Part 12

1.5K 189 18
                                    

Shinhye maupun Tn. Im tertawa bersama.
"Aigoo Yoona-ya.. Dia Putri Tn. Park yang sering appa ceritakan padamu, dia anak appa juga, duduklah" Yoona hanya terdiam tak bersuara, dia masih terkejut, kakak kelasnya yang dianggap orang tidak penting itu ternyata anak Tn. Park??
"Jadi eonni?? Eonni.. Mianhae jeongmal mianhae.. Aku dulu juga pernah menjelekkanmu dengan teman-temanku aku tak tahu kalau eonni Putri Tn. Park" Yoona sekarang hampir menangis mengingat kesalahannya dulu ya.. Mereka sempat dekat saat Yoona memintanya untuk mengajarinya pelajaran yang sulit tapi tentu dia hanya memanfaatkan Shinhye saja.
"Mwo? Yya! Im Yoona appa tak pernah mengajarkanmu memandang rendah orang lain dan apa ini? Kau sudah kenal Shinhye sebelumnya?" Yoona tertunduk ingin menjawab pertanyaan appanya tapi Shinhye sudah mendahuluinya.
"Ahboji.. Jangan salahkan Yoona.. Kita masih sama-sama kecil dulu tapi ahboji lihat kan kalau Yoona sekarang berubah? Dan ya.. Mianhae jika aku tak memberitahu ahboji jika aku sempat bersekolah di sekolah yang sama dengan Yoona" Shinhye mencoba meyakinkan Tn. Im jika ini bukan sepenuhnya kesalahan Yoona, dia juga salah yang tak pernah mengaku tentang jati dirinya bahkan dia tak mengabari ahbojinya ini.
"Arra aku memaafkan kalian dan Yoona kau harus jadi seperti eonnimu ini yang sangat baik hati (emang sih line shinhye ma yoona sama.. Tp anggep aja lebih tua shinhye wkwkwk.. Soalnya klo mau Kasih nama seohyun ntar pada kesel lagi wkwk) dan juga kau Shinhye, kenapa kau sembunyi-sembunyi disini eoh? Kau bisa tinggal dirumahku maupun Hyun Jeon"
"Ahboji.. Aku juga ingin mandiri" Shinhye mengerucutkan bibirnya membuat dia terlihat lucu.
"Aigoo.. Kau sudah besar tapi masih saja seperti anak kecil, ah ya.. Bukankah kau mau bertemu eommonimu? Yoona juga akan pulang kan? Kau bisa sekalian ke rumah bersama Yoona"
"Kau tak keberatan Yoona-ya?" tanya Shinhye ragu.
"Eonni.. Tentu saja tidak, kau tahu? Sejak kecil appa tak pernah membawaku ke USA padahal aku sangat ingin bertemu denganmu, kau tau sendiri kan kalau aku anak tunggal? Aku selalu ingin punya eonni yang bisa untuk berbagi masalah, jadi? Kita berangkat sekarang?" Shinhye tersenyum sambil mengangguk semangat dia benar-benar tak sabar ingin bertemu dengan Ny. Im.
*****
"Eonni aku benar-benar minta maaf, jika bukan karena aku mungkin kau masih bersama yonghwa oppa" ucap Yoona ragu saat berada di mobil Yoona, Shinhye menatap Yoona dengan pandangan ingin tahu. Kenapa Yoona berbicara begitu, dulu dia memang marah, mungkin lebih bukan ke marah dia kecewa jika ternyata Yonghwa hanya mempermainkannya dan bahkan kenyataannya dia lebih memilih Yoona yang cantik. Tapi sungguh dia tak marah maupun dendam pada Yoona maupun Yonghwa saat ini karena orangtua mereka juga merupakan sahabat appanya dan Shinhye juga sudah menganggap mereka sebagai appanya juga.
"Apa maksudmu Yoona-ya? Itu bukan salahmu, mana mungkin Yonghwa menyukaiku? Pasti dia akan memilihmu yang cantik ini" Shinhye tersenyum manis meski harus kembali mengungkit masa kelamnya itu. Tapi dia benar-benar sudah melupakan semuanya dia sudah bahagia sekarang.
"Kau masih bersama Yonghwa bukan? Jadi kapan kalian menikah?" Shinhye kembali berucap dengan tersenyum seolah tak ada luka sama sekali.
"Eonni.. Dengarkan aku dulu, aku salah.. Yonghwa oppa menyukaimu bukan aku, aku merasa bersalah padanya maka dari itu aku juga ikut mencarimu meski Yonghwa oppa selalu menolak, kau tahu? Bahkan sampai Yonghwa oppa lulus dia tak pernah mau berbicara padaku, jangankan berbicara ketika melihatku saja dia langsung pergi. Makanya aku mencarimu seandainya aku tahu kalau kau Putri Tn. Park aku akan meminta appa untuk membantuku" Yoona masih tertunduk sedih.
"Percuma, yang appa tahu kalau aku masih di korea aku menyembunyikannya juga dari appa beliau tahu jika aku di Seoul sampai lulus tapi nyatanya aku di jeju dengan sepupuku" Shinhye kembali tersenyum.
"Itu hanya masa lalu Yoona-ya mari kita lupakan itu, aku yakin Yonghwa juga sudah bahagia sekarang bukan begitu?" tanya Shinhye kembali.
"Ani eonni, dia masih menunggumu, kau tak tahu eoh kalau sekarang dia menjadi seorang CEO dingin? Bahkan karyawannya pun tak berani menatap matanya. Setidaknya itu yang di katakan Minhyuk oppa. Dia sangat berbeda sekarang bahkan dia menjadi juara ketika kelulusan Tn. Jung juga awalnya tak percaya Tn. Jung mengira bahwa Yonghwa oppa bermain curang tapi setelah Tn. Jung tahu jika setiap malam Yonghwa oppa belajar dengan serius untuk melanjutkan kuliahnya di London, dia masih berharap bisa bertemu denganmu dengan kuliah disana tapi dia juga tak menemukanmu. Dan mulai lulus S2 itulah dia sangat berubah drastis, dia terlalu putus asa mencarimu. Eonni aku harap kau mau memaafkannya dan bersamanya kembali semua itu salahku yang tiba-tiba mencium Yonghwa oppa, aku terlalu sakit hati jika ternyata Geunsuk oppa lebih memilihmu dari itu juga aku membencimu dan membuat Yonghwa oppa untuk menjadikannya pelampiasan tapi nyatanya dia menyukaimu" cerita Yoona panjang lebar.
"Yoona-ya dengarkan aku, aku sudah memaafkan kalian semua mari kita lupakan masa lalu. Bukankah sekarang kita bahagia? Aku juga sudah bahagia"
"Eonni apakah kau.." Yoona tak dapat melanjutkan ucapannya, entah dia seolah yakin kalau Shinhye sekarang sudah memiliki kekasih dan mungkin sudah akan bertunangan? O.. Dia sekarang benar-benar merasa bersalah pada Yonghwa apa yang harus dilakukanya sekarang?
"Nona muda kita sudah sampai" ucap sopir mengintruksikan kepada Yoona maupun Shinhye.
"Ah ne.. Gomawo ahjussi" ucap Shinhye dan mendahului Yoona keluar mobil.
****
Yonghwa sekarang bergegas menuju bandara, ada pertemuan mendadak dengan klien di Tokyo dan dia harus berangkat sekarang juga karena pertemuan akan diadakan siang nanti. Dia sebenarnya ingin mencari Shinhye, tapi dia masih belum sempat karena pekerjaannya yang begitu padat. Selesai dari Tokyo dia berjanji akan mencari Shinhye dan meminta maaf secara langsung padanya. Dia takut tapi dia harus melakukan itu, Yonghwa tak ingin menyesal pada akhirnya. Bahkan dia berjanji hanya akan mengakhiri cintanya pada Shinhye.
"Aish.. Kau akan mengomel terus sampai nanti eoh? Masih untung aku masih mau menjemputmu" suara seseorang yang sangat familiar masuk telinga Yonghwa.
"Tapi kau terlambat" lanjut seorang namja yang berjalan disampingnya.
"Tetap saja, aku bahkan meninggalkan pekerjaanku hanya untuk menjemputmu" seseorang tadi masih tak mau mengalah.
"Arra.. Arra.. Gomawo, ah.. Bisakah kau belikanku minuman? Aku sangat haus" rengek namja itu.
"Mwo? Yya.."
"Aku mohon.. Aku sangat lelah.. Aku akan menunggu di kursi itu"
"Tapi.." belum sampai orang itu menjawab tapi namja tadi mencium pipi seseorang yang ada disampingnya.
"Yya! Arra aku akan membelikanmu cappuccino kesukaanmu tapi jangan menciumku" marah orang tadi dan pergi dari hadapan namja yang berdiri disampingnya. Sedangkan namja tadi tersenyum sambil berjalan menuju kursi tunggu yang dekat.
Yonghwa melihat semuanya, melihat kemesraan itu, rasanya seperti waktu kembali terulang dan sekarang dia ingin marah pada yeoja itu, ya.. Yeoja itu yeoja yang dia sakiti, yeoja yang kini meninggalkannya dan bahkan mungkin sudah menikah dengan namja disampingnya itu. Karena umur mereka tak lagi muda sekarang. Dengan langkah lunglai Yonghwa menghampiri namja yang kini duduk tak jauh darinya.
"Boleh aku duduk disini?" tanya Yonghwa pada namja yang duduk itu.
"Eoh.. Ne.. Silahkan" jawab namja itu ramah.
"Apa kau baru datang? Apa yeoja tadi istrimu?" tanya Yonghwa beruntun. Namja tadi memandang Yonghwa dengan tatapan penuh selidik tapi kemudian dia tersenyum.
"Ne.. Dia istriku ah.. Sebentar" namja tadi berhenti berbicara saat ada suara panggilan di handphonenya.
"Aku permisi dulu, istriku sudah mengunggu di mobil, sepertinya dia marah" jawab namja tadi sambil tertawa dan pergi setelah mendapat anggukan dari Yonghwa.
Sedangkan Yonghwa sekarang menahan air matanya. Apakah harapannya sudah musnah untuk kembali bersama Shinhye? Oh.. Kenapa tuhan menghukumnya begitu sakit? Harus apa dia sekarang?
"Kang Minhyuk urus kantor selama satu minggu aku akan menetap di Tokyo untuk kemenangan pikiranku" ucap Yonghwa yang sedang menelpon Minhyuk.
"Mwo? Kau kenapa hyung? Bukankah kau bilang selesai pertemuan di Tokyo kau akan langsung pulang?" bantah Minhyuk.
"Lakukan apa yang aku katakan jangan banyak bicara" Yonghwa mematikan telponnya dan langsung berdiri saat pesawatnya sudah akan berangkat. Dia segera memakai masker dan kaca mata hitam untuk menutupi jika sekarang dia menangisi kehidupan cintanya..

TBC

Hallo lagi....
Happy weekend teman-teman sekalian, udah ada yang penasaran dengan next yang kemaren? Ini aku update lagi semoga bisa menyembuhkan kepenasaran kalian wkwkwk..
Dan cuma mau info.. Aku bakalan update kalau ada satu part setelah ini yang udah selesai
Dan.. Terimaksih untuk votment kalian.. Beneran deh itu bisa buat semangat aku nulis lagi.. Kalau mau ada lanjutannya semangatin aku aja wkwkwk..
Thanks buat semua yg udah baca..

You Make Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang