Prilly Pov
"Biarkan seperti ini sebentar Prill". Kata Ali yang seperti mantra membuat gue menurutinya.
Cukup lama Ali memeluku dengan posisi tubuhku yang berada di atasnya. Nyaman. Itulah saat ini yang gue rasakan saat berada di pelukan Ali.
"Prill". Ucap Ali lembut seraya membelai rambutku.
"Hmmm". Saking nyamannya di pelukan Ali membuat gue ngantuk, padahal gue hanya memakai handuk yang sama sekali tidak memakai apapun didalamnya.
****
Ali Pov
Nyaman. Gue selalu ngerasa nyaman bila gadis yang berada di atas tubuh gue saat ini ada di pelukan gue. Gue rasa Prilly pun sama.
Sebenernya gue mau ngomong soal rasa aneh yang selalu muncul akhir-akhir ini saat gue bersamanya. Tetapi gue lihat nafas Prilly teratur dan gue yakin dia tidur.Astaga, kenapa si otong gue lama-lama gak kuat ya pelukan sama Prilly begini apalagi dia hanya memakai handuk doang! *yaallohmaapinauthornyaya
Dan gak lama Prilly menggeliat yang ngebuat gue makin gak kuat imannya jika Prilly terus bergerak-gerak.
"Emm Ali". Lirih Prilly dengan suara khas bangun tidurnya yang gue rasa seksi!
"Iya sayang". Eh kenapa ini mulut ngomongnya begini.
"Ali, kenapa sepertinya ada benda keras dibawah tepat di perutku". Ucap Prilly yang sontak ngebuat gue membulatkan mata. Apa dia tidak tau bahwa itu adalah otong gue! Yaampun, lo polos banget si Prill. Batin gue.
"A-aa iya anu itu Prill, emm.. ". Gue mau jawab apa coba. Masa iya gue jawab itu otong gue yang bangun karena pengen masuk ke lo. *eehh
"Anu apa Li, jangan-jangan itu.. emmbhh emmbhh".
Gue langsung bungka mulutnya dengan ciuman gue sebelum dia ngomongin otong gue! Lama-lama ciuman ini semakin panas, gue gigit bibirnya sehingga dia membuka mulutnya dengan begitu lidah gue leluasa menjamah didalam mulutnya. Prilly pun membalas ciuman gue dengan mengemut lidah gue secara bergantian.
"Assh ah Li." Desahan Prilly ngebuat gue semakin menuntut lebih dari sekedar ciuman. Tangan gue pun mulai mengelus-elus punggung mulusnya yang masih di tutupi handuk.
"Emmhh Prilly.." Gue pun gak kuat untuk menahan desahan dari mulut gue. Dan terus melanjutkan ciuman nikmat ini dan otong gue semakin mengeras! *sabartong
Tok tok tok
"Prilly Ali, ayo makan malam dulu nak. Bunda sama Ayah dan Raja udah nungguin dibawah." Teriak Bunda yang masih berada di luar kamar. Dan Prilly pun langsung refleks bangkit sehingga aktivitas ciuman kami berhenti.
"Iyaa Bunda, bentar lagi kita keluar!" Teriak Prilly.
"Iya nak, kami tunggu di bawah ya." Ucap Bunda.
Gue denger suara langkah kaki Bunda yang menjauh dari pintu kamar Prilly. Hufffh ubtung gak ketahuan!
"Terus lo ngapain Li masih disini!" Ucap Prilly.
"Nungguin lo lah sayang." Jawab gue genit.
"Enak aja, gue mau pake baju!"
"Yaudah tinggal pake aja si." Jawab gue sambil terus memandangi Prilly yang mulai merasa kesal. Haha. Dia sangat menggemaskan!
"Terus lo liatin gue pake baju gitu, setelah lo nyuri ciuman pertama gue sekarang lo mau nyuri liat tubuh gue! Enak aja, sono keluar!" Omel Prilly seraya mendorong-dorong tubuh gue keluar kamarnya.
"Iya ya bawel."
Cup.
"Kalo lagi kesel tambah pengen nyium!" Ucap gue seraya berlari ke bawah setelah gue berhasil nyium bibirnya singkat tadi. Prilly pun hanya mengomel-omel gajelas di dala kamarnya. Haha. Aku rasa ini cinta Prill. Batin gue.
*********
Maaf baru bisa update karena baru ada inspirasi lagi. Hihi.
Makasih yang udah mau baca cerita ini. Tinggalin voment nya ya jgn lupa biar aku tbah semangat nulisnya meskipun msh penulis abal2! HahaKissandHug from Msy! :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Boys
RomanceGimana rasanya kalo punya sahabat Annoying kaya Aliando? Ah entahlah, mungkin menyebalkan. Tapi tidak dengan Prilly, dia justru malah bahagia mempunyai sahabat seperti Ali. Hingga perasaan aneh itu datang. Perasaan apakah itu? Cinta?