"Film ini menyebalkan," sungut Jess seraya meraih kepingan DVD lain.
Cam yang duduk nyaman di sofa tertawa. Ia membiarkan gadisnya memilih film. Toh, malam ini masih hari ulang tahunnya. Setelah menolak seluruh tawaran Cam untuk pergi keluar, Jess akhirnya meminta agar mereka menonton film di ruang tamu apartemen Cam. Kotak susu tergeletak di meja, bersama bungkusan makanan ringan.
"Apa yang ingin kau tonton?" tanya Jess yang masih sibuk memilih DVD.
"Kau," jawab Cam tenang. "Aku lebih suka menontonmu."
Jess memutar mata. Ia memasang DVD, lalu kembali ke sofa. Lengan Cam secara otomatis merangkulnya, membawa Jess ke dalam pelukannya.
"Mengapa kau tidak memakai salah satu pakaianku saja?" tanya Cam.
Jess mengerutkan kening.
"Belum genap satu hari aku menjadi kekasihmu, kau sudah bersikap seperti ini?" balas Jess. "Aku khawatir sebelum bulan berganti kau akan benar-benar mengikatku di tempat tidur."
Tertawa, Cam mengacak-acak rambut Jess.
"Meskipun aku tergoda dengan ide mengikatmu di tempat tidur, aku tidak akan melakukannya. Yah ... kecuali kau memohon padaku."
"Astaga, Cam!"
Cam tergelak.
"Kau tahu pakaian yang kubawakan untukmu itu bukan pakaian baru."
"Aku tahu. Lalu?" sahut Jess.
Karena sungguh, ia tidak keberatan dengan itu. Hal terakhir yang Jess inginkan adalah membebani Cam lebih jauh. Kecuali untuk pakaian dalam, Jess tidak bisa berbuat apa-apa. Ia terpaksa meminjam uang Cam pada hari kedua untuk membelinya. Di hari pertama Cam yang membelikannya. Meski dalam konteks kebutuhan mendesak, tetap saja Jess hampir mati karena malu.
"Pakaian-pakaian itu milik adik Hunter," jelas Cam. "Aku sangat ingin membelikan yang baru—"
"Dan aku tidak akan membiarkannya," sela Jess.
Cam berdecak sebelum melanjutkan, "Aku hanya tidak suka kau mengenakan pakaian orang lain. Aku bisa membelikanmu yang baru. Jika kau tidak mau, setidaknya untuk di rumah kenakan saja salah satu kaus milikku."
Jess mendongak untuk menatap Cam, lalu tersenyum.
"Aku akan membelinya nanti, dengan uangku sendiri. Kau tidak perlu khawatir," balasnya. "Dan aku tidak akan mengenakan kausmu. Kau tahu, itu membuatku terlihat seperti baru saja tidur denganmu."
Alis Cam terangkat naik.
"Bukan berarti aku tidak menginginkannya—"
Cam memotong, "Jadi kau ingin tidur denganku?"
"Astaga, Cameron! Bisakah aku bicara sampai selesai?"
Gelak tawa Cam memenuhi apartemen.
"Kau tidak perlu menjelaskan apa pun padaku, Jess. Aku mengerti. Untuk saat ini, menciummu saja sudah lebih dari cukup untukku. Kita tidak perlu terburu-buru. Semua ini masih baru. Hal itu bisa menunggu," ucap Cam.
Jess menatap Cam lekat. Ada sesuatu yang mengusiknya, memaksa untuk tersuarakan, namun Jess menahannya kuat-kuat.
Belum saatnya, pikir Jess. Biarkan aku merasa bahagia sedikit lebih lama. Setelah itu, aku akan mengakuinya. Hanya sedikit lebih lama....
YOU ARE READING
Lost Soul (Lost #1)
RomanceSinopsis : Jesslyn Flair dan Cameron Alston adalah dua orang berbeda latar belakang yang anehnya sama-sama merasa tersesat. Mereka tidak tahu di mana seharusnya mereka berada, ke mana seharusnya mereka menuju. Tujuan mereka terlalu abu-abu. Dalam...