Bahagia

355 42 9
                                    

Hai saya update lagi. Udah lama gak update yaa😁. part ini sungguh masa banget. Gak tau nyambung apa enggak. Gak dapat ide buat part ini. Jadi kalau jelek mohon maaf yaa.😊

Oh iya besok kita sudah memasuki bulan Ramadhan. Minal Aidin Walfa Idzin. Mohon maaf lahir dan batin yaa. Semoga ibadah kita di tahun ini berkah. Amin:) selamat menunaikan ibadah puasa:)

Voment, kritik dan sarannya ya. Makasih:)

****
Semakin kesini hubungan Bintang dan Rega semakin baik. Namun Bintang tak bisa menjamin hubungannya dengan Rega akan terus baik kedepannya. Masalah pasti akan selalu datang menimpa hubungannya dengan Rega.

Dia meyakini bahwa setiap hubungan pasti tak selamanya merasakan Indah. Pasti ada saja kerikil-kerikil kecil yang akan menimpanya. Kerikil itu diibaratkan sebuah penghancur hubungan itu. Jika hubungan itu tak kuat untuk menahan kerikil yang menimpanya, maka akan hancurlah hubungan itu. Namun jika hubungan itu terus berusaha mempertahankan keutuhan hubungannya, tanpa perduli kerikil-kerikil itu yang terus menimpanya. Maka kerikil itulah yang akan hancur.

Sekarang Bintang tak akan banyak menuntut tentang hubungannya dengan Rega. Cukup dengan dia dan Rega yang selalu akur, cukup dengan dia dan Rega yang selalu bersama setiap menghadapi masalah yang akan menimpa hubungan mereka, itu cukup untuk Bintang.

Tak harus Indah, jika kita ingin merasakan bahagia.

Sama seperti halnya saat ini, Bintang sedang berada di rumah Rega. Saat ini posisi Rega yang membaringkan kepalanya pada paha Bintang dengan mata tertutup. Sementara Bintang, ia sibuk dengan layar TV didepannya dengan sesekali tangannya yang mengusap lembut rambut Rega.

Rumah Rega sedang tidak ada orang. Mama dan papa Rega sedang pergi ke rumah tante Mia, adik dari mama Rega. Tantenya Rega itu sedang melahirkan anak keduanya. Sedangkan kedua adik Rega sedang pergi ke acara ulang tahun teman Niki. Niki itu adik bungsu dari Rega. Umurnya masih menginjak 6 tahun dan saat ini Niki adalah seorang siswa kelas 1 SD.

"Kok Nisa sama Niki belum juga pulang ya, Bi?" Tanya Rega membuka matanya yang sejak tadi tidur, kemudian Rega bangkit dari tidur nyamannya di paha Bintang.

Bintang sedikit mengatur posisinya yang sedari tadi terasa pegal karena pahanya menumpu kepala Rega. "Ya aku juga gak tau Ga. Mungkin bentaran lagi."

Rega duduk disamping Bintang dengan tangan merangkul bahu Bintang lembut. Sementara Bintang, dia menyandarkan kepalanya dibahu Rega.

"Kamu serius banget sih nontonnya." Ujar Rega dengan tangan yang mencubit hidung Bintang gemas.

"Ih sakit, biar aja. Shawn pacar aku lagi nyanyi tuh. Ya ampun ganteng banget sih pengen cium deh rasanya." Jawab Bintang dengan mata berbinar menatap layar TV yang menampilkan artis favoritenya.

Mendengar jawaban Bintang, Rega berdecak kesal dan dengan cepat dia melepas rangkulan tanganya pada bahu Bintang. Pengen gue tonjok tuh si shawn, apaan ngerebut pacar gue. Gue aja udah empat tahun pacaran gak pernah dicium! Berasa ganteng banget apa? Gantengan juga gue kemana-mana.

Bintang menoleh kearah Rega yang sedang bersedekap dada dengan muka yang ditekuk. Bintang menyerngitkan alisnya bingung karena perubahan sikap Rega. Aku salah bicara kali ya? Tapi apa ya? Tanya Bintang dalam hati.

"Kamu kenapa Ga, sakit ya?" Tanya Bintang lembut sambil menyentuh bahu Rega. Sementara yang ditanya malah mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Tau!" Sungut Rega terdengar ketus.

"Kamu kenapa sih, kok marah-marah. Aku ada salah sama kamu?"

Rega yang kesal karena Bintang yang tak menyadari kesalahannya pun langsung bangkit dari sofa dan mulai melangkahkan kakinya sambil bersungut kesal pada Bintang. "Kamu pikir aja sendiri. Gimana gak kesal coba, disamping ada pacarnya malah ngomongin cowo lain. Pake pengen nyium cowo lain pula. Aku aja yang empat tahun pacaran sama kamu gak pernah dicium, paling banter juga dahi!"

Love BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang