Part 21

442 43 19
                                    

New Light
Part 21

.
.

     Seluruh makhluk yang sedang berkumpul di kediaman Uchiha itu tak bisa menyembunyikan rasa panik mereka. Pasalnya, sudah 2 hari orang yang mereka cari hilang tanpa kabar. Sama sekali tak bisa dihubungi.

"Ino, dapatkah kau coba lagi? Gunakan jurus kebanggaanmu itu." Pinta Shikamaru dengan tatapan memelas. Lingkaran hitam yang mengelilingi matanya mendandakan bahwa ia benar-benar kurang istirahat. Ia lelah. Mereka lelah. Tapi mereka tetap ingin berusaha untuk menyusul teman-teman yang berharga untuk mereka itu.

"Maaf Shikamaru, tapi kan kau sudah lihat sendiri. Jurusku tak dapat meraih tempat itu." Jawab Ino pasrah. Dengan rasa bersalah menyelimuti pikirannya. Andai saja ia lebih kuat, mungkin ia dapat mencapai tempat itu dengan kekuatan penuh.

"Sudah, Ino-chan.. Tak perlu tertekan seperti itu, kami semua juga merasakan apa yang kau rasakan, kok." Hinata menggenggam tangan Ino, memberi gadis itu support agar tak berfikir bahwa semua masalah itu adalah salahnya.

"Apa benar-benar tidak ada cara lain?" Tanya Naruto frustasi. Sebab yang sedang di khawatirkan ini adalah sahabat terbaiknya, orang yang bahkan sudah ia anggap keluarga sendiri.

     Semua yang ada di tempat itu menggeleng frustasi. Tak tahu lagi bagaimana caranya untuk memberi pertolongan pada teman-teman mereka.

"Sebenarnya masih ada satu cara." Ucap seseorang.

"Apa? Katakan saja." Sahut Shikamaru lesu. Sejenak ia berfikir, sepertinya suara yang barusan itu asing. Dengan sigap ia menoleh ke arah sumber suara.

"Ah kalian, Akatsuki?" Sakura mendahului ucapan yang tadinya akan terlontar dari mulut Shikamaru.

"Hmm.. Aku rasa Yahiko mampu melakukan ini." Tutur Konan.

"Tidak, jangan dia. Ketua harus tetap di tempat untuk menjaga semuanya. Biar aku saja." Tawar Nagato.

"Apa kau yakin? Bukannya berbahaya jika kau melakukan hal itu lagi?" Ujar Yahiko.

"Percayakan saja padaku.. Tapi aku membutuhkan dua orang dengan kemampuan yang terlatih."

"Bagaimana dengan pacarnya Sasuke itu?" Sahut Hidan. Sementara perempatan jalan muncul di dahi jenong Sakura. Siapa yang di maksud oleh Hidan?!

"Benar, Yahiko-san. Saya sarankan Anda membawa Sakura saja. Dan jika masih bisa membawa satu orang lagi, bawalah orang dari Uchiha." Saran si rambut nanas.

"Apa cuma aku yang tidak nyambung dengan pembicaraan kita sekarang?" Tanya Sakura. Sontak seisi ruangan menoleh ke arahnya.

"Nee Sakura-chan, masa kau tak paham sih? Padahal kau kekasih Sasuke.. Biasanya Sasuke hanya akan memilih orang-orang yang selevel dengannya saja loh." Sahut Deidara.

"NANIII?!!!!" Pekik Sakura. Pasalnya, sejak kapan ia pacaran dengan pantat ayam itu?

"Sudahlah, berhenti bertengkar. Sekarang siapa yang akan pergi bersama Sakura dan Nagato?" Tanya Sasori.

"Bagaimana kalau aku?" Ucap seseorang yang sedang berdiri di depan pintu dengan nafas terengah-engah dan sekujur tubuh yang dilumuri keringat.

"Eh? Paman Obito?! Bagaimana paman bisa ada di sini? Dan ngomong-ngomong kenapa paman kecapekan seperti itu?!" Sahut Naruto tidak percaya.

"Baiklah, sudah di putuskan.. Paman Obito dan Sakura akan ikut Nagato ke dimensi lain."

"Biar aku saja yang melakukan perpindahan. Kemampuanmu hebatmu dapat digunakan untuk melawan musuh yang ada di dimensi itu nanti." Perintah Obito, yang hanya dijawab anggukan oleh Nagato.

New LightTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon