V

296 44 0
                                    

"Be," panggil Louis kepada Bea yang sekarang sedang asyik melahap eskrim vanillanya.

"Hm?"

"Lo gak mau bilang sesuatu gitu sama gue?" tanya Louis lalu ikut melahap habis eskrim cokelatnya. "Tega banget lo,"

"Apaan?" tanya Bea yang mengerutkan keningnya bingung. "Ulang tahun lo masih lama, kan?"

"Bukan itu, goblok." ucap Louis lalu mancubit pelan lengan Bea, membuat yang jadi korban hanya bisa mengerang sakit tanpa dibantu pelaku.

"Jadi apa?"

"Ya gimana, gitu. Kan hari ini gue udah bawa lo jalan-jalan, ditraktirin pula." jawab Louis sambil mencibir.

Bea terdiam, lelaki didepannya ini memang benar-benar haus perhatian. Ia menyesal telah menerima tawaran Liam untuk memacari Louis yang diiming-imingi lima ratus ribu walau akhirnya ia harus membagi setengahnya kepada Louis agar ikut berpartisipasi dengan taruhan ini.

"Yaudah. Makasih." jawab Bea singkat lalu kembali menyuapkan eskrimnya kedalam mulut mungilnya.

"Ah! Dasar lo gak romantis,"

Mereka berdua berdiri bersamaan saat merasa apa yang mereka lakukan disini telah usai dan beranjak berjalan melihati orang-orang yang sibuk berjualan, membeli, dan lainnya.

Bea menggamit tanga Louis lalu mendekatkan dirinya dengan badan Louis. "Thankyou, babe. Thankyou for having me today."  ujarnya sambil tersenyum manis.

Louis diam-diam tersenyum, tidak menyangka Bea yang sifat perempuannya sama sekali tidak terlihat bisa membuatnya tersipu.

"Gitu dong. Kalo romantis kan enak liatnya," jawab Louis lalu berhenti di booth yang menjual berondong jagung.

Bea tertawa, lalu melepaskan gandengan tangannya dari Louis membuat lelaki disebelahnya menegang merasakan sesuatu yang hilang.

"Dasar lo, jayus."









it took me one hour to write this part

how sucks

Louis Tomlinsonㅡ FakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang