Bandara Soekarno Hatta. Ya, disinilah gue sekarang. Sebenernya gue males jemput Salsa itu tapi Mama maksa.
"Mana lagi orangnya ckk!"
Tiba-tiba hp gue bunyi dan gue lihat panggilan masuk dari Prilly. Tak lama ku geser tombol hijau.
"Assalamualaikum Li." Ucap Prilly diujung telepon.
"Walikumsalam, ada apa Prill ?" Gue denger diujung sana menghela napas. Kenapa dia?
"Gue tadi kerumah lo tapi lo gak ada, kemana si!"
"Hehe iya aku lagi jemput anak temen Mama sayang di Bandara".
"Ooh cewek apa cowok?"
"C ---".
"Ali ?" Tiba-tiba ada tangan yang menepuk pundak gue. Dan itu Salsa.
"Eh iya, bentar Sa." Gue sadar telepon masih tersambung.
"Sayang udahan dulu ya nih temen Mama aku udah nyampe nanti aku kerumah ya."
"Iya deh, gue tunggu lo!"
Tut. Telepon mati. Kebiasaan ini bocah gak ada kata sayang2n dulu apa. *eh kan bukan pacar ya
"Yaudah yuk pulang." Ajak gue langsung biar gak lama sama ni cewek."Makan dulu yuk Li, laperrr nih." Ucap Salsa yang dimanja-manjain. Sumpah kalo Prilly yang begitu pasti gue langsung mau tapi kalo nih cewek mah ogah setengah mati gue.
"Males lah, makan dirumah aja nanti. Gue buru-buru." Ucap gue seraya pergi menuju parkiran mobil.
Author Pov
"Awas aja Li, sekarang lo bisa jutek sama gue tapi suatu saat lo pasti bertekuk lutut didepan gue." Batin Salsa.
Salsabila Adriani. Anak dari temen Mama Ali yang dulu pernah tinggal di kompleks rumah Ali dan kedua keluarga tersebut dulu sangat akrab bahkan Ali dan Salsa dulu akan dijodohkan. Namun semenjak Ayah Ali meninggal, mereka sekeluarga pindah ke Amerika. Entah apa sebabnya, mereka pindah tanpa pamit disaat keluarga Ali benar-benar terpuruk atas kehilangan Ayahnya. Setelah beberapa tahun kemudian keluarga Prilly pindah ke rumah di depan rumah Ali. Dan keluarga Prilly yang memang sangat ramah mengadakan syukuran atas kepindahan rumahnya, tetangga sekompleks diundang semua termasuk keluarga Ali.
Hingga pada saat pendaftaran masuk SMA Ali Prilly ada di satu sekolah yang sama dan sekelas. Jadilah mereka dekat dan hingga kini bersahabat meski sudah tak sekelas lagi.(Balik lagi ke Salsa dan Ali)
"Li tungguin dong." Teriak Salsa yang berusaha berlari mensejajarkan langkah Ali.
Ali tak menjawab Salsa dan langsung memasuki mobil tanpa membukakan pintu mobil untuk Salsa seperti yang biasa dia lakukan ke Prilly. Karena Prilly terlalu spesial untuk disamakan dengan Salsa."Ali lo kok diem aja si, cape tau gak. Jalan lo cepet banget." ceh Salsa setelah masuk mobil Ali.
"Gue kan udah bilang gue buru-buru."
"Oh lo mau ketemu cewek lo yang tadi telfon." Tanya Salsa dengan nada mengejek.
"Bukan urusan lo."
Sejam diperjalanan akhirnya mereka sampai dirumah Ali.
"Assalamualaikum ma."
"Walikumsalam sayang, eh udah pulang nak. Salsa mana?" Tanya Mama.
Ali anya mengarahkan kepala ke belakang dan langsung menuju kamarnya diatas.
"Hai tante." Sapa Salsa seraya membawa kopernya dan masuk ke rumah Ali.
"Hai sayang, apakabar? Makin cantik kamu ya." Sambut Mama Resi dan memeluk Salsa.
"Baik tante, ah tante bisa aja. Tante juga."
"Ayuk sini duduk dulu pasti cape kan." Ajak Mama Resi duduk di ruang tamu. Salsa pun menganggukan kepala, mereka asik berbincang-bincang hingga tak lama Salsa melihat Ali turun dari tangga dan langsung menghampiri Ali.
"Ali mau kemana?" Tanya Salsa yang membuat Ali berdecak. Kenapa gadis ini kepo sekali. Pikirnya.
"Bukan urusan lo." Jawab Ali dan langsung meninggalkan Salsa yang cemberut. Salsa pun menghampiri Mama Resi.
"Tantee.. Ali kok gitu." Adu Salsa. Ali yang menglihatnya pun merasa jengah.
"Ali." Panggil Mama Resi.
Ali menoleh ke Mamanya dan mengernyitkan alisnya sebagai israyat ada apa Ma? Mama pun menghampiri putranya yang berdiri diambang pintu.
"Jangan gitu dong sayang, Salsa kan baru nyampe masa kamu tinggal." Mama Resi berkata seraya mengelus pundak Ali.
"Mamaa.. Maaf tapi Ali udah ada janji sama Prilly dan Mama kan tau Ali gak suka dia kesini. Mama lupa dia itu dulu gimana." Jawab Ali lirih.
Flasback on.
"Ali, maaf tapi aku harus pergi sekarang!" Bentak seorang gadis di depan cowok yang sedang memohon didepannya.
"Pliss Sa jangan pergi, kamu tau kan keuarga aku lagi hancur sekarang dan Papa aku baru meninggal." Ucap Ali.
Ya dia Ali dan Salsa. Mereka sangat dekat dan keluarga mereka pun sudah menjodohkan mereka. Mereka menjalani hari-hari selalu berdua sampai hari dimana Papa Ali yaitu Alfikri Syarief meninggal semua berubah. Salsa seakan-akan menjauhi Ali dan keluarganya pun seperti tak peduli lagi dengan keluarga sahabatnya. Perusahaan Papa Ali bangkrut karena kalah tender karena ada yang membocorkan rencana perusahaannya langsung serangan jantung dan akhirnya meninggal. Orang yang berkhianat di perusahaan Papa Ali pun sudah diketahui dan langsung menghilang bagai ditelan bumi.
"Aku tau Li, tapi aku harus pergi karena keluarga aku akan pindah ke Amerika."
"Apa?! Amerika?" Tanya Ali kaget. Kenapa dia pergi saat keluarga gue hancur. Pikirnya.
"Iya, jadi kamu lupain tentang kita!" Ucap Salsa yang langsung meninggalkan Ali.
Flasback off.
Ali menggelengkan kepalanya mengingat kenangan terburuknya yaitu saat Salsa dan keluarganya pergi saat keluarga mereka benar-benar hancur. Dan sekarang Salsa datang seolah-olah mereka lupa apa yang telah dia lakukan ke keluarga Ali dulu. Lebih parahnya lagi Salsa akan tinggal disini meskipun sementara.
Kenapa Salsa bisa kesini lagi? Karena beberapa bulan yang lalu keluarga Salsa meminta maaf kepada Mama Resi melalui telepon yang entah dari mana mereka dapat padahal selama ini mereka sudah loss contact, Mama Resi pun memaafkan mereka."Udahlah Ma, Ali pamit pergi dulu. Assalamualaikum." Pamit Ali dan mencium tangan Mama nya.
"Walikumsalam." Jawab Mama Resi lirih dengan menatap punggung anaknya. Mama Resi tau Ali belum bisa memaafkan semua yang telah terjadi dulu. Dimana keluarga Ali harus berjuang sendiri tanpa bantuan keluarga yang telah mereka anggap sahabat tetapi malah pergi. Sehingga sekarang keluarga Ali telah mampu membangkitkan perusahaannya kembali seperti dulu dan itu berkat Kaia dan keluarga Om nya Ali.
*******
Mama Resi pun kembali menghampiri Salsa yang tengah duduk dan cemberut.
"Tante kok biarin Ali pergi sih." Omel Salsa. Yang benar saja, gadis ini benar-benar tidak punya sopan santun.
"Ali sudah ada janji Sa sama Prilly anak depan rumah." Jawab Mama Resi dengan tersenyum.
"Prilly?" Salsa mengernyitkan dahinya.
**********
Hayooo masa lalu mulai terbongkar nih.
Gimana selanjutnya ya?
Tunggu kelanjutannya ya dan jangan lupa vote dan coment nya guys! Jangan jadi pembaca gelap yaaMakasih para readers!
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Boys
RomanceGimana rasanya kalo punya sahabat Annoying kaya Aliando? Ah entahlah, mungkin menyebalkan. Tapi tidak dengan Prilly, dia justru malah bahagia mempunyai sahabat seperti Ali. Hingga perasaan aneh itu datang. Perasaan apakah itu? Cinta?