, tak mau kah kau lihat ini pangeran sombong mu mau naik bus, aku melakukan ini demi kau Shin.. tapi kenapa kau tak disini?
"Woah hyung.. kau harus lihat nilai ujian akhir mu" teriak Minhyuk.
Aku mengikuti Minhyuk yang menyeretku ke papan pengumuman.
1. Jung Yonghwa
Namaku.. tapi apa artinya ini jika tanpamu? Bahkan bila nilai ku sangat baik kau juga tak akan kembali. Aku melakukan ini semua karenamu agar kau dapat melihatnya. Tapi kemana kau? Bahkan Minhyuk tak tahu kau dimana.
Aku pulang dengan mobil jemputan yang sebelumnya aku menyuruh pengawalku untuk membelikan beberapa kebutuhan pokok. Ketika mobil sampai aku menugaskan sopir untuk membawaku ke panti asuhan tempat dimana Shinhye selalu kesini berharap suatu keajaiban datang dengan Shinhye berada di depanku.
Kau tau Shin?? Bahkan sekarang aku jauh lebih dekat dengan Soo Ahn.. dia menggemaskan.. dia seperti adik kecil bagiku, aku sering bermain dengannya, Shin.. aku mohon kembalilah.. tak bisakah kau lihat?? Aku tersiksa disini.
"Soo Ahn-ah.. apa noonamu tak pernah kesini?" Aku selalu bertanya pada soo ahn setiap kali aku pergi kesini, berharap jawaban soo ahn berubah, setiap kali aku bertanya soo ahn selalu hanya menggeleng.
"Maksudmu shinhye noona, hyung? Kemarin dia baru saja dari sini, kau tahu hyung dia membawa banyak sekali baju baru untuk kami" mataku melebar mendengar cerita soo ahn.
"Jeongmal? Kau tak berbohong"
"Ani, kenapa aku harus berbohong padamu hyung? Kemarin Shinhye noona kesini naik mobil yang sangat Bagus" entah kenapa hatiku begitu berdebar, baru saja aku mau memutuskan untuk melanjutkan studiku di London seperti yang ia banggakan, tapi jika Shinhye menetap disini apa salahnya aku juga kuliah disini? Ah.. aku akan menemuinya di kontrakan lamanya.
"Kalau begitu aku pergi dulu soo ahn-ah" aku hampir pergi sembari melebarkan senyumku, tapi soo ahn kembali memanggilku.
"Wae?" Tanyaku pada soo ahn karena menghalangi waktuku bertemu Shinhye.
"Hyung mau menemui noona? Kau terlambat hyung, kemarin noona kesini sekaligus berpamitan jika dia akan pergi jauh dan pesawatnya sudah berangkat tadi pagi, begitu kata ibu panti" seketika aku kembali terduduk dikursi dekat soo ahn, tak mungkin aku mengumpat soo ahn yang masih kecil ini.
Kenapa kau lakukan ini padaku Shin-ah? Tak bisakah kau memaafkanku? Mengapa kau tak memberiku kabar?
"Apakah Shinhye berkata dia mau kemana?"
"Ani.. noona hanya bilang jika dia akan pergi jauh dan akan pulang dalam waktu lama, dia juga bilang kalau selama ini dia tinggal dengan saudaranya di jeju" jeju? Shin.. kau tak terlalu jauh denganku, kenapa kau tega melakukan ini padaku? Ah.. tidak.. aku yang tega mempermainkanmu shin, aku yang salah bukan kau, tapi tak bisakah kau memberiku kesempatan untuk berbicara?
Baiklah, aku akan memutuskan melanjutkan studiku di USA aku harap kita bertemu disana shin, mengingat bahwa appamu adalah orang tertinggi disana, aku berharap bisa menemukanmu disana.
Yonghwa pov end

8 tahun kemudian..
Yonghwa kini menjadi sosok yang sangat serius, dan benar-benar jenius, dia bahkan membawa kejayaan perusahan keluarga jung dan Tn. Jung bangga pada Yonghwa. Tapi belau juga merasa prihatin, Yonghwa tak pernah dekat dengan seorang yeoja sama sekali. Dia hanya sibuk di kantor setelah itu pulang dan tidur. Setiap hari hanya itu yang dilakukan.
Bahkan dia sangat cuek, hanya pekerjaan yang selalu dibicarakannya pada appanya. Tak pernah bergurau seperti dulu, bahkan tak pernah dia tertawa, jangankan tertawa, tersenyum saja jarang.
Bukan hanya appanya, sahabat-sahabatnya juga merasa perihatin dengan yonghwa. Yonghwa yang sekarang bukan yonghwa yang dulu lagi. Dia bertekad untuk sukses muda agar shinhye bisa tahu kalau dia benar-benar berubah dan mau kembali padanya. Itulah harapan yonghwa, walau dia bukan artis tapi dia ingin terkenal agar shinhye bisa tahu lewat media apapun meski yonghwa tak pernah tahu dimana shinhye.
Bila mengingat masa lalu saat sekolah akhir Yonghwa akan selalu menitikkan air mata. Menyesali semua kesalahannya andai dia punya mesin pemutar waktu dia tak akan melakukan hal itu pada Shinhye.
"Hyung, aku baru saja membeli sebuah tabloid di depan ta.." Minhyuk langsung masuk tanpa mengetok pintu dan langsung duduk didepan Yonghwa, tapi ucapan Minhyuk dipotong Yonghwa.
"Kalau tak ada hal penting yang kau bicarakan silahkan keluar" usir Yonghwa secara halus.
"Yya! Hyung.. kau mengusirku? Benar-benar tak dapat dipercaya"
"Aku sibuk minhyuk-ah, keluarlah"
"Kau benar-benar akan memikirkan pekerjaan kalau kau sudah melihat tabloid ini?"
"Aku tak tertarik membaca berita artis"
"Kau yakin hyung? Lihatlah" Minhyuk memperlihatkan sampul depan pada Yonghwa yang masih menunduk sibuk dengan dokumen-dokumennya. Yonghwa menatap Minhyuk yang masih duduk didepannya.
"Keluar sekarang!" Ucap Yonghwa tegas. Minhyuk hanya mampu menghela napas pasrah dan berjalan menuju pintu.
Yonghwa kembali menunduk menatap dokumen-dokumen diatas meja. Minhyuk sering menunjukkan foto-foto yeoja, dan mungkin kali ini foto Yoona yang sekarang sukses menjadi pengacara cantik dan pandai dalam berbicara. Ya.. sahabat-sahabatnya masih sering menjodohkannya dengan Yoona berharap Yonghwa masih menyukai Yoona dan bisa kembali seperti dulu. Tapi itu percuma, dia hanya bertekad mengakhiri cintanya pada Shinhye saja.
Tapi, sepertinya ada yang aneh, apa itu? Tabloid Minhyuk, walau hanya sekilas melihatnya tapi Yonghwa baru sadar. Itu bukan Yoona, ya Yonghwa sangat yakin itu bukan Yoona.
"Yya! Kang Minhyuk, letakkan tabloid itu dimejaku sekarang!" Perintah Yonghwa tegas.
"Mwo? Kau bilang tadi.."
"Jangan banyak bicara, letakkan itu sekarang juga dimejaku, kau tak akan bekerja kalau hanya melihat tabloid itu saja. Jadi aku akan menahannya disini"
"Kau yakin bisa bekerja hyung?"
"Yya aku bosmu.. apa gunanya kau jika aku terus yang bekerja?"
"Aish.. kau benar-benar menyebalkan hyung.. kenapa appaku malah mengirimkanku bekerja padamu?"
"Itu karena appamu tak sanggup menangani tingkah lakumu yang sangat menyebalkan itu. Ish.. cepat letakkan tabloid itu" Minhyuk kembali mengerucutkan bibirnya dan meletakkan tabloid itu di meja Yonghwa. Sedangkan Yonghwa berpura-pura sibuk dengan dokumennya, padahal dalam hatinya berharap agar Minhyuk cepat keluar.
"Dan lagi, jangan ada yang boleh masuk ruanganku sampai waktu makan siang tiba"
"Arra.. arra hyung" Minyuk menutup pintu Yonghwa.
"Aku harap kau bisa kembali tersenyum hyung" ucap Minhyuk pelan saat sudah di luar ruangan Yonghwa.
Yonghwa memastikan kalau Minhyuk sudah keluar, dia buru-buru menuju pintu dan mengunci pintunya. Kemudian berjalan cepat kembali ke mejanya. Yonghwa meraih tabloid itu dan duduk di sofa yang ada diruangannya.
"Aku tahu ini kau, akhirnya kau kembali, aku benar-benar merindukanmu" Yonghwa berbicara dan tersenyum seperti orang gila. Sambil sesekali dia mengusap foto itu.
"Kau dengar, bahkan detak jantungku masih sama seperti dulu walau hanya melihat fotomu, jadi.. sekarang kau seorang dokter eoh? Dan kau dulu seorang model? Aigoo.. kau benar-benar hebat Shin-ah"

Maaf kalau lamanya kebangetan.. bentar lagi juga uas mungkin bakal lama lagi, tapi aku usahain cepet, jangan khawatir.. pasti sampe end kok.. walau lama bgt.. hhee sekali lagi maaf..

You Make Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang