Part 6

651 49 19
                                    

"Cih dasar bodoh, kau telah bertahun-tahun mengenal Izumi-nee, masa hanya karena mukanya tertutup topeng kau tak dapat mengenalinya?!"

Dengan ragu Itachi mendudukkan dirinya di samping tubuh Izumi. Perlahan ia mengangkat topeng yang menutupi wajah gadis itu. Dan seketika ia tercengang.

"IZUMI!!!!"

.
.
.
-oOo-

New Light
Part 6

.
.

Lelaki itu menggendong seorang perempuan yang tubuhnya dibalut dengan gaun polos berwarna ungu. Wajah pucat dan lelah sang gadis membuat pria itu mempercepat langkahnya menuju mobil pribadinya.

"Sialan mengapa aku memarkir mobil dalam jarak yang jauh?" Gerutu pria itu. Beberapa saat kemudian ia mengingat sesuatu,'Ah aku lupa, aku kan berniat modus dengan Hinata-chan.'

Desiran angin malam berhembus cukup kencang disaat pria itu memikirkan seorang gadis bermata lavender yang merupakan pujaan hatinya. Namun tiba-tiba ia mengingat perkataan adik dan juga saudaranya.

"Aku kecewa padamu."

"Cih dasar bodoh, kau telah bertahun-tahun mengenal Izumi-nee, masa hanya karena mukanya tertutup topeng kau tak dapat mengenalinya?!"

Pria itu hanya mendengus kesal karena dirinya terus saja mengingat perkataan itu, yang entah mengapa sebagian dari dirinya berfikir bahwa itu benar. Ya, akhir-akhir ini dia memang tidak menemui Izumi karena terlalu sibuk mendekati Hinata.

Rasa suka seolah membuatnya lupa akan dunia. Bahwa ia jelas memiliki seorang sahabat wanita yang sangat membutuhkan keberadaannya baik secara fisik maupun psikis.

Sekarang ia merutuki dirinya sendiri. Mengapa ia tak bisa membagi waktu secara adil? Mengapa seolah Izumi selalu sakit karena dirinya? Dan mengapa Shisui dan Sasuke selalu saja memarahi dirinya ketika ia mulai lupa akan Izumi?

Ya, tentu saja pria pemilik nama Uchiha Itachi itu sadar akan kesalahan yang ia buat. Namun ia terlalu terlena akan paras cantik wanita yang di idamkannya. Dan rasanya pria itupun sadar soal perasaan sahabat kecilnya. Namun Itachi memilih untuk tidak terlalu menghiraukannya. Ia menganggap itu hanya perasaan yang wajar di miliki oleh seorang sahabat.

.
.
.

Dengan tergesa pria sulung Uchiha itu masuk kedalam mobil setelah sebelum nya ia memasukkan gadis bermanik onyx dengan rambut coklat sepinggang ke kursi depan.

Mobil nya pun melaju cepat di jalan raya tanpa memperdulikan pengendara sekitar. Di belakangnya, beberapa mobil mewah melesat menyusul dengan tak kalah cepat.

"Hei Sakura."

"Hn?"

"Maaf membuat pesta mu terganggu karena aku melibatkanmu dalam masalah para Uchiha itu."

"Tidak apa Sasuke, kesehatan Izumi senpai yang terpenting."

Sementara itu, tak jauh di belakang mobil Sasuke, Shisui menggeram kesal. Ia benci dengan keadaan sepupunya yang makin lama makin kelewatan itu. Dan semuanya pasti disebabkan oleh gadis yang membuat Itachi terpikat itu. Dengan segala sumpah serapah yang meluncur dari mulutnya, ia berharap Itachi akan menyesal di kemudian hari.

"Tak akan ku biarkan kau melukai Izumi lagi.. Aku paham akan perasaannya, sangat paham! Aku mengerti bahwa Izumi telah melakukan suatu hal yang sangat sia-sia. Kau tahu itu apa, Itachi? Ya, hal sia-sia itu adalah mencintaimu yang bahkan sama sekali tak peduli dengan perasaannya!" Kicau Shisui dengan sedikit terisak. Ya sejujurnya ia benci terlibat dalam konflik ini. Namun sebagai seorang Uchiha, ia akan berusaha mendamaikan perasaan kedua orang yang sama-sama berasal dari Marga Uchiha itu.

New LightМесто, где живут истории. Откройте их для себя