"Bea," panggil Louis pada perempuan didepannya yang sedang asyik membaca novel dengan 300 halaman didalamnya dan tidak menghiraukan keadaan disekitarnya.
Bea menurunkan novelnya sedikit menjauh dari pandangan, ia menghela nafasnya ssaat melihat bahwa yang memanggilnya adalah Louis. "Apa?"
"Lo baca apaan, sih? Kayaknya serius banget?" tanya Louis yang sangat melenceng dari tujuan awal ia memanggil Bea.
"Ish. Ini kan ada judulnya!" ucap Bea kesal sambil mendekatkan cover novelnya agar bisa dilihat dengan jelas oleh Louis. "Tuh! Menggapai kasih!"
Louis menatap Bea horor sambil mengira dalam hati apakah perempuan didepannya ini sedang dalam masa menstruasi hingga apapun yang ada didepannya ingin dihancurkan. "PMS ya lo?"
Mata Bea membulat membuatnya lagi-lagi menghentikan aktifitas membacanya, mengira dalam hati darimana Louis tahu.
"Apaan sih? Lucu banget lo."
"Eh," panggilnya lagi. Kini plus colekan di lengan Bea dan membuatnya merasa semakin risih.
"Apaan, sih?!"
"Lo beneran pacaran sama Dylan cuma 3 hari?" tanya Louis lalu menatap Bea menuntut jawaban.
"Tau dari mana lo?"
"Katrina." jawab Louis mengingat memang dari perempuan itulah ia mendapatkan informasi ddan berita tentang Bea ini.
"Halah pantes. Dasar ya tuh anak, banpol banget." sahut Bea lalu tertawa renyah. "Iya, kenapa emang? Mau ngejek?"
"Idih? Orang gue nanya doang,"
Louis melanjut, kali ini dengan volume yang lebih pelan.
"Lagian itu pacaran atau paketan JNE?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Louis Tomlinsonㅡ Fake
Historia CortaIn case this is our very last night, hold my hand while we do what lovers do, Louis.