Abrega Dirgantara Fabian

775 72 27
                                    

From: Rega

Sayang kamu dimana, udah sampai kampus?

Aku segera memeriksa ponselku saat kurasakan ada getaran pada saku tasku. Aku mengulum senyum saat membaca siapa pengirim pesan tersebut. Abrega Dirgantara Fabian merupakan kekasihku selama 4 tahun ini. Selama libur semester Rega tak pernah memberiku kabar. Bukan hal yang mustahil Rega itu emang sangat sibuk.

Rega merupakan mahasiswa yang sangat aktif dalam berbagai kegiatan kampus, menjadi ketua BEM, ketua basket, mentor ekskul band dan banyak kegiatan lainnya yang membuat aku merasa tersingkirkan. Belum lagi pesona seorang Abrega anak salah satu pengacara ternama di Indonesia, yang membuat para kaum hawa sangat mengaguminya. Bahkan tak jarang mereka menunjukkan ketertarikan mereka terhadap Rega, dan yang membuat kesal setengah mati Rega dengan senang hati memberikan perhatiannya kepada penggemarnya itu. Yaaa, Rega adalah seorang badboy dan juga playboy, dan aku Bintang Akila adalah pacar dari seorang playboy tersebut.

To: Rega

Aku udah didalam kelas. Kenapa?

From: Rega

Nanti temuin aku di kantin.

Aku tak berniat untuk membalas pesan dari Rega. Karena aku masih sangat kesal, selama dua minggu ini tak ada satupun kabar darinya. Mungkin asik sama yang lain. Huuuuffft.

Aku sangat tahu sifat dan kelakuan dia dibelakang aku. Karena tanpa aku mencari tahu pun kabar itu datang dengan sendirinya ketelingaku. Kabar bahwa Rega sedang jalan sama anak fakultas hukum, dengan anak fakultas kedokderan, dengan anak satra. Tak heran, karena Rega emang sangat dikenal di kampus. "Lo tahan banget deh sama kelakuan Rega. Kalau gue mah udah gue tinggalin dari jaman kapan tau!" Ucap salah satu sahabatku. Tidak, bukan salah satu. Lebih tepatnya satu-satunya sahabatku.

"Kalau aja gue bisa Na." Balasku dengan tatapan iba. Arina yang melihat juga tampaknya sangat kasihan dengan keaadaanku. Bagaimana tidak? Sudah beberapa kali Rega ketangkap basah sedang selingkuh, dan aku yang meminta putus darinya. Beberapa kali juga ucapanku sama sekali tidak diindahkannya.

Pernah pada saat hubunganku dan Rega berjalan dua tahun. Aku mendapati rega sedang duduk berdua disebuah caffe bersama seorang cewe yang kuketahui namanya Carissa. Dengan kekesalan yang sudah mencapai ubun-ubun, aku menghampiri keduanya dan aku meminta putus dari Rega. Dan apa yang kudapat? Dengan tatapan nyalang dan sebelah tangan yang terkepal, ia menarikku ke parkiran dan mendorongku masuk kedalam mobilnya.

Cukup lama kami diselimuti kediaman. Rega masih dengan rahang yang mengeras, kedua tangan yang terkepal di setir kemudi dan tatapan matanya yang lurus kedepan menunjukkan bahwa cowo ini benar-benar marah. Aku bingung, apa yang membuat dia marah? harusnya disini aku yang marah karena mendapati dia selingkuh. Aneh, Rega sungguh aneh.

"Aku gak suka kamu minta putus dari aku." Ucapnya tiba-tiba dengan mata yang masih lurus kedepan. Aku menggeleng bingung bagaimana bisa aku diam aja melihat pacarku selingkuh? "Ga, aku...." Ucapanku terhenti oleh peringatan Rega. "Jangan sekali-sekali kamu minta putus dari aku. Karena aku gak akan melepaskan kamu." Ucapnya tak terbantahkan.

Sejak saat itu aku cuma bisa diam melihat dia tertawa, jalan bahkan berpelukkan dengan cewe lain. Bukannya aku pengecut. Namun percuma saja aku kekeh ingin putus dari Rega. Buang-buang suara, buang-buang tenaga, gak ada gunanya.

"Yaaa, tapi sih ya Bi. Walaupun Rega sana-sini bareng cewe-cewe itu tapi tetep aja hatinya di elo. Heran gue sama tu cowo. Gak bisa hidup apa yaa dia tanpa lo? Padahal nih yaa cewe-cewe yang deketin dia itu cantik-cantik lagi. Lo ma kalah saing. Tapi tetep aja dia gak bisa jauh dari Lo Bi." Nih anak sebenernya ngejelekin apa ngebela Rega sih. "Elo tuh gak tetap pendirian banget tau gak. Tadi ngejelekkin sekarang ngebela. Gak jelas." Arina yang mendengar ucapanku hanya terkikik geli dan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Kriiiiingggggg. Suara bel istirahat terdengar. Aku bangkit dari bangku menarik tas ingin meninggalkan kelas. namun gerakanku terhenti mendengar celetukkan dari Arina. "Mau kemana Bi? Mau nemuin Rega yaaa. Hati-hati sakit hati lagi deh Bi. Siapin hati yaaa." Setelah Arina ngomong gak jelas itu. Aku langsung meninggalkan kelas dan melangkahkan kakiku kearah kantin. Pada saat sampai dipintu masuk kantin, aku dapat melihat sekumpulan orang-orang yang duduk di salah-satu meja kantin. Ada sekitar enam orang, yaap mereka adalah kumpulan Rega dan salah satu dari mereka adalah Carissa. Saat ini aku melihat Rega sedang memegang kepala Carissa dan menyelipkan rambut cewe itu kebelakang telinganya. Carissa tampak memerah, dan Rega tengah tersenyum melihat perlakuan gadis didepannya. Yaaa Carissa adalah cewe yang pernah tertangkap basah sedang kencan dengan pacarku. Abrega Dirgantara Fabian.

Aku menghirup nafas dalam. Dengan langkah seribu aku membalikkan tubuhku menjauhi kantin. Kenapa sakit banget rasanya? Sakit banget. Rega lagi dan lagi, kamu emang gak pernah bisa berubah Ga.

****

Love BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang