Part 1

7.5K 372 9
                                    

Pagi hari yang cerah menyambut hari orang-orang yang melakukan kegiatan rutinitasnya termasuk pemuda yang satu ini. Pemuda berambut pirang dengan cengiran yang tidak lepas dari wajahnya menyambut langit yang cerah seakan mengatakan bahwa dia sedang bahagia, berbanding terbalik dengan pemuda di sampingnya yang memiliki wajah serupa dengannya tapi tidak ada senyum yang terukir di wajahnya sama sekali.

Namikaze Naruto dan Namikaze Menma, saudara kembar identik yang memiliki sifat yang bertolak belakang. Tidak ada manusia yang benar-benar serupa bukan?

Naruto pemuda yang penuh semangat, bahkan teman-temannya sendiri juga lelah melihatnya tidak bisa diam walau hanya sebentar saja. Sedangkan Menma, dia pemuda yang memiliki dunianya sendiri. Dia hanya akan menjawab apa yang kau tanyakan dan selebihnya dia hanya akan sibuk dengan dunianya tanpa peduli dengan hal lainnya. Mungkin sebuah pengecualian jika kau mengganggunya. Benar-benar sifat yang bertolak belakang bukan?

Naruto dan Menma berjalan bersamaan masuk ke dalam sekolahnya. Seperti biasa, Naruto melakukan hal yang menurut Menma menyebalkan. Naruto tidak ada hentinya mengeluarkan senyum, bukan sebuah senyum biasa tapi senyum lebar seperti orang bodoh.

"Naru-nii, bisa kau hentikan mengeluarkan senyum idiotmu itu?" ujar Menma yang sudah benar-benar terganggu dengan senyum itu.

Walau mereka hanya terpaut 7 menit, tapi Tou-san dan Kaa-san mereka membiasakan Menma memanggil Naruto dengan panggilan Naruto-nii karena walau bagaimana pun Naruto yang lebih tua di antara mereka.

"Aku tidak bisa Menma, aku ingin orang lain tidak sedih di pagi yang cerah ini seperti aku" balas Naruto.

"Tidak bisakah kau lihat, mereka juga ikut tersenyum melihatku" sambung Naruto.

"Idiot! Mereka bukan tersenyum tapi mentertawakan senyum bodohmu itu" gumam Menma.

"Ayolah kau juga tersenyum"

Naruto mengulurkan tangannya ingin menarik sudut bibir Menma supaya membentuk lengkungan manis. Belum sempat Naruto memegang sudut bibirnya, tangannya sudah di tepis oleh Menma. "Jangan macam-macam Naru-nii" desis Menma.

Naruto memajukan bibirnya mendengar jawaban Menma. Mereka melanjutkan berjalan sampai di depan kelas mereka. "Ohayou minna!" sapa Naruto dengan suara keras.

"Ohayou Naruto!" balas siswa lain yang berada di dalam kelas.

Naruto memang siswa yang paling di sukai di sekolah. Selain karena wajah manisnya, sikap ramah Naruto juga yang membuat mereka senang dengannya.

Naruto dan Menma berjalan menuju kursinya yang berada di pojok kelas. Menma duduk dengan pemuda berambut raven, Sasuke sahabat mereka dan Naruto tepat berada di belakang Sasuke. Naruto berjalan ke kursinya sambil menatap Sasuke.

Uchiha Sasuke, sahabat mereka sejak mereka masih kecil dan Naruto menyukainya.

• • •

Kediaman Namikaze

Suara ketukan pintu terdengar dari pintu kamar Menma. Dari luar kamar, Naruto mengetuk pintu kamar Menma sebelum akhirnya meminta izin untuk masuk kedalam.

Naruto masuk kedalam kamar Menma setelah mendapat persetujuan pemiliknya. Naruto melihat Menma sedang duduk di atas ranjangnya dengan punggung bersandar pada sandaran ranjangnya dengan memegang sebuah buku.

"Ada apa Naru-nii?" Naruto berjalan menghampiri Menma dan duduk tepat di tepi ranjangnya.

"Bisa aku cerita padamu?" tanya Naruto dengan wajah serius.

Jika biasanya Naruto selalu menunjukkan senyum bodohnya maka saat Naruto menunjukkan wajah seriusnya Menma paham jika sudah seperti itu ada masalah yang tidak bisa Naruto pikirkan seorang diri dan dia selalu butuh bantuannya untuk itu.

SacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang