Part 4

3K 323 6
                                    

Sang matahari kembali menyambut suasana pagi. Terlihat pemuda berambut kuning masih bergelung di dalam selimut tanpa berniat untuk bangun.

Keadaannya membuatnya semakin tidak ingin bangun dari kasurnya. Terlihat wajah pucat, keringat yang terus keluar, dan keadaan badannya yang lemas.

Terdengar suara ketukkan pintu kamar pemuda itu. Pemuda berambut kuning mencoba untuk bangun walau sulit. "Naru-nii kau sudah siap? Kalau sudah, kita berangkat sekarang" ucap sang pengetuk pintu.

Dengan susah payah Naruto—pemuda berambut kuning berjalan kearah pintu. Dibukanya pintu kamar yang memerlihatkan pemuda yang serupa dengannya, Menma kembarannya.

Menma membulatkan mata melihat kondisi nii-sannya. "Naru-nii ada apa denganmu? Kau sedang sakit?" di letakkan tangannya di kening Naruto. "Astaga, nii-san panas sekali. Apa perlu aku panggilkan dokter?"

Naruto mencoba tersenyum supaya meyakinkan Menma kalau dia baik-baik saja dan hanya butuh istirahat. "Tidak usah, aku hanya butuh istirahat. Kau berangkatlah, ijinkan aku"

Menma menggelengkan kepala mendengar ucapan nii-sannya. "Tidak, aku tidak sekolah. Aku akan merawat nii-san" putusnya.

Naruto menghela nafas mendengar jawaban Menma. Ini yang tidak dia inginkan. Menma akan lebih khawatir dari siapapun kalau dia sakit. "Tidak, kau harus sekolah. Bukankah hari ini Iruka jii-san sudah mulai berkerja lagi?"

Menma mengangguk menjawab pertanyaan Naruto. "Iruka jii-san ada di dapur sekarang. Tapi nii-san bagaimana? Kalau terjadi sesuatu bagaimana?" tanya Menma bertubi-tubi.

Naruto hanya bisa tersenyum mendengar pertanyaan Menma. "Aku akan baik-baik saja. Sudah ada Iruka jii-san yang merawatku. Kau tidak usah khawatir. Berangkatlah, aku ingin istirahat"

"Baiklah" ucap Menma.

"Tapi kemarin sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa nii-san tidak menghiraukan panggilanku?"

Naruto terdiam sejenak menimbang-nimbang jawaban untuk Menma. "Aku hanya lelah. Lagipula di luar dingin jadi aku ingin segera masuk dan istirahat. Kau lihat saja akhirnya aku jadi sakit seperti ini" ucap Naruto.

"Gomen nii-san, karena aku nii-san jadi sakit"

"Tidak tidak, ini bukan karenamu. Sudah berangkatlah" ucap Naruto.

• • •

Menma memasuki yang kelas seorang diri mendapat tatapan bingung dari teman-teman sekelasnya. Banyak dari teman-temannya yang milihat ke belakangnya saat dia masuk.

Menma tau kalau teman-temannya mencari nii-sannya jadi dia biarkan saja. Karena memang biasanya dia selalu datang bersama nii-sannya tapi hari ini dia datang seorang diri.

Menma duduk begitu saja di kursinya tanpa memperdulikan tatapan bingung teman-temannya. "Di mana kuc— maksudku Naruto?" tanya Gaara saat tidak mendapati orang yang di tunggunya.

Menma membalikkan badan menghadap kearah Gaara. "Nii-san sakit, jadi dia tidak masuk hari ini" jelas Menma.

'Naruto sakit? Karena apa?' batin Sasuke yang mendengar ucapan Menma.

"Karena apa?" tanya Gaara seakan-akan mewakili pertanyaan Sasuke yang berada di otaknya.

"Nii-san hanya kelelahan karena kemarin dia pergi dan pulangnya hampir larut malam" jelas Menma.

"Neji" gumam Sasuke tanpa suara.

Sasuke bangun dari kursinya berjalan keluar kelas. Tanpa mengatakan apapun pada Menma. Menma melihat Sasuke dengan pandangan bingung. "Ada apa dengannya?" tanya Menma pada Gaara.

SacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang