Apalah arti cinta

30.9K 1.1K 51
                                    

Apalah arti cinta, bila aku tak bisa
Memilikimu..
Apalah arti cinta, bila pada akhirnya
Tak ?kan menyatu..

Sesulit inikah jalan takdirku
Yang tak inginkan kita bahagia

Bila aku tak berujung denganmu
Biarkan kisah ini ku kenang selamanya
Tuhan tolong buang rasa cintaku
Jika tak kau ijinkan aku bersamanya

Inilah saatnya aku harus melepaskan dirimu

*******

Hujan turun dengn lebatnya, membuatku harus repot kesana kemari mengambil beberapa ember dan meletakkannya di setiap sudut atau di setiap tempat yang bocor. Huftt

"Astaga, aku bisa kebanjiran ini!! Hampir semua sudut rumah ini bocor. Apa Adrian tidak melakukan renovasi?" aku hanya mendengus sebal.

Aku sibuk membersihkan lantai yang basah karena derasnya hujan dan rumah ini mengalami kebocoran akut. Aku tidak ingin saat mereka semua pulang rumah nampak berantakan dan kotor.

Sudah hampir sebulan aku tinggal di rumah ini, bersama mereka. Tidak terasa bahwa minggu depan aku akan melakukan sidang lanjutan, apakah perceraian ini akan dilanjutkan atau aku dan Adrian akan rujuk kembali? Sejauh ini, aku mengkatagorikan diriku sudah berhasil 97%. Kenapa?

Respati sudah sangat baik merespon kehadiranku, bahkan beberapa kali dia meminga tidur bersamaku. Lalu Dara? Beberapa kali tanpa dia sadari, dia memelukku, curhat tentang segala sesuatunya di sekolah seperti dulu. Dan Adrian? Dia mulai sering tertaw bersamaku mendengarkan celotehku bahkan dia mengeluhkan bila terjadi sesuatu di rumah sakit tempat dia bekerja yang baru. Aku jadi yakin bahwa aku pasti bisa memenangkan hati Adrian dan kembali bersama keluargaku.

Drett.. Drett.. Drett...

"Ya Rian, kenapa??"

"Aya, apa kau sibuk??"

"Tidak, kenapa??"

"Bisakah aku meminta tolong padamu??"

"Ada apa Rian??"

"Tolong jemput anak - anak, mobilku mogok dan daerah sini tidak ada taxi. Hujan begitu turun dengan deras. Bisakah?? Respati sedang demam, aku takut dia kedinginan di sekolah"

"Baiklah aku akan menjemput mereka sekarang"

Aku bersiap diri untuk menjemput kedua anakku setelah memutuskan panggilan Adrian.

Drett.. Drett...Drett..

"Ya Dim??" aku merogoh isi tas ku mencari kunci mobilku dengan gerakan cepat.

"Selamat siang, dengan saudara Soraya??"

Aya meletakkan kunci mobil dan fokus dengan suara di sebrang saat sadar bahwa suara itu bukan suara Dimas

"Ya, saya? Ada apa??"

"Bapak Dimas mengalami kecelakaan, sekarang ada di UGD. Bisakah ibu kemari secepatnya? Karena tidak ada yang bisa kami hubungi"

Move on (END) 20+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang