Ratusan Purnama

29.1K 1.1K 31
                                    

ratusan purnama berlalu
tapi cinta tak pernah berlalu
walau kau usir aku di hidupmu
tapi cintaku tetap diam

ratusan purnama berlalu
sendirian aku tanpa cinta
tak pernah ada cinta yang lain
hatiku terbuka hanya untukmu

duhai cinta enggan menawar rasa
gelombang marahmu terlalu berlebih

berderik-derik bunyi jantungku
bila ku kenang wajahmu
biar jauh jarak pandang kita
namun hati dan jiwaku selalu merasa di sisimu

duhai cinta sulit ku meraba
diam dan dinginmu
ribuan hari ku mengingatmu
membaca semua puisimu
mengering raga ini menantimu
ratusan purnama cinta kita kembali

duhai cinta enggan menawar rasa
gelombang marahmu terlalu berlebih

berderik-derik bunyi jantungku
bila ku kenang wajahmu
biar jauh jarak pandang kita
namun hati dan jiwaku selalu merasa di sisimu

duhai cinta sulit ku meraba
diam dan dinginmu
ribuan hari ku mengingatmu
membaca semua puisimu
mengering raga ini menantimu
ratusan purnama cinta kita kembali lagi
ratusan purnama cinta kita kembali

*****

Sudah 5 tahun lebih aku terpisah dari kedua anakku, dari Adrian juga. Bukan aku tidak berusaha mencarinya, aku sudah mencarinya ke semua penjuru ibu kota, tapi tetap aku tidak menemukan Adrian maupun kedua anakku. Aku bahkan tidak mendengar kabar mereka.

Dua tahun, aku bagai mayat hidup, kesana kemari mencari Adrian juga kedua buah hatiku, aku mengerahkan semua orang mencari mereka tapi tetap aku tidak bisa menemukan mereka. Ini salahku, aku yang salah! Aku begitu melukai Adrian, wajar dia kecewa dan pergi dariku. Setelah segalanya telah dia lakukan hanya untuk membuatku bahagia, meskipun itu dia harus bekerja mati - matian.

"Masih teringat sama Adrian?" suara bass datar yang tiba - tiba menggema memenuhi ruang kerjaku.  Aku mendongak dan menatap laki - laki itu dengan datar. Dia lagi.

"Mau apa sih kamu ke sini setiap hari?" ketusku. Aku malas sekali berurusan dengan pria ini lagi.

Setelah 11 tahun bersama dan akhirnya mencampakkan aku, aku juga belum paham arti kesetiaan dari itu, mana yang cinta sejati mana yang hanya bualan rayuan bulshit. Namun setelah aku kehilangan Adrian, dan mendapati Fakta bahwa Dimas tidak benar - benar mencintaiku, aku sadar. Dia bukan lagi orang yang harus aku prioritaskan. Jedukin saja kepalaku ke tembok, karena begitu telat menyadarinya.

Dan, Dimas tidak pernah menyerah mendapatkan aku kembali. Dia seolah ingin terus mengangguku, kedamaianku. Hadir setiap saat walau aku terus mengusirnya. Dia tidak kenal lelah selama 5 tahun ini.

Bagaimana dengan Angelina? Dia seolah angkat tangan dengan sikap suaminya. Kami bahkan sempat bertemu dan mengobrol perihal Dimas dan segala isi hatiku tentang pria masa laluku itu. Aku sudah tidak memiliki rasa apapun dengannya.

Bagaimana reaksi Angelina? Dia hanya tersenyum kecut, dia berkata bahwa semenjak dia memiliki putra. Dimas berubah. Dimas seolah enggan menyentuhnya lagi, Dimas bahkan terang - terangan berselingkuh denganku. Dimas seolah tidak menganggap istrinya itu. Entah kenapa? Aku gak mau ambil pusing.

"Well, honey kenapa sih kamu selalu jutek sama aku? Aku rindu kamu yang dulu" ujar Dimas aku hanya mencibirnya

"Pergilah, aku sedang tidak mood bertengkar denganmu" jawabku ketus dan langsung bangkit dari tempat dudukku

Move on (END) 20+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang