"BEAAAAA!" teriak Louis saat kaki jenjang Bea sudah menginjak gerbang sekolah. Bea langsung menoleh, begitu juga dengan yang lainnya karena kaget oleh suara melengking Louis.
Saat Louis sudah dekat dengan Bea, dengan santainya lelaki bermata biru ini merangkul perempuan yang tingginya sama dengan dirinya. "Jalan yuk, mau gak?"
Bea menoleh, menatap Louis yabg bertingkah seenaknya merangkul dan sekarang mengajaknya jalan. "Gak ah! Ngapain coba?"
"Idih? Ayo lah," paksa Louis yang membuat Bea semakin kesal sampai harus berhenti walau gerimis sudah mulai membasahi mereka.
"Sama Zayn dan lain-lain? Big no, honey." jawabnya lalu lanjut berjalan untuk mencari angkutan umum untuk terlepas dari makhluk tengil berwajah tampan ini.
"Gak woi! Bedua doang sama gue!" teriak Louis yang ketinggalan beberapa langkah dari Bea yang sedikit berlari.
Bea berhenti sebentar lalu berbalik kearah Louis. "Tambah gak mau gue anjing!"
Louis kini kembali menyejajarkan badannya dengan Bea. "Jahat banget sih lo? Ayolah, gue traktir nanti nih sumpah." jawabnya sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya bersamaan.
Bea tampak berpikir sebentar lalu melipat kedua tangannya di dada. "Yaudah, ayo. Motor lo mana?"
gue baru nyadar kalo cerita gue pendek banget .-.
KAMU SEDANG MEMBACA
Louis Tomlinsonㅡ Fake
Short StoryIn case this is our very last night, hold my hand while we do what lovers do, Louis.