Bab 9 : Terlepas

4.1K 214 62
                                        

Suara pintu yang terbuka membuat Jess menoleh. Bibirnya otomatis tersenyum begitu melihat Cam melangkah masuk.

"Aku memasakkan spageti untukmu," ucap Jess seraya mencuci tangannya. "Jangan berharap terlalu tinggi. Aku benar-benar ragu masakanku ini bisa dimakan."

Setelah mengeringkan tangannya, Jess berjalan menghampiri Cam yang berdiri diam di tengah ruang tamu.

"Aku merindukanmu," lanjut Jess. Kedua tangannya terulur, namun Cam bergerak menjauh.

Jess membeku.

"Cam?" tanya Jess bingung. "Apa yang terjadi?"

Satu langkah kembali Jess ambil, namun Cam mengambil dua langkah mundur.

"Cam?" panggil Jess cemas.

"Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Cam. "Bagaimana ini bisa terjadi pada kita?"

Jess tertegun demi melihat kekalutan yang mengisi wajah Cam.

"Aku ... tidak mengerti. Apa yang terjadi, Cam?" balas Jess.

"Kita tidak bisa bersama," sahut Cam.

Kedua mata Jess membelalak lebar.

Tidak.... Ini tidak mungkin.... batin Jess.

"Cam," panggil Jess. "Apa kau bertemu dengan ibuku? Apa dia mengatakan sesuatu padamu?"

Hening.

"Kumohon, dengarkan aku. Apa pun yang ibuku katakan—"

"Kau mengetahuinya?"

Nada suara Cam yang begitu dingin membuat Jess membeku.

"Cam...."

"Kau mengetahuinya!" seru Cam. "Kau tahu bahwa aku adalah anak dari Oliver Flair! Kau tahu dan kau tidak mengatakan apa pun!"

Jess menggeleng.

Cam melanjutkan, "Permainan apa yang kau mainkan ini, Jesslyn?"

"Tidak, Cam—"

"Kau membohongiku!"

"Cam, dengar aku!"

"Kau yang harus mendengarku!" Cam berteriak kalut. "Kau tidak seharusnya menipuku dan membawaku ke dalam permainanmu! Aku ... aku bahkan tidak tahu apa yang harus kulakukan padamu! Kau membawa kita ke dalam kerumitan ini! Semua ini tidak seharusnya terjadi!"

Mata Jess mulai berkabut.

"Aku tidak mempermainkanmu! Demi Tuhan, Cam, aku bersungguh-sungguh denganmu. Perasaan ini—"

"Kau tidak seharusnya memiliki perasaan untukku!" seru Cam. "Apa kau masih tidak menyadari kesalahanmu?! Kau tahu aku anak haram ayahmu dan kau tidak mengatakan apa pun!"

Air mata Jess meleleh. Mengalir turun tanpa hambatan.

"Jangan katakan itu...."

Cam berdecak. Amarah menguasainya dengan begitu sempurna hingga terasa menyesakkan.

"Sejak kapan kau mengetahuinya? Apa sejak kau memberiku apel hari itu? Sudah berapa lama kau diam-diam tertawa di belakangku?"

Lost Soul (Lost #1)Where stories live. Discover now