XII (end)

267 41 4
                                    

Louis: cie 2 hari

Bea mengerutkan keningnya setelah mendapat pesan masuk dari Louis ini, apalagi saat Louis kembali meneleponnya.

Bea mengangkatnya dengan cepat. "Apanya dua hari?" cecarnya langsung.

"Dua hari kita gak ada negur atau sms," lirihnya pelan.

Bukannya apa, ini semua salah Louis sendiri. Dari awal ia sudah tahu bahwa Bea hanya menganggap ini semua sebagai taruhan belaka. Harusnya ia tidak berharap bahwa Bea akan benar-benar jatuh cinta padanya.

Harusnya ia sadar, Bea tidak menyukainya jadi ia tidak perlu lagi repot untuk membuat Bea bahagia. Pokoknya, ini salahnya sendiri.

"Oh, kirain kenapa." jawab Bea santai.

Iya, santai. Beda orang beda perasaan. Untuk Louis, deretan kalimat yang Bea jawab dengan cuek sudah membuktikan bahwa Bea tidak pernah punya perasaan apapun kepadanya selain teman.

"Emang lo gak kangen gue ya?"

Bea tersenyum tipis, ingat saat dirinya masih dekat dengan Louis. "Kangen lah! Kan biasanya lo yang ngeramein hp gue,"

Louis tertawa miris, berusaha meyakinkan dalam hati bahwa Bea hanya rindu ponselnya yang ramai oleh tingkah Louis, bukan rindu dengan tingkah Louis.

"By the way, makasih ya rupiahnya." ucap Louis mengingat kejadian dua hari lalu saat Bea mengatakan bahwa hubungan pura-pura ini telah usai dan saat Louis menerima uang yang telah dijanjikan Bea.

"Sama-sama."

"Oh iya, lo lagi di mana sih?" tanya Louis sambil memutar bola matanya malas karena ia sudah tahu jawaban yang benar.

"Lagi di," jawabnya dengan jeda sebentar. "Dapur."

Louis tertawa, bahkan disertai dengan suara tepukan tangan. "Dapur atau Ancol?" tanya Louis yang kini mulai membuat Bea merasa risih.

"Apasih? Ngelantur lo."

"Gaya banget, sih. Kedapur aja sampe dirangkul Zayn?" ujarnya yang lagi-lagi membuat Bea merasa lebih risih dari sebelumnya.

"Lo ngomong apaansih?"

"Makanya jangan maju mulu. Sekali-sekali liat kebelakang, ada siapa?" jawab Louis dengan santai sambil terus memperhatikan objeknya.

"Gak usah sok bijak, deh."

Louis tertawa renyah, menertawakan perilaku Bea yang memang keras kepala. "Liat aja kebelakang, ada gue." jawabnya tersenyum lalu memutuskan sambungannya secara sepihak.







a6a6 jos, ini chapter terpaaaaaaannnnjjjjaaaaang kek anu ehe.

by the way, itu bonus di mulmed ya :(

Louis Tomlinsonㅡ FakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang